STRUKTUR BENZENA
Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6, dan rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan
rangkap selang seling.
Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah – pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap yang bisa berpindah-pindah, senyawa ini digambarkan sebagai cincin lingkar. Ikatan rangkap yang terdapat pada benzena disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah – pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap yang bisa berpindah-pindah, senyawa ini digambarkan sebagai cincin lingkar. Ikatan rangkap yang terdapat pada benzena disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
SIFAT BENZENA
1. Sifat Fisis Benzena
Benzena merupakan zat cair yng
mudah menguap, tidak berwarna, memiliki aroma yang khas, titik leleh 5,53 oC; dan titik didih 80,1 oC. Benzena tidak bisa larut dalam air karena
bersifat nonpolar, tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar (eter dan aseton).
2. Sifat Kimia Benzena
Benzena dapat mengalami reaksi
adisi maupun subtitusi. Ikatan dalam benzen stabil karena ikatan yang
terkonjugasi mengalami resonansi sehingga benzena disebut sebagai zat yang
kurang reaktif.
Reaksi subtitusi terhadap benzena
:
·
Nitrasi
Reaksi ini merupakan reaksi
subsitusi gugus nitro (-NO2) terhadap atomhidrogen dalam benzena. Pada reaksi ini,
diperlukan H2SO4 pekat sebagai katalis dan HNO3 pekat
sebagai pensubsitusi.
·
Sulfonasi
Reaksi ini merupakan reaksi
substitusi hidrogen pada benzena dengan
gugus sulfonat (-SO3H). pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat
pekat berasap (H2SO4 + SO3).
·
Halogenasi
Reaksi ini merupakan reaksi
subsitusi terhadap hidrogen pada benzena.
Pereaksinya adalah halogen dengan katalis FeCl3.
·
Alkilasi
Reaksi ini merupakan reaksi
substitusi suatu alkil terhadap atomhidrogen pada benzena. Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida
dengan katalis AlCl3. Selain gugus alkil, Subtitusi alkilasi
dapat digunakan untuk memasukan gugus karbonil ke dalam rantai benzena.
·
Adisi
Reaksi adisi terhadap benzena
meliputi :
a.
Adisi Hidrogen
Oleh karena kestabilannya,
maka reaksi adisi terhadap benzena merupakan reaksi yang berjalan
lambat. Untuk dapat berlangsung dengan baik, digunakan kataliss Ni pada suhu
420 K (156,85 oC).
b.
Adisi Halogen
Agar reaksi adisi halogen
terhadap benzena dapat berlangsung, diperlukan foton
cahaya. Reaksinya disebut sebagai reaksi fotokimia.
TATA NAMA BENZENA DAN TURUNANNYA
1. Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C6H5-) disebut gugus fenil sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus yang diikat.
2. | Penamaan dapat juga menggunakan nama gugus, diikuti dengan benzena. |
3.
Jika gugus yang terikat lebih dari satu, berikan penomoran.
Penomoran diusahakan sedemikian rupa sehingga gugus yang terikat bernomor kecil.
4.
Posisi nomor atom karbon pada benzena diberi
nama khusus, yaitu:
a.
Untuk gugus yang terletak pada
gugus 1 – 2 disebut Ordo
b.
Untuk gugus yang terletak pada
gugus 1 – 3 disebut Meta
c.
Untuk gugus yang terletak pada
gugus 1 – 4 disebut Para
Penulisan gugus letak menggunakan inisial nama gugus pada bagian depan nama.
5. Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai ama khusu, tergantung gugus yang diikatnya. |
6.
Jika terdapat dua
gugus yang berbeda, salah satu gugus dianggap sebagai senyawa utama dan gugus
yang lain dianggap sebagai gugus cabang (gugus yang diikat). Gugus yang menjadi
senyawa utama didasarkan pada urutan prioritas.
7. Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai
berikut :
-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2,
-X. (urutan dari yang terbesar ke yang terkecil)
SENYAWA TURUNAN BENZENA
1. Stirena
Stirena memiliki sifat tidak
berwarna, udah menguap, dan beraroma. Dalam dunia industri dengan dehidrogenasi etilbenzena dengan
katalis Fe2O3.
2. Fenol
Fenol adalah senyawa bersifat
asam yang sering digunakan sebagai antiseptik.
·
Reaksi fenol dengan asam nitrat menghasilkan
trinitrofenol dan asam pikrat
·
Reaksi fenol dengan natrium menghasilkan
fenoksida dan gas hidrogen
·
Reaksi fenol dengan basa akan membentuk garam
fenoksida
3. Alkil Benzena
Alkil Benzena jika dioksidasi
akan menghasilkan asam benzoat, gas hidrogen, dan air. Reaksi yang berlangsung
ini tidak tergantung pada banyaknya atom carbon.
4. Nitro Benzena
Senyawa ini merupakan senyawa
yang mudah meledak sehingga sering digunakan sebagai bahan peledak. Selain itu
senyawa ini bisa digunakan untuk mensintesis zat warna tekstil. Agar bisa
digunakan untuk mensintesis zat warna tekstil, senyawa ini direduksi terlebih
dahulu sehingga menghasilkan anilina.
5. Toluena
Senyawa benzena yang memiliki
gugus metil dikenal juga dengan nama toluena. Toluena merupakan zat cair yang
tidak berwarna, tidak larut dalam air, dan beraroma.
6. Anilina
Anilina merupakan hasil reduksi
dari nitrobenzen dapat juga terbentuk
dari senyawa benzen yang mengikat gugus amina. Sifat dari senyawa ini adalah
tidak berwarna dan berbau busuk.
7. Asam Benzoat
Asam Benzoat merupakan senyawa
padat yang berwarna putih. Senyawa ini berfungsi sebagai pengawet makanan dan
obat dekongestan.
PEMBUATAN BENZENA DAN TURUNANNYA
· Industri
Pembuatan benzen pada dunia
industri menggunakan proses distilasi terbatu bara dan proses forming nafta
(hasil penyulingan minyak bumi). Selain itu pembuatan benzena ini juga
menghasilkan beberapa senyawa turunan benzena, yaitu xilena, naftalena, fenol,
fenantrena, dan stirena.
· Laboratoruim
a.
Polimerisasi tiga molekul asetilena dengan cara
mengalirkan gas asetilena melalui pipa kaca pijar.
b.
Pemanasan kalsium Benzoat kering
Ca(C6H5COO)2 + Ca(OH)2 →2C6H6 +
2CaCO3
KEGUNAAN BENZENA DAN TURUNANNYA
Benzen
dan turunany merupakan zat penting dalam industri untuk erbagai macam proses
seperti detergen, insektisida, obat-obatan, pengawet makanan, dan minyak wangi.
Senyawa ini juga digunakan sebagai pelarut senyawa organik yang tidak larut
dalam air. Tetai dibalik manfaat benzena dan turunannya yang menguntungkan
manusia, banyak juga yang beracun ;
-
Fenol : untuk antiseptik, desinfektan, pembuatan
zat warna, dan plastik
-
Asam Benzoat : untuk pengawet makanan
-
Aminobenzena : bahan baku zat pewarna azo
-
Asam salisilat : pembuatan aspirin, perasa,
minyak wangi, bedak, dan shampo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.