.

Sabtu, 02 September 2017

APAKAH KIMIA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN ?


@D04-Rizky, 
Oleh : Rizky Aditya Pradana

Ilmu Kimia adalah salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energi yang menyertai perubahan materi tersebut. Alam dan seluruh isinya adalah materi.
Tugas ilmu kimia adalah mempelajari dan memahami materi-materi di alam tersebut. Ilmu kimia dikembangkan menjadi cabang-cabang ilmu kimia yang lebih spesifik seperti kimia fisika, kimia anorganik, kimia organik, biokimia, kimia lingkungan, kimia bahan makanan, serta kimia analitik.

Namun yang akan dijelaskan disini adalah kimia lingkungan yang belum diketahui banyak orang, karena biasanya orang awam akan berfikir bahwa bahan yang di produksi di kimia adalah satu satunya bahan yang dapat menyebabkan global warming bahkan merusak dunia. Tapi apakah fikiran tersebut benar adanya?

Kimia lingkungan adalah studi ilmiah terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air; serta efek aktivitas manusia terhadapnya. Kimia lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia.

Pada saat ini pencemaran berlangsung di mana-mana dengan laju begitu cepat yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kecenderungan perncemaran akhir-akhir ini mengarah kepada dua hal, yaitu : (1) Ke arah pembuangan senyawa-senyawa kimia tertentu yang semakin meningkat, terutama pembakaran minyak bumi secara nyata saat ini sudah merubah sistem alami pada skala global. (2) Ke arah meningkatnya penggunaan bahan berbahaya beracun (B3) oleh berbagai kegiatan industri dengan pembuangan limbahnya ke lingkungan. Akibatnya adalah timbulnya masalah-masalah yang bersifat global antara lain: global warming, hujan asam, menipisnya lapisan ozon dan sebagainya.

Pencemaran lingkungan dapat didefinisikan sebagai perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan radiasi, bahan-bahan kimia dan fisika, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda, perilaku, dalam apresiasi, dan rekreasi di alam bebas (A. Tresna Sastrawijaya, 2000)

Pencemaran lingkungan terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1.     Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1998 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan).
Hasil buangan domestik, komersial, proses pembuatan makanan, dan industri merupakan sumber yang mengandung bahan polutan dengan kandungan yang cukup banyak, termasuk jenis bahan pencemar organik, seperti minyak dan gemuk. Bahan pencemar lainnya seperti garam-garam, logam-logam berat dan bahan-bahan organik yang tahan urai dapat dihilangkan dengan efisiensi.

2.      Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1986).
Pencemaran udara umumnya disebabkan oleh knalpot kendaraan bermotor yang mengandung gas CO2, NO2 dan NO yang dikenal dengan Nox, SO2, CO (kalau pembakaran tidak sempurna). Namun selain itu, terdapat pula zat pencemar udara yang terdapat di atmosfer, seperti debu, haze (partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air), dan asap.

3.      Pencemaran Tanah

Banyak dari gas SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau tertampung di atas tanah. Nitrogen Oksida (NO) yang dirubah diatmosfer menjadi nitrat akhirnya akan terdeposit di tanah. Tanah menyerap NO dan NO2 dengan cepat dan gas-gas tersebut mengalami oksidasi menjadi nitrat dalam tanah. Karbon monoksida dirubah menjadi CO2 oleh bakteri dalam tanah. Partikel limbah (Pb), yang berasal dari gas buang kendaraan bermotor ditemukan pada lapisan atas tanah sepanjang jalan raya yang padat lalu lintas. Dan itu semua dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah.

Dari uraian diatas kita dalam mengetahui bahwa bahan-bahan kimia memiliki andil yang besar dalam perusakan lingkungan. Namun perlu diingat bahwa ketidakarifan manusia dalam menggunakan bahan-bahan kimia lah yang membuat bahan-bahan kimia itu terkesan tidak peduli dengan lingkungannya. Padahal jika manusia bisa lebih arif dalam penggunaan bahan-bahan kimia, bahan-bahan kimia itu akan lebih peduli dengan lingkungannya. Contohnya pada penggunaan pestisida, pestisida diciptakan untuk membasmi hama pada tanaman namun karena ulah manusia yang menggunakan pestisida tidak sesuai dengan aturannya maka pestisida itu justru membuat tanah menjadi tidak subur. Maka dari itu, marilah kita gunakan bahan-bahan kimia sesuai dengan aturannya agar lingkungan kita bersih dan sehat.

  
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Lutfi, Achmad. 2004. KIMIA LINGKUNGAN (BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL).2004. Jakarta : Tidak diterbitkan
Reza, Muhammad. 2015. KIMIA TERAPAN. http://mrezawa-industri15.blogspot.co.id/2015/09/kimia-terapan.html. Diunduh tanggal 08 September 2015.

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.