@D13-Mega -
Oleh: Mega Puspitasari
Kimia pangan
Kimia pangan adalah pembelajaran mengenai proses kimia dan interaksinya dengan komponen biologis dan nonbiologis, bahan pangan yang meliputi tiga komponen utamanya seperti karbohidrat, lemak dan protein.
Karbohidrat
Salah satu dari tiga macronutrients yang memberikan tubuh dengan energi protein dan lemak menjadi 2 lainnya. Senyawa kimia dalam karbohidrat ditemukan dalam bentuk sederhana dan kompleks seperti:
-Polisakarida: selulosa, glikogen, hemiselulosa, pentosan
-Oligosakarida: rafinosa, fraktosil-sukrosa
-Disakarida: sukrosa, meltosa, lektosa
Lemak
Merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Lemak pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu lemak hewani dan lemak nabati.
-Lemak hewani: mengandung asam lemak jenuh lebih banyak dan pada temperatur kamar lebih padat.
-Lemak nabati: memiliki asam lemak tak jenuh lebih banyak, dan dalam temperatur kamar berbentuk cair.
Protein
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon (C), oksigen (O), hidrogen (H), dan nitrogen (N). Protein dibentuk untuk menghubungkan dari kombinasi yang berbeda dari dua asam amino yang umumnya ditemukan dalam makanan.
Bahan tambahan kimia pangan
Bahan tambahan pangan sebagai campuranmakanan dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
1.Bahan campuran normal
Bahan campuran normal adalah bahan yang dapat dikonsumsi langsung tanpa dicampur dengan bahan yang lainnya.
2.Bahan pembantu pengolahan
Terdiri atas komponen bahan-bahan penolong dalam pembuatan bahan makanan, yang tidak dipengaruhi warna, aroma maupun penampilan bahan olahan.
3.Kontaminan
Merupakan bahan yang tidak sengaja terbawa atau tercampur dalam proses pengolahan.
Aturan penggunaan dalam bahan tambahan pangan
-Aman (Generally recognized as safe=GRAS)adalah bahan yang dosis penggunaannya relatif bebas dan tidak dibatasi seperti pati sebagai pengental.
-memakai aturan pengguna (Non-GRAS) adalah penggunaan perlu diatur dalam peraturan atau undang-undang mengingat tingkat bahaya dan ancaman yang ditimbulkan zat adiktif.
Bahan campuran lain yang tidak termasukdalam kategori bahan campuran normal, bahan pembantu pengolahan, dan kontaminan digolongkan sebagai zat adiktif. Jadi yang dimaksud dengan bahan tambahan pangan adalah:
•Tidak dapat dikonsumsi sebagai makanan dan bukan ingredient makanan.
•Mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi.
•Tidak mencangkup cemaran atau bahan yang ditambahkan dengan tujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi.
•Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan.
•Meningkatkan nilai gizi makanan.
Tujuan pencampuran bahan
1.Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen.
2.Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap homogen, mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang sangat besar, menghilangkan perbedaan konsentrasi dan perbedaan suhu, mempertukarkan panas, mengeluarkan secara merata gas-gas dan uap-uap yang timbul.
3.Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya atau menghasilkan produk akhir yang baik.
Daftar pustaka
Saparinto, C., & Hidayati, D. (2006).Bahan Tambahan Pangan. Kanisius.
Legowo, A. M., Nuwantoro, N., & Sutaryo, S. (2007). Analisis Pangan.
Rheni Hardiyanti.A.2012. Komposisi senyawa kimia dalam bahan pangan dalam http://renihardiyanti.blogspot.co.id/2012/06/komposisi-senyawa-kimia-dalam-bahan.html?m=1
Wibowo,dkk.2014. Teknologi pangan dalam http://anugrahtasyrik.blogspot.co.id/2014/11/kimia-pangan-lemak.html?m=1
Sentot Prasasto.2008. Bahan tambahan makanan dalam http://prasasto.blogspot.co.id/2008/09/bahan-tambahan-makanan-btm.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.