Oleh:
Kurniyanto Bayu Anggoro
@ProyekD02
Abstrak
Formalin merupakan salah
satu senyawa kimia. Banyak kegunaan formalin dalam industri, namun juga banyak disalahgunakan.
Kata Kunci: Topik Mengenai Kimia Pangan
Banyak
kasus penyalahgunaan formalin. Menurut Hidayat dan Kholil (2017) bahwa kasus yang
paling banyak dibahas misalnya penggunaan bahan pengawet seperti formalin (formaldehida
atau metanal) pada bahan makanan seperti ayam potong, mie basah, ikan segar,
tahu, dan sebagainya.
Formalin
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau
formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas,
atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde
atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun
1859, tetapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.
Kegunaan
Formaldehida dapat
digunakan untuk membasmi sebagian besar bakteri, sehingga sering
digunakan sebagai disinfektan dan
juga sebagai bahan pengawet. Sebagai disinfektan, Formaldehida dikenal juga
dengan nama formalin dan dimanfaatkan sebagai pembersih; lantai, kapal,
gudang dan pakaian.
Daftar kegunaan Formalin:
-
Pengawet mayat
-
Pembasmi
lalat dan serangga pengganggu lainnya
-
Bahan
pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
-
Pengeras
lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi
-
Bahan
pembuatan pupuk dalam bentuk urea
-
Bahan untuk
pembuatan produk parfum
-
Bahan
pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
-
Pencegah korosi untuk
sumur minyak
-
Dalam
konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang
rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin,
pasta gigi, dan pembersih karpet.
Formalin Pada Makanan, BAHAYA!!!
Melalui sejumlah survei dan
pemeriksaan laboratorium, ditemukan sejumlah produk pangan yang
menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktik yang salah seperti ini dilakukan
oleh produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa contoh prduk yang sering diketahui mengandung formalin misalnya:
- Ikan segar : Ikan basah yang warnanya putih bersih,
kenyal, insangnya berwarna merah tua (bukan merah segar), awet sampai
beberapa hari dan tidak mudah busuk.
- Ayam potong : Ayam yang sudah dipotong berwarna
putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.
- Mie basah : Mie basah yang awet sampai beberapa
hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin.
- Tahu : Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak
mudah hancur awet beberapa hari dan tidak mudah basi.
Karena resin formaldehida
dipakai dalam bahan konstruksi seperti kayu lapis/tripleks, karpet, dan busa
semprot dan isolasi, serta karena resin ini melepaskan formaldehida
pelan-pelan, formaldehida merupakan salah satu polutan dalam ruangan yang
sering ditemukan. Apabila kadar di udara lebih dari 0,1 mg/kg, formaldehida
yang terhisap bisa menyebabkan iritasi kepala dan membran mukosa,
yang menyebabkan keluarnya air mata, pusing, teggorokan serasa terbakar, serta
kegerahan.
Jika terpapar formaldehida dalam jumlah banyak, misalnya
terminum, bisa menyebabkan kematian. Dalam tubuh manusia, formaldehida
dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman darah,
tarikan napas menjadi pendek dan sering, hipotermia, juga koma, atau
sampai kepada kematiannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia
dan Muhammad Kholil. 2017. Kimia Industri
dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.