Oleh : Fateh Halmar
Pulau Morotai terletak di ujung Utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara dengan posisi 3º 90' LU-2º 10' LS-123º 15' BT. Luas provinsi Maluku Utara yang beribukota di Sofifi adalah sekitar 53.836 km2 , dengan jumlah penduduk 1.282.439 jiwa. Provinsi ini memiliki perairan laut yang relatif luas dengan sumberdaya perikanan yang relatif besar. Sumber daya perikanan di perairan Maluku Utara cukup potensial.
Pulau Morotai terletak di ujung Utara Kabupaten Halmahera Utara dan merupakan bagian dari Provinsi Maluku Utara dengan posisi 3º 90' LU-2º 10' LS-123º 15' BT. Luas provinsi Maluku Utara yang beribukota di Sofifi adalah sekitar 53.836 km2 , dengan jumlah penduduk 1.282.439 jiwa. Provinsi ini memiliki perairan laut yang relatif luas dengan sumberdaya perikanan yang relatif besar. Sumber daya perikanan di perairan Maluku Utara cukup potensial.
Populasi ikan
yang tersedia (standing stock) diperkirakan sebanyak 268.382,5 ton per tahun.
Sementara batas potensi lestari (maximum sustainable yield, MSY) sebanyak
134.191,3 ton per tahun. Data Dinas Perikanan Maluku Utara tahun 1995
menyebutkan jumlah ikan yang berhasil dieksploitasi mencapai 41.631 ton atau
baru 30,8% dari MSY. Jenis ikan yang masih menjadi primadona sampai sekarang
adalah tuna dan cakalang.. Perairan
ini memiliki panorama pantai dan alam laut yang indah, serta kaya akan
sumberdaya perikanan, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi
wisata bahari, budidaya, dan industri perikanan.
Untuk pengembangan tersebut diperlukan data
dasar kelautan, salah satunya adalah logam berat. Logam berat secara alami
terdapat di alam namun dalam kadar yang rendah, dan dibutuhkan oleh organisme
perairan, namun dalam kadar tinggi yang melebih nilai ambang batas dapat
bersifat racun (Rainbow, 2007).
Masuknya logam
berat tersebut ke perairan dapat menyebabkan kontaminasi. Qin et al., (2006)
melaporkan adanya kontaminasi logam berat pada perairan pantai dan estuari di
Teluk Bohai Tianjin China akibat berbagai kegiatan di darat dan di perairan
laut.
Logam berat juga
dapat berasal dari aktivitas industri, pertanian, perkotaan dan pertambangan
(Duruibe et al., 2007). Logam berat yang terakumulasi di perairan dapat
menginfeksi manusia melalui konsumsi airatau ikan (Govind et al., 2014). Data
tentang Perairan Morotai masih sangat sedikit, Edward (2008, 2011) pernah
melaporkan tentang kualitas air laut di perairan ini, kemudian Anonymous (2009)
juga pernah melaporkan mengenai master plan pengembangan budaya rumput laut,
dan Ahmad (2013, 2014) mengenai plankton dan mangrove, namun belum ada yang
membahas mengenai tingkat pencemaran logam berat dalam sedimen
Kadar rerata
Zn>Cu>Ni>Pb>Cr>Cd, data ini menunjukkan sedimen lebih banyak
mengakumulasi Zn dibandingkan dengan yang lain. Kadar Pb, Cd, Cu, Zn, Ni, dan
Cr masih berada dibawah kadar rerata yang ada di alam. Berdasarkan nilai faktor
kontaminasi (CF), indeks geoakumulasi (I_geo) dan PLI, sedimen di perairan
Morotai ini termasuk kategori terkontaminasi.
Daftar Pustaka
1. Ahmad, F. 2013.
Sebaran dan komposisi jenis fitoplankton di perairan Morotai, Halmahera Utara.
Makalah: Seminar Nasional ke-22 Perhimpunan Biologi Indonesia. Fakultas Biologi
Unsoed, Purwokerto. 12 hal.
2. Ahmad, F. 2014.
Jenis-jenis bakau di Daruba dan Wayabula, Pulau Morotai, Maluku Utara (Mangrove
Species in Daruba and Wayabula, Morotai Island, North of Moluuca. Berita
Biologi, 13(3):255-262
3. Anonymous. 2009.
Penyusunan master plan pengembangan rumput laut kawasan terpadu mandiri Pulau
Morotai. Laporan Akhir: Kerjasama: Bappeda Provinsi Maluku Utara dengan Pusat
Studi Lingkungan Khairun. 101 hal
4. Duruibe, O.J,
M.O.C. Ogwuegbu, J.N. Egwurugwu. 2007. Heavy metal pollution and human biotoxic
effects. International Journal of Physical Sciences, 2(5):112-118.
5. Edward. 2008.
Kualitas air laut di perairan Pulau Morotai, Maluku Utara. Makalah: Seminar
Nasional Peran Iptek dalam Pengembangan Kelautan dan Perikanan Dalam Rangka
Purnabakti Prof. Dr. Ir. Bonar P Pasaribu. IPB International Convention Center,
Bogor Oktober 2008. 11 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.