Pencemaran
udara merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam
mencapai pembangunan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan pembangunan nasional
yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
Indonesia, maka studi pencemaran udara merupakan studi yang mengkaitkan udara
atau atmosfer sebagai sumber daya alam dengan kepentingan manusia seperti
kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan kenyamanan (K4). Untuk menuju K4
tersebut diatas, perlu dijaga keselarasan, keserasian, kesetimbangan dan
kebulatan yang utuh dalam setiap kegiatan pembangunan. Pencemaran udara
merupakan permasalahan yang rumit, karena menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan karakteristik fisik, sumber emisi zat pencemar (macam sumber, laju
pencemaran, kecepatan dan tinggi emisi, elemen iklim yang mempengaruhi
penyebaran zat pencemar di lokasi di mana zat pencemar diemisikan maupun
kondisi iklim lokal di daerah penerima pencemaran udara).
Berdasarkan
KEPMEN KLH No. Kep.02/Men-KLH/1998, yang dimaksudkan dengan pencemaran udara
adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau proses
alam sehingga kualitas udara turun hingga ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.Menurut Corman,
Pengertian Pencemaran Udara adalah terdapat bahan kontamina di atmosfer
karena perbuatan manusia. Hal ini untuk membedakan dengan pencemaran udara
alamiah dan pencemaran udara di tempat kerja.
Bahan pencemar udara atau polutan terbagi atas dua
bagian, yaitu polutan primer dan polutan sekunder.
Polutan Primer ialah polutan yang dikeluarkan
langsung dari sumber tertentu dan dapat berupa gas yang terdiri dari senyawa
karbon, senyawa sulfur, senyawa nitrogen dan senyawa halogen.
Polutan Sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari
dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Polutan
sekunder ini mempunyai sifat kimia dan sifat fisik yang tidak stabil. Yang
termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, peroxy acyl nitrat
dan formaldehid.
Penyebab
pencemaran udara di atmosfer biasanya berasal dari sumber kendaraan bermotor dan
industri. Bahan pencemar yang dikeluarkan tersebut antara lain ozon,
partikel debu dan lain-lain. Gas-gas ini dapat dihasilkan dari proses
pembakaran oleh mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari bahan
fosil
Menurut
Puji, untuk mengatasi masalah pencemaran udara harus digunakan teknologi dan
juga peraturan. Teknologi yang digunakan untuk mengatasi pencemaran udara
diantaranya: wet scrubber, cyclone dan lain-lain. Selain teknologi, ada
pula peraturan-peraturan tentang baku mutu emisi udara. "Setiap jenis
aktifitas manusia seperti industri dan transportasi harus diterapkan standar
baku mutu emisi yang berbeda, tergantung kepada zat pencemar apa yang
dihasilkan dari kegiatan tersebut dan apa dampaknya bagi kesehatan." kata
Puji
Dampak
pencemaran udara :
1. Terjadi hujan asam
Terjadinya hujan asan karena kandungan oksida belerang dan
juga oksida nitrogen yang dihasilkan dari pembakaran batu bara. Hal ini terjadi
karena hasil pembakarna tadi bereaksi danegan uap air dan membentuk awan asam
(asam sulfat nitrat)
2. Terjangkit kanker kulit
Akan meningkatkan potensi terjadinya kanker kulit, mata dan
juga bisa menyebabkan katarak.
Pencemaran udara bisa menjadi pemicu kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan ekosistem menjadi terganggu akibat dari efek rumah kaca
Pencemaran udara bisa menjadi pemicu kebocoran lapisan ozon sehingga membuat keseimbangan ekosistem menjadi terganggu akibat dari efek rumah kaca
3. Terkena penyakit ISPA
Bisa menimbulkan keracunan yang diakibatkan oleh pengikatan
CO2 yang dihasilkan dari pencemaran udara.
Asap kebakaran hutan yang terus menerus tidak ditanggulangi bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).Pencemaran udara bisa mengakibatkan kualitas udara menjadi sangar buruk, sehingga menjadi penyebab menurunnya kesehatan manusia dan juga makhluk hidup lainnya
Asap kebakaran hutan yang terus menerus tidak ditanggulangi bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).Pencemaran udara bisa mengakibatkan kualitas udara menjadi sangar buruk, sehingga menjadi penyebab menurunnya kesehatan manusia dan juga makhluk hidup lainnya
4. Memicu pemanasan global
Daftar pustaka:
3. H. J. Mukono,
2008. Pencemaran Udara dan
Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran Pernapasan. Penerbit Airlangga
University Press : Surabaya. Dalam http://www.pengertianpakar.com/2015/04/pengertian-pencemaran-udara-menurut-pakar.html
4. Nuraini, Devi. Dalam https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32746058/hutan-edi_batara13.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1505123649&Signature=TVs0j47aXQg6DdYiUZP5p6CnZ5E%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DHutan-edi_batara13.pdf
5. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya
5. http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/polusi-udara-penyebab-dampak-dan-upaya-menanggulanginya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.