.

Sabtu, 04 Februari 2017

Pencemaran Lingkungan




Pencemaran lingkungan merupakan masuknya zat, makhluk hidup atau energi lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa diartikan sebagai adanya perubahan komposisi pada media yang dicemari misalnya saja tanah atau air atau udara yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti oleh manusia,

proses alam, dan lainnya yang mengakibatkan adanya penurunan kualitas media yang dicemari tersebut sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Saat ini pencemaran yang terjadi di muka bumi ini semakin tak terkendalikan terutama setelah masa revolusi industri dimana banyak pabrik yang dibangun dan menyebabkan berbagai jenis polusi. Ada banyak jenis pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara.

PENCEMARAN AIR
Air akan dikatakan mengalami pencemaran jika sudah tercemar oleh kontaminamin organic yang tidak bisa mendukung apa yang menjadi sumber kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya terutama di dalam air seperti ikan. Akibatnya ekologi air akan mengalami gangguan dan jika ini terjadi maka bisa menyebabkan anomaly fenomena yang tidak biasanya terjadi.
Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
·       Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
·       Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·       Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Limbah Zat Kimia
       Insektisida
       Pembersih
       Larutan penyamak kulit
       Zat warna kimia
2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating, industri kimia, dan lain-lain.

Akibat Pencemaran Air
1.     Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O­2) yang dapat menyebabkan kematian.
1.     Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
2.     Pendangkalan dasar perairan
3.     Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
4.     Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
5.     Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
6.     Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
7.     Kekurangan sumber air
8.     Mutasi sel, kanker, dan leukimia
PENCEMARAN TANAH
Yang dimaksud dengan pencemaran tanah ialah masuknyaatau dimasukannya suatu senyawa organik atau anorganik atau makhluk hidup yang dapat menurunkan kualitas tanah dan merusak organisme di sekitarnya. Pencemaran tanah dapat terjadi akibat terjadinya pencemaran air dan udara. Hal ini karena air dan udara adalah bagian dari tanah. Masuknya polutan ke dalam tanah dapat salah satunya dibawa oleh kedua komponen tersebut.
Tanah merupakan kmponen yang penting bagi makhluk hidup. Selain untuk menopang organisme, tanah merupakan habitat dari semua organisme darat. Kualitas tanah sangat mempengaruhi organisme di dalamnya.


PENYEBAB PENCEMARAN TANAH
Adapun sumber pencemaran tanah dapat dibedakan berdasarkan bentuknya:
1. Limbah cair
Merupakan segala jenis limbah dalam bentuk cair. Limbah ini berasal dari indutri ataupun rumah tangga. Senyawa kimia dalam limbah cair akan masuk ke dalam pori – pori tanah. Limbah cair ini mudah menguap akibat pemanasan sehingga menimbulkan pencemaran udara. Selain itu, sapuan hujan akan membawa senyawa – senyawa limbah cair ke wilayah yang lebih luas. Dengan demikian, akan semaki banyak wilayah daratan yang akan mengalami kerusakan akibat dari pencemaran tanah.
2. Limbah padat
Selain dalam bentuk cair, sampah – sampah rumah tangga ataupun industri dalam bentuk padatan yang di buang ke tanah dengan sembarangan pun menyebabkan berbagai masalah. Sampah – sampah padat organik (bangkai makhluk hidup atau produk dari makhluk hidup) dapat dengan mudah diuraikan oleh jamur atau bakteri. Namun, sampah – sampah padatan sintesis pada umumnya tidak dapat diuraika oleh dekomposer (bakteri dan jamur) pada suatu ekosistem. Sehingga, hal ini akan membuat sampah – sampah tersebut menumpuk dan menimbulkan banyak masalah. Selain itu, peningkatan populasi manusia ikut meningkatkan jumlah pencemaran yangterjadi di tanah.
Dapat disimpulkan bahwa penyebab kerusakan atau pencemaran tanah, yaitu aktivitas manusia. Baik limbah cair atau limpah padat, dengan sengaja atau tidak pembuangan sampah – sampah tak terdegradasi akan membuat kesuburan tanah menurun. Kualitas tanah akan menurun.
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida).

B.  FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a.  Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam, contoh :

·       abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
·       gas-gas vulkanik
·       debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
·       bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

b.  Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia, contoh :
·       hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
·       bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik
·       pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
·       pembakaran sampah rumah tangga
·       pembakaran hutan
C.  KLASIFIKASI BAHAN PENCEMAR UDARA

Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.

Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :

1.  Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:

a.  Polutan Gas terdiri dari:
·       Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
·       Senyawa sulfur, yaitu oksida.
·       Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.


b.  Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses  (misalnya proses penyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu
2.  Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer ekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses  kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

·       Konsentrasi relatif dari bahan reaktan
·       Derajat fotoaktivasi
·       Kondisi iklim
·       Topografi lokal dan adanya embun.


D.  ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.

·       Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.

·       Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.

·       Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.

·       Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu :
·       Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
·       Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
·       Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara
·       Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
·       Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.
·       Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
·       Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
·       Karbon Dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.





REFERENSI






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.