Arsen (As) adalah
elemen yang tersebar luas dimana-mana dengan sifat seperti mineral. Senyawa arsen
sangat kompleks dan berbeda antara arsen bentuk organik dan anorganik (Sukar,
2003).
Arsen anorganik dihasilkan
dari sisa pembakaran tembaga dan batu bara, sedangkan arsen organik ditemukan
dalam bebatuan yang telah melalui proses biologik biasa ditemukan dalam
bebatuan vulkanik dan kehidupan bawah laut.
Doak & Freedmann
(1970) telah melakukan review sifat fisik dan kimia senyawa arsenbaik anorganik
maupun organik. Arsen dapat menyebabkan dampak kesehatan baik akut, subakut
maupun kronis. Dampak lokal maupun sistemik dari arsen meliputi dampak terhadap
fungsi reproduksi dan teratogenitas, non karsinogenik, pada pernafasan, kulit
hati, sistem kardiovaskular dan sistem syaraf.
Anwar, et.al (2012)
melakukan penelitian arsenik pada air tanah merupakan krisis kesehatan
masyarakat buyat, dimana penduduk yang terkontaminasi arsenik melalui air minum
dari sumur gali yang digunakan untuk minum dapat menimbulkan bebagai lesi
kulit. Sebanyak 54 kasus bahwa masyarakat terkena lesi kulit, konsentrasi
arsenik dalam air minum sumur gali sekitar 0,01-0,104 mg/L.
Salim, et.al (2013) meneliti
kandungan arsenik dalam produk rumput laut, rumput laut diketahui mengandung
arsenik karena kemampuannya untuk mengakumulasi arsenik dari lingkungan, konsentrasi
arsenik total pada sampel yang dianalisis berkisar antara 0,79 mg/kg sampai
30,14 mg/kg dengan konsentrasi rata-rata 14,39 mg/kg.
Herdianita & Priadi
(2008) Menunjukan bahwa air panas secara alami dapat mengandung 2,6 ppm arsenic
dan perubahan hidrotermal permukaan dapat berkontribusi hingga 50 ppm arsenic,
semakin tinggi klorida, semakin tinggi kandungan arsenic dan air panas.
Kadar arsenik yang
tinggi dapat menyebabkan kematian, senyawa arsenik sering digunakan untuk
membunuh dikarenakan arsenik tidak berbau dan tidak memiliki rasa. Arsenik juga
dapat dihasilkan dari hail pembakaran kendaraan bermotor.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, E.,
et.al., 2015, The Effects of Atomic Substitutions (Bismuth, Gallium, Arsenic )
on Electronic and Magnetic Properties of Carbon Nanotubes, Jurnal Matematika & Sains, Vol. 20, No. 1.
Daud, A.,
et.al., 2012. Relationship Between Drinking Water with Blood Arsenic Level and
Skin Lesions Occurrence in Buyat Village North Sulawesi Indonesia, Journal of Environment Bumi Lestari,
Vol. 12, No.1.
Herdianita,
N.R., Priadi, B., 2008, Arsenic and Mercury Concentrations at Several
Geothermal Systems in West Java, Indonesia, Journal
of Mathematical and Fundamental Scienes, Vol. 40, No.1
Salim, N.,
et.al., 2013, Determination of Total Arsenic in Seaweed Product by Neutron
Activation Analysis, Jurnal Atom
Indonesia, Vol. 39, No. 1.
Sukar., 2003, Sumber dan Terjadinya
Arsen di Lingkungan, Jurnal Ekologi
Kesehatan, Vol. 2 No. 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.