Pencemaran lingkungan
merupakan masuknya zat, makhluk hidup atau energi lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa diartikan sebagai adanya perubahan komposisi pada media
yang dicemari misalnya saja tanah atau air atau udara yang disebabkan oleh
beberapa faktor seperti oleh manusia,
proses alam, dan lainnya yang
mengakibatkan adanya penurunan kualitas media yang dicemari tersebut sehingga
tidak dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Saat ini pencemaran
yang terjadi di muka bumi ini semakin tak terkendalikan terutama setelah masa
revolusi industri dimana banyak pabrik yang dibangun dan menyebabkan berbagai
jenis polusi. Ada
banyak jenis pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, pencemaran tanah dan
pencemaran udara.
PENCEMARAN AIR
Air akan dikatakan mengalami
pencemaran jika sudah tercemar oleh kontaminamin organic yang tidak bisa
mendukung apa yang menjadi sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya
terutama di dalam air seperti ikan. Akibatnya ekologi air akan mengalami
gangguan dan jika ini terjadi maka bisa menyebabkan anomaly fenomena yang tidak
biasanya terjadi.
Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh
berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
·
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien
dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Limbah
Zat Kimia
•
Insektisida
•
Pembersih
•
Larutan penyamak kulit
•
Zat warna kimia
2.
Limbah Anorganik
Limbah
anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam
seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca),
Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang
mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating, industri kimia,
dan lain-lain.
Akibat Pencemaran Air
1.
Terganggunya kehidupan
organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2) yang dapat
menyebabkan kematian.
1.
Terjadinya ledakan
ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
2.
Pendangkalan dasar
perairan
3.
Tersumbatnya penyaring
reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4.
Dalam jangka panjang
adalah kanker dan kelahiran cacat
5.
Akibat penggunaan
pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga
membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6.
Kematian biota kuno,
seperti: plankton, iank, bahkan burung
7.
Kekurangan sumber air
8.
Mutasi sel, kanker, dan
leukimia
PENCEMARAN
TANAH
Yang dimaksud dengan pencemaran tanah ialah masuknyaatau
dimasukannya suatu senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat
menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme di sekitarnya. Pencemaran tanah
dapat terjadi akibat terjadinya pencemaran air dan udara. Hal ini karena air
dan udara adalah bagian dari tanah. Masuknya polutan ke dalam tanah dapat salah
satunya dibawa oleh kedua komponen tersebut.
Tanah merupakan kmponen yang penting bagi makhluk hidup.
Selain untuk menopang organisme, tanah merupakan habitat dari semua organisme
darat. Kualitas tanah sangat mempengaruhi organisme di dalamnya.
PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Adapun sumber pencemaran tanah dapat dibedakan berdasarkan
bentuknya:
1. Limbah cair
Merupakan segala jenis limbah dalam bentuk cair. Limbah ini
berasal dari indutri ataupun rumah tangga. Senyawa kimia dalam limbah cair akan
masuk ke dalam pori – pori tanah. Limbah cair ini mudah menguap akibat
pemanasan sehingga menimbulkan pencemaran udara. Selain itu, sapuan hujan akan
membawa senyawa – senyawa limbah cair ke wilayah yang lebih luas. Dengan
demikian, akan semaki banyak wilayah daratan yang akan mengalami kerusakan
akibat dari pencemaran tanah.
2. Limbah padat
Selain dalam bentuk cair, sampah – sampah rumah tangga
ataupun industri dalam bentuk padatan yang di buang ke tanah dengan sembarangan
pun menyebabkan berbagai masalah. Sampah – sampah padat organik (bangkai
makhluk hidup atau produk dari makhluk hidup) dapat dengan mudah diuraikan oleh
jamur atau bakteri. Namun, sampah – sampah padatan sintesis pada umumnya tidak
dapat diuraika oleh dekomposer (bakteri dan jamur) pada suatu ekosistem.
Sehingga, hal ini akan membuat sampah – sampah tersebut menumpuk dan
menimbulkan banyak masalah. Selain itu, peningkatan populasi manusia ikut
meningkatkan jumlah pencemaran yangterjadi di tanah.
Dapat disimpulkan bahwa penyebab kerusakan atau pencemaran
tanah, yaitu aktivitas manusia. Baik limbah cair atau limpah padat, dengan
sengaja atau tidak pembuangan sampah – sampah tak terdegradasi akan membuat
kesuburan tanah menurun. Kualitas tanah akan menurun.
PENCEMARAN
UDARA
Pencemaran udara
adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang
dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan
manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan
asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan
hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen
oksida).
B. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari
aktivitas alam, contoh :
·
abu
yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
·
gas-gas
vulkanik
·
debu
yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
·
bau
yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber
dari hasil aktivitas manusia, contoh :
·
hasil
pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
·
bahan-bahan
buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan
anorganik
·
pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
·
pembakaran
sampah rumah tangga
·
pembakaran
hutan
C.
KLASIFIKASI BAHAN PENCEMAR UDARA
Banyak
faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang
ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi
keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun
waktu lama.
Pencemar
udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1.
Polutan primer
Polutan
primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu,
dan dapat berupa:
a.
Polutan Gas terdiri dari:
·
Senyawa
karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO
atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
·
Senyawa
sulfur, yaitu oksida.
·
Senyawa
halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan
bromin.
b.
Partikel
Partikel
yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat
maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat
berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses penyemprot/
spraying) maupun proses erosi bahan tertentu
2.
Polutan Sekunder
Polutan
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih
bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah
disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan
arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
·
Konsentrasi
relatif dari bahan reaktan
·
Derajat
fotoaktivasi
·
Kondisi
iklim
·
Topografi
lokal dan adanya embun.
D.
ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA
Ada beberapa
polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon
monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
·
Karbon
monoksida (CO)
Gas yang
tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
·
Nitrogen
dioksida (NO2)
Gas yang
paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit
energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
·
Sulfur
dioksida (SO2)
Gas yang
berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
·
Partikulat
(asap atau jelaga)
Polutan
udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
·
Aerosol : partikel yang
terhambur dan melayang di udara
·
Fog (kabut) : aerosol yang
berupa butiran-butiran air dan berada di udara
·
Smoke
(asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
·
Dust
(debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
·
Hidrokarbon
(HC) Uap bensin yang tidak terbakar.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
·
Chlorofluorocarbon
(CFC) Gas yang dapat menyebabkan
menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai
alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut,
pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
·
Timbal
(Pb) Logam berat yang digunakan
manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran
tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang
dapat terhirup oleh manusia.
·
Karbon
Dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari
pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil
kebakaran hutan.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.