Pada produksi makanan ataupun minuman dalam kurun waktu tertentu bahan makanan banyak mengalami perubahan yang sebagian besar disebabkan oleh adanya reaksi kimia didalam makanan maupun disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang dikenal sebagai proses pembusukan makanan.
Untuk mencegah perubahan-perubahan yang terjadi dalam makanan karena terlalu lama dalam stok tau terlalu lama tidak dikonsumsi. Pada bahan makanan ditambahkan zat aditif yaitu pengawet. Pengawet yang diizinkan untuk digunakan pada makanan diantaranya benzoate, propionate, nitrit, sulfit dan sorbat.
Untuk mencegah perubahan-perubahan yang terjadi dalam makanan karena terlalu lama dalam stok tau terlalu lama tidak dikonsumsi. Pada bahan makanan ditambahkan zat aditif yaitu pengawet. Pengawet yang diizinkan untuk digunakan pada makanan diantaranya benzoate, propionate, nitrit, sulfit dan sorbat.
Kata kunci : bahan pengawet, natrium benzoate, bahan tambahan makanan
Isi
Penambahan bahan tambahan ke dalam makanan dipandang perlu untuk meningkatkan suatu produk makanan atau minuman sehingga mampu bersaing dipasaran. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/MenKes/Per/IX/88, yang dimaksud dengan bahan tambahan makanan (zat aditif) adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Termasuk didalamnya adalah pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemantap, antioksidan, pengawet, pengemulsi antigumpal, pemucat dan pengental.
Menurut Winarno dan Titi (1994) dalam Sella (2013) bahwa makanan yang dikemas biasanya mengandung bahan tambahan, yaitu suatu bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan untuk tujuan tertentu. Salah satu produk minuman yang paling sering ditambahkan zat pengawet adalah minuman sirup dalam botol. Dengan menambahkan bahan pengawet seperti salah satunya adalah natrium benzoat, produk sirup dapat bertahan lebih lama. Bahan pengawet tersebut digunakan untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh berbagai mikroorganisme seperti kapang, khamir, dan bakteri. Mekanisme penghambatan mikroba oleh benzoate yaitu mengganggu permeabilitas membran sel, struktur sistem genetik mikroba dan mengganggu enzim intraseluler (Bassett et al., 2009)
Menurut Elina Hartono, sirup adalah larutan gula pekat yang digunakan sebagai bahan minuman dengan atau tanpa ditambah asam (antara lain asam sitrat, asam tartat, atau asam laktat) juga aroma, bahan pewarna dan bahan pengawet. Bahan tambahan makanan yaitu bahan atau campuran bahan kimia yang secara alami, bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan tetapi ditambahkan ke dalam makanan salah satunya adalah bahan pengawet. Fungsi dari bahan pengawet antara lain untuk membuat makanan lebih bermutu, tahan lama, menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna. Pengunaan bahan pengawet dapat enjadikan bahan makanan bebas dari kehidupan mikroba baik yang bersifat patogen maupun non patogen yang menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan.
Natrium benzoat adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA dan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari 80 tahun untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme.
Menurut PERMENKES No.33 Tahun 2012 dan EFSA (European Food Safety Authority) 2013 Natrium Benzoat dinyatakan aman apabila digunakan sebagai Bahan Tambahan Makanan Preservative. Pengawet ini mempunyai toksitas sangat rendah terhadap hewan maupun manusia, hingga saat ini benzoate dipandang tidak memiliki efek teratogenic (meyebabkan cacat bawaan) jika dikonsumsi dan tidak mempunyai efek karsinogenik.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M.Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
Dewi, Arfa. 2011. Analisis Bahan Pengawet Benzoat Secara Titrimetri Pada Saos Tomat Yang Beredar di Wilayah Kota Pekanbaru. http://repository.uin-suska.ac.id/1347/1/2011_2011397.pdf (Di unduh 27 Januari 2018)
Sella. 2013. Analisi Pengawet Natrium Benzoat dan Pewarna Rhodamin B Pada Saus Tomat J dari Pasar Tradisional L Kota Blitar. https://journal.ubaya.ac.id/index.php/ji
Hesti, Muh. Akir Muzakka dan Hermanto. Analisis Kandungan Zat Pengawet Natrium Benzoat Pada Sirup Kemasan Botol yang Diperdagangkan di Mall Mandongan dan Hypermart Lippo Plaza Kota Kendari. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol.1, No. 1, p. 51-57 Th 2016 ISSN:2527-6271http://ojs.uho.ac.id/index.php/jstp/article/download/1039/682 (Di unduh 27 Januari 2018)
Khurniyati, Maylina Ilhami dan Teti Estiasih. 2015. Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Kondisi Paseurisasi (suhu dan waktu) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Apel Berbagai Varietas. http://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/download/170/179. (Di unduh 27 Januari 2018)
Hartono, Elina. Penetapan Kadar Natrium Benzoat Dalam Sirup Melalui Ekstraksi Dalam Suasana Asam Dengan Pelarut Eter Secara KCKT dan Alkalimetri. http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=152945. (Di unduh 27 Januari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.