.

Sabtu, 27 Januari 2018

Bahan Bakar Fosil

Oleh: Rizky Rialdzi (@G05-Rizky)

Abstrak
Pada masa modern, banyak energi yang dibutuhkan dan dikembangkan. Perusahaan saat ini membutuhkan banyak energi, baik energi alam maupun buatan. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu bahan yang melimpah adalah minyak bumi yang digunakan sebagai energi.

Isi

Pada era modern saat ini yang termasuk bahan bakar fosil adalah minyak bumi, batubara dan gas alam. Di  era saat bahan bakar fosil terbentuk disebut periode karbon (carboneferous periode) yang termasuk dalam era Paleozicum. Peranan bahan bakar fosil masih sulit tergantikan oleh sumber bahan bakar lainnya, bahwa dalam satu hari konsumsi energi dunia mencapai 320 Milyar kWh. Angka tersebut berarti setara dengan 22 lampu masing-masing 100 Watt yang menyala tiada henti untuk tiap orang di muka bumi ini menurut Parfit (2013) dalam buku Kimia, Industri dan Teknologi Hijau.

Sangat sulit menemukan sumber energi terbaru yang dapat mengimbangi kelimpahan bahan bakar fosil, Menurut Hidayat (2017) bahwa Kosumsi energi di Indonesia hampir 95% bersumber dari bahan bakar fosil, dan sekitar 50% diantaranya merupakan minyak bumi atau BBM (statistik Indonesia, 2010). Dari besarnya konsumsi energi bahan fosil di Indonesia masing-masing bahan bakar mempunyai dampak negatifnya. Diantaranya dampak dari gas alam, yaitu : bencana inversi udara, pengotoran atmosfer, penumpukan polutan. dampak dari batu bara yaitu: kerusakan daerah tambang, limbah cair dalam volume besar, pencemaran lingkungan baik dalam area tambang maupun area umum yang tidak jauh dari area tambang. dampak dari minyak bumi yaitu tumpahan minyak dilautan, penyebaran lewat atmosfer dari munyak yang menguap, remebesan alami dari minyak bumi tersebut.

Pentingnya umat manusia dalam menjaga ekosistem bumi, membuat cara untuk mengurangi dampak dari besarnya konsumsi energi bahan fosil di bumi. Adapun beberapa cara yang efektif untuk mengurangi dampak dari bahan fosil berikut, Diantaranya dari gas alam, yaitu : Menyelamatkan atmosfir, pembatasan emisi, meningkatkan efisiensi. Sedangkan dari batu bara yaitu: Menggunakan teknologi bersih untuk batubara, teknologi FBC (terfluida, Fluidised bed Combustion), teknik desulfurisasi (teknik pemisah polutan menggunakan penyerap batu kapur). Dan dari gas alam yaitu: Pengendalian karbon dioksida, peningkatan kadar CO2, penyerapan oleh tanaman, peran RTH, penyerapan oleh lautan.

Daftar Pustaka

Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta: Pantona Media

Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.