.

Sabtu, 10 Februari 2018

Apa Itu Kimia Hijau

Oleh : @f11-ariski


ABSTRAK
Kimia hijau menerapkan pendekatan baru untuk bidang sintesis,pengolahan dan penerapan zat kimia sedemikian rupa, sehingga ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan dapat dikurangi. Selanjutnya dijelaskan bahwa penerapan kimia hijau dimulai dengan pernyataan menjelaskan mengenai proses produki akhirnya memiliki sisa produk kimia merupakan hal yang tidak tepat. Untuk mencapai sasaran dan fungsinya, kimia hijau dapat memodifikasi dan mendesign ulang produk dan proses kimia.
Kata kunci : Kimia Hijau

Menurut Hidayat dan Kholil (2017) tuntutan besar umat manusia unruk menjalani kehidupan yang lebih sejahtera mungkin memacu pengembangan teknologi dan industri yang lebih mumpuni , namun disisi lainnya ternyata beragam kegiatan teknolgi dan industri menyisakan material buangan , yang sebagian diantaranya membahayakan kelangsungan hidup umat manusia .
Menurut Anastas, (1998) Green chemistry atau kimia hijau adalah berbagai teknik dan metodolgi kimia yang berusaha mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau produksi bahan mentah, produk, produk samping, pelarut, reagensia,dan sebagainya yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungannya dimana mulai mendapatkan perhatian besar dari berbagai pihak, dimulai dari bahan dan proses kimia yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan dampak negatif bagi lingkungan.  Green chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif  dengan solusi ilmiah inovatif untuk situasi dunia nyata untuk pencegahan polusi atau pencemaran pada lingkungan. Konsep kimia hijau mulai dikenal global pada awal tahun 1990 setelah Environmental Protection Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi.
12 Prinsip-Prinsip dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
  1. Mencegah timbul limbah
Lebih baik mencegah daripada menanggulangi limbah
  1. Desain produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai bioavailability.
  1. Desain proses sintesis aman
Metode sintesis didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya penggunaan bahan kimia tersebut.
  1. Bahan baku terbarukan
Bahan mentah atau bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus menipis dan mahal secara ekonomis
  1. Katalis
katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
  1. Mengurangi proses derivitasi
Derivatisasi yang tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara) pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
  1. Efisiensi atom
Metode sintesis harus didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam proses untuk menjadi produk akhir
  1. Pelarut dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak berbahaya bila digunakan
  1. Efisiensi Energi
Energi untuk proses kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
  1. Desain untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga  bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
  1. Analisis langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dalam prosesnya.
  1. Meminimalisasi potensi kecelakaan
Bahan kimia yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan dan api dapat dihindari.
GAYA HIDUP 5 R dalam kehidupan seharihari.
Adapun 5 R merupakan singkatan dariReuse, Recycle, Reduce
1. Reuse: Memanfaatkan ulang (reuse)
yaitu menggunakan kembali barangbekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Contohnya penggunaan bahan-bahan plastik/ kertas bekas untuk benda-benda sovenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol
minuman yang telah kosong diisi kembali, dan sebagainya.
2. Recycle: Mengolah kembali (recycle) yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya kertas atau sampah bekas,pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dibuat menjadi benda
kain dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk). Dalam proses daur ulang ini juga sampah dapapt diubah menjadi energi
panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukannya, misalnya oleh beberapa industri di Jakarta, yaitu hasil akhir pengolahan air limbah padat dalam bentuk lumpur tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
3. Reduce: Mengurangi (reduce) adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku
yang dapat mengurangi produksi sampah, misalnya ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola hidup lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar sehingga jumlah kantong plastik yang
di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu, bila setiap orang enggunakan saputangan bukan tisu, disamping sampahnya berkurang, dapat terjadi penghematan bahan baku untuk tisu berupa kayu yang diperoleh dari hutan
4. Replace: Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
5. Refill: Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Satu hal tambahan yang tidak boleh diabaikan Repair yaitu pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah

Daftar Pustaka
Anggraeni, N.I.., Kamara, D.S.., dan Dahlan, A. Vol. 1, No. 1, Mei 2012: 49 – 56 SOSIALISASI KIMIA HIJAU DAUR ULANG LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA PADAKEMBANG DAN CILAMPUNG HILIR KECAMATAN CISAYONG KABUPATENTASIKMALAYA.Dalam  http://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/8196/3745  diunduh (10 februari 2018)

Hidayat, Atep Afia., Kholil Muhammad .(2017). Kimia Industri dan Teknologi hijau.  Jakarta : Pantona Media .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.