.

Sabtu, 11 Februari 2017

pencemaran limbah manusia

PENCEMARAN AIR AKIBAT DARI LIMBAH MANUSIA








DEFINISI.
          
             Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2013, ternyata  780 juta penduduk  (sekitar 11 persen dari populasi dunia) tidak memiliki akses terhadap air bersih (air minum). Sedangkan  2,5 miliar ( sekitar 40 persen dari populasi dunia)  ternyata tidak memiliki fasilitas sanitasi yang layak (tidak memiliki toilet, tidak memiliki toilet yang layak). Dari data tersebut sudah dapat diduga bahwa sebagian limbah manusia memasuki kawasan perairan tanpa mengalami pengolahan terlebih dahulu, sehingga terjadi pencemaran terhadap air permukaan dan air bawah tanah.
            Berdasarkan hasil penelitian, seorang yang normal diperkirakanmenghasilkan tinja rata-rata sehari 970 gram dan menghasilkanair seni 970 gram. Jadi bila penduduk Indonesia dewasa saat ini200 juta, maka setiap hari tinja yang dikeluarkan sekitar 194.000juta gram (194.000 ton). Oleh karena itu, bila pengelolaan tinjatidak baik, jelas penyakit akan mudah tersebar.                           Beberapapenyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara laintipus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi,tambang, pita), schistosomiasis, dan sebagainya.

DAMPAK YANG DI TIMBULKAN
WHO (2013) mengungkapkan bahwa pembuangan limbah manusia berpengaruh langsung terhadap kualitas kehidupannya, dan seringkali menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan air seperti diare. Di seluruh dunia penyakit diare menimbulkan kematian 760.000 anak-anak dan balita dalam setiap tahunnya. Dalam hal ini WHO memprediksi bahwa penyakit yang berhubungan dengan air dapat menimbulkan kematian 135 juta orang sampai tahun 2020.

 CARA MENANGGULANGI LIMBAH MANUSIA

1. SEPTIC TANK
Suatu septic tank disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhipersyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling septic tank tersebut.
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-binatang lainnya.
5. Tidak menimbulkan bau.
6. Mudah digunakan dan dipelihara (maintenance).

2. PENGOLAHAN MENJADI BIOGAS / BIOFUEL

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil Mengurai dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.


MANFAAT BIOGAS

Nilai kalori dari 1 meter kubik Biogas sekitar 6.000 watt jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan pengganti minyak tanahLPGbutana, batu bara, maupun bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.

Limbah biogas, yaitu kotoran yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah, dan padi.



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.