Abstrak
Perkembangan industri dan teknologi di
berbagai bidang kehidupan selain meningkatkan kualitas hidup manusia juga memberikan
dampak lain terhadap kelangsungan lingkungan hidup yaitu berupa pencemaran.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan yang tidak diinginkan, maka pemerintah
mengeluarkan suatu standar baku mutu untuk buangan limbah. Tujuan penelitian
ini untuk mengindentifikasi antara pelaku industri dan kepentingan masyarakat
sebagai konsumen dari limbah yang dihasilkan.
Isi
Fokus penelitian menggunakan metode kualitatif
untuk melakukan eksplorasi terhadap kepentingan
penanganan dan pengelolaan limbah hasil industri kecil di sentra industri tahu.
Oleh karena itu, eksplorasi terhadap tujuan ini menggunakan desain FGD dan indepth
interview untuk merumuskan identifikasi faktor penting terkait penanganan dan
pengelolaan limbah hasil industri kecil. Implikasi dari temuan ini yaitu model optimalisasi pemanfaatan limbah hasil industri
yang memberikan manfaat sosial dan ekonomi, tidak hanya bagi industri kecil,
tapi juga masyarakat sebagai konsumen di sekitar
sentra industri
kecil tahu. Teknik analisis penelitian menggunakan analisis kualitatif yang memadukan dua kepentingan
(yaitu kepentingan industri dan konsumen) sehingga terbentuk model yang menggambarkan
sinergi antara variabel dan faktor penting dari dua pihak tersebut. Identifikasi
model terbentuk melalui proses eksplorasi argumen yang melibatkan dua pihak tersebut.
Oleh karena pendekatan kualitatif dengan FGD dan indepth interview sangat tepat
dilakukan untuk proses eksplorasinya.
Komponen
Pengolahan Limbah Hasil Produksi
Beberapa aspek yang harus diperhatikan
terkait urgensi pengolahan limbah hasil produksi
di sentra industri tahu yaitu :
1.
Reduce
Prinsip
reduce
adalah meminimalisasi limbah, terutama
hasil akhir proses produksi. Meski demikian, bukan tidak mungkin tahap ini juga
dapat dilakukan sedari awal yaitu bahan baku dan proses produksi. Hal ini
menunjukan semua proses produksi pada dasarnya mampu diupayakan untuk
menghasilkan limbah seminimal mungkin. Tahapan ini biasanya dilakukan
dengan sistem filterisasi sehingga semakin tinggi dari tingkatan filterisasi
maka secara otomatis limbah yang dihasilkan semakin berkurang, begitu juga
sebaliknya.
2.
Reuse
Prinsip
reuse
adalah upaya pemanfaatan kembali
limbah yang dihasilkan selama
proses produksi. Persoalan reuse banyak
disebabkan karena tidak adanya kepentingan
yang bersinergi antara limbah yang dihasilkan dengan tujuan pemanfaatan. Hal
ini mengindikasikan pentingnya mata rantai industri yang terbangun dari semua aspek,
terutama hulu sampai hilir.
3.
Recycle
Prinsip
recycle adalah proses
daur ulang dari limbah yang telah
dihasilkan sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain tanpa mengurangi
produksi. Pemahaman recycle tidak bisa lepas dari kepentingan untuk optimalisasi
semua hasil akhir proses produksi, baik itu berupa limbah padat, cair atau gas.
Hal ini dapat dilakukan dengan proses kimia atau non-kimia. Selain itu, proses recyclejuga
bisa dilakukan dengan cara alamiah, meski ini membutuhkan waktu yang lebih lama
terutama jika dibandingkan dengan cara yang menggunakan proses percepatan.
Fokus penelitian ini mempersoalkan
pemanfaatan limbah sehingga mampu memberikan manfaat dan nilai tambah, tidak
hanya untuk pengusaha tahu di sentra industri tahu di Kartasura, tapi juga
masyarakat. Meskipun hasil penelitian ini mampu mengidentifikasi persoalan
tentang pemanfaatan limbah industri tahu, namun pendalaman kasus melalui indepth
interview dengan hanya satu orang keyperson masih
kurang memberikan suatu gambaran yang menyeluruh
tentang persoalan pemanfaatan limbah. Selain itu, lokasi di Kartasura meski merupakan
sentra industri tahu, juga belum merefleksikan persoalan pemanfaatan limbah secara
umum sehingga generalisasi hasil masih belum optimal.
Penelitian ke depan perlu untuk memperluas
cakupan telaah dengan melibatkan keyperson yang lebih banyak dan lokasi sentra
industri tahu lainnya sehingga gambaran detail tentang persoalan limbah
hasil produksi tahu dapat
teridentifikasi secara lebih detail sehingga pemetaan persoalan dan
juga optimalisasi manfaat dari limbah
tahu bisa lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia,
Industri dan Teknologi Hijau.Jakarta: Pantona Media
2. Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Manajemen
Lingkungan Dengan Berpikir "Hijau". Jakarta: Penerbit WR
3. M. Nasir dkk (2015). MANAJEMEN
PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI. Dalam http://download.portalgaruda.org/article.php?article=449723&val=8569&title=MANAJEMEN%20PENGELOLAAN%20LIMBAH%20INDUSTRI
diakses tanggal 27 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.