Oleh : Fitri Nurul Karimah (@G15-Fitri)
Abstrak
Dengan meningkatnya kebutuhan plastik hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per tahun. Tahun 2002, tercatat 1,9 juta ton, di tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton, selanjutnya tahun 2004 naik lagi menjadi 2,3 juta ton per tahun. Di tahun 2010, 2,4 juta ton, dan pada tahun 2011, sudah meningkat menjadi 2,6 juta ton. Mengakibatkan pula kenaikan jumlah sampah plastik di Indonesia. Dikarenakan sifat plastik yang sulit terdegradasi oleh lingkungan, maka terjadilah pencemaran lingkungan. Penggunaan plastik biodegradable yang bersifat ramah lingkungan sangat penting, agar terjaganya lingkungan hijau. Dengan demikian dapat tercipta suasana yang nyaman di lingkungan tempat tinggal.
Kata kunci: plastik, plastik biodegradable, pencemaran lingkungan
Isi
Pada kehidupan sehari-hari semua barang yang digunakan tidak luput dari bahan polimer maupun plastik. Jika barang-barang sudah mulai lusuh atau rusak maka barang tersebut akan di daur kembali atau pun langkah instan dengan cara membuangnya. Namun bahan-bahan yang terbuat dari plastik sangat sulit terdegradasi oleh lingkungan jika barang tersebut dibuang. Sedangkan di era modern ini banyak barang-barang yang berbahan dasar plastik. Bahan tersebut biasanya hanya digunakan untuk satu kali pemakaian. Sehingga setelah benda tersebut dibuang, terjadilah penumpukan sampah dimana-mana. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab tercemarnya lingkungan.
Menurut Surono (2013) di Indonesia,
kebutuhan plastik terus meningkat hingga
mengalami kenaikan rata-rata 200 ton per
tahun. Tahun 2002, tercatat 1,9 juta ton, di
tahun 2003 naik menjadi 2,1 juta ton,
selanjutnya tahun 2004 naik lagi menjadi 2,3
juta ton per tahun. Di tahun 2010, 2,4 juta ton,
dan pada tahun 2011, sudah meningkat
menjadi 2,6 juta ton. Akibat dari peningkatan
penggunaan plastik ini adalah bertambah pula
sampah plastik.
Plastik termasuk kedalam polimer. Menurut Hidayat dan Kholil (2017), terdapat 6 jenis polimer yang paling banyak digunakan (meliputi 98%dari seluruh polimer dan plastik yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari), yaitu polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene dan polycarbonate. Setiap jenis polimer memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia yang berlainan. Maka dari itu untuk mengurangi pencemaran lingkungan, disarankan penggunaan plastik biodegradable.
Plastik biodegradable adalah polimer plastik
yang tersusun atas monomer organik yang terdapat
pada pati,selulosa,protein dan mikroorganisme.
Plastik biodegradable dapat digunakan layaknya plastik konvensional biasa namun akan hancur
oleh aktivitas mikroorganisme dan menghasilkan
air dan senyawa yang tidak berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan ketika dibuang
ke lingkungan (Martina dan Masturi, 2016).
Menurut Darni (2009) dalam Yuniwati dan Handayani (2017), berdasarkan bahan baku yang
dipakai, bioplastik dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok dengan bahan
baku petrokimia dan kelompok dengan
bahan baku produk tanaman atau produk
pertanian seperti pati dan selulosa.
Menurut Harahap dan Anita (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
biodegradabilitas kemasan setelah kontak dengan
mikroorganisme, yakni : sifat hidrofobik, bahan
aditif, proses produksi, struktur polimer,
morfologi dan berat molekul bahan kemasan. Faktor-faktor inilah yang harus diperhatikan dalam pembuatan plastik biodegradable agar dapat terciptanya plastik yang ramah lingkungan.
Dengan begitu, penggunaan plastik biodegradable sangat dianjurkan untuk seluruh lapisan masyarakat guna mendukung lingkungan yang bersih. Terciptanya lingkungan yang bersih, maka tidak ada terjadi lagi pencemaran pada lingkungan. Sehingga terciptalah lingkungan yang sehat, aman, serta nyaman bagi para penghuninya. Penggunaan plastik biodegradable juga membantu melestarikan bumi sebagai tempat tinggal anak cucu kelak.
Daftar Pustaka
Surono, Untoro Budi. 2013. Jurnal Teknik Vol.3 No.1. Yogyakarta: Universitas Janabra Yogyakarta dalam http://www.jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/05-Artikel-Untoro-Revisi.pdf (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media
Martina, Sufiya Putri dan Masturi. 2016. Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika Vol.1 No.1. Semarang: Universitas Negeri Semarang dalam https://media.neliti.com/media/publications/181358-ID-analisis-plastik-biodegradable-berbahan.pdf (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)
Yuniwati, Murni dan Ratih Handayani. 2017. Jurnal Teknologi Technoscientia Vol.9 No.2. Yogyakarta: Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta dalam journal.akprind.ac.id/index.php/technoscientia/article/download/147-154/756 (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)
Harahap, Hamidah dan Zulisma Anita. 2013. Jurnal Teknik Kimia USU Vol.2 No.2. Medan: Universitas Sumatera Utara dalam https://jurnal.usu.ac.id/index.php/jtk/article/view/2059/1707 (Diunduh pada tanggal 29 Januari 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.