Industri kimia menurut Wikipedia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain.
Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, serta senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
Produk
Polimer dan plastik, terutama polietilena, polipropilena, polivinil klorida, polietilena tereftalat, polistirena dan polikarbonat adalah sebagian besar hasil industri kimia. Kimia yang dihasilkan digunakan dalam berbagai macam barang rumah tangga, pertanian, konstruksi, serta industri jasa.
Penjualan bisnis kimia dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, di antaranya kimia dasar (sekitar 35-37% hasil penjualan), ilmu sains (30%), kimia khusus (20-25%) dan produk rumah tangga (10%).[
Kimia dasar
Kimia dasar adalah sebuah kategori kimia yang di dalamnya
termasuk polimer, petrokimia dan turunannya, bahan kimia
anorganik, dan pupuk.
Sub-kategori
terbesar kimia dasar adalah plastik dan serat, yang produk-produknya antara
lain:
Volume dengan
produk terbesar adalah polietilena yang umum digunakan pada botol
susu, kontainer, dan pipa.
Polivinil klorida (PVC), umum digunakan pada pipa konstruksi.
Polipropilena (PP), mirip dengan PV, digunakan dalam pengepakan dan
berbagai kebutuhan rumah tangga.
Polistirena (PS), digunakan pada mainan anak-anak.
Untuk pabrik petrokimia
dan turunannya umumnya mengambil bahan mentah dari elpiji,
gas alam dan minyak mentah. Beberapa produknya antara lain etilena,
propilena, benzena, toluena, xilena, metanol, monomer vinil klorida, stirena, butadiena, dan etilena
oksida. Produk yang dihasilkan ini umumnya digunakan untuk
memproduksi polimer lainnya.
Produk turunan
lainnya di antara karet sintetis, surfaktan, pewarna, pigmen, terpentin, resin, karbon
hitam, peledak dan produk karet lainnya.
Kimia anorganik
menghasilkan produk di antaranya garam, klorin, kaustik soda, natrium karbonat, asam (seperti asam nitrat,
asam fosfat, dan asam sulfat),
titanium dioksida, dan hidrogen peroksida.
Ilmu sains
Ilmu sains
mencakup di antaranya berbagai turunan kimia dan biologi, obat, diagnostik, produk kesehatan hewan, vitamin, dan pestisida. Meskipun secara volume sangat kecil, namun harganya
sangat tinggi. Produk-produk ilmu sains ini umumnya diproduksi dengan
spesifikasi sangat tinggi dan diawasi pemerintah. Pestisida yang termasuk juga
di dalam kategori ini juga mencakup herbisida,
insektisida, dan fungsisida.
Produk rumah tangga
Kategori dalam produk rumah tangga di antaranya sabun, deterjen, dan kosmetik. Konsumen umumnya jarang bersentuhan
langsung dengan kimia dasar namun polimer dan beberapa kimia khusus dapat
mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti plastik, bahan pembersih,
kosmetik, cat dan pelapis, barang elektronik, mobil dan material lainnya.[2]
Produk-produk kimia khusus ini dipasarkan oleh perusahaan kimia ke perusahaan
pembuat barang jadi, yang biasanya produknya adalah pestisida,
polimer, bahan kimia elektronik, surfaktan,
kimia konstruksi, bahan pembersih industri, senyawa aroma, pelapis, aditif
makanan, kimia
kertas, kimia
minyak, perekat
kertas, perekat,
kosmetik, pengolahan air, katalis, dan bahan kimia tekstil. Produk-produk ini jarang
dijual langsung pada konsumen.
Perusahaan
Beberapa perusahaan kimia terbesar dunia antara lain BASF, Bayer, Ferro, Solvay, Braskem, Celanese/Ticona, Arkema, Degussa, Dow, DuPont, Eastman Chemical Company, ExxonMobil, Givaudan, INEOS, LG
Chem, LyondellBasell, Mitsubishi, Monsanto, PPG Industries, SABIC, LANXESS, Shell, dan Wanhua beserta ribuan
industri kecil lainnya.
Teknologi
Dari penglihatan insinyur kimia, industri kimia
menggunakan proses kimia seperti reaksi kimia dan metode pengilangan untuk memproduksi
material dalam bentuk padat, cair, maupun gas. Kebanyakan produknya digunakan
untuk memproduksi barang lainnya dan hanya sedikit saja yang langsung digunakan
pada konsumen. Pelarut,
pestisida, natrium karbonat, dan semen merupakan beberapa produk kimia yang langsung dipakai
konsumen.
Industri kimia
juga memproduksi bahan kimia industri organik dan anorganik, produk keramik,
petrokimia, agrokimia, polimer, karet, oleokimia (minyak, lemak, wax), peledak,
dan aroma buatan. Beberapa produknya ditampilkan pada tabel berikut.
Tipe produk
|
Contoh
|
Industri
anorganik
|
|
Industri
organik
|
|
produk
keramik
|
silika, frit
|
aroma buatan
|
|
Proses-proses kimia seperti reaksi kimia digunakan pada pabrik kimia untuk
membentuk senyawa baru dengan berbagai macam tipe tangki reaktor. Di banyak
kasus reaksinya dilakukan pada peralatan khusus anti-karat pada suhu dan
tekanan tertentu dengan bantuan katalis. Produk reaksi ini dipisahkan dengan berbagai teknik
di antaranya distilasi
seperti distilasi fraksional, pengendapan, kristalisasi, adsorpsi, filtrasi, sublimasi, dan pengeringan.
Proses dan
produk umumnya diuji selama dan setelah proses dengan menggunakan instrumen
atau alat tertentu untuk memastikan operasi berjalan aman dan produk yang
dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi tertentu.
Produk ini dikirimkan dengan banyak cara, termasuk jalur pipa, mobil tanki, silinder, botol, drum, kotak, dsb. Sebuah
perusahaan kimia umumnya mempunyai laboratorium penelitian dan pengembangan untuk menguji
dan mengembangkan proses serta produk mereka.
Dampak industry kimia
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah
padat lebih dikenal sebagai sampah. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah
Referensi
5.
Nurmayanti fajarini.juni 2012. https://lovelyblue14.wordpress.com/2012/06/05/dampak-limbah-industri-terhadap-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.