- PETROKIMIA
Petrokimia
adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk
bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metana, propana, butana,
bensin, minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar pesawat, dan juga
termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisida, herbisida, dan
pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal, dan serat buatan.
Industri
Petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan
suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan
masyarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene,
Propylene, Butadine, Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis
Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.
Polimer merupakan suatu makromolekul atau disebut juga molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun senyawa yang memiliki gugus fungsional.
- POLIMER
Polimer merupakan suatu makromolekul atau disebut juga molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun senyawa yang memiliki gugus fungsional.
Sifat-sifat Polimer
Polimer merupakan makromolekul yang terdiri atas banyak kelas
material alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan
kedua material tersebut terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer
didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan
lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan alami.
Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya,
yang meliputi:
a. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh
senyawanya semakin tinggi.
b. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka
polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
c. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah
dan mudah meleleh.
d. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan
rapuh sehingga mudah patah. Hal tersebut dikarenakan Ikatan silang antar rantai
polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang
keras.
- . KIMIA ANORGANIK
Kimia anorganik adalah
cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut
senyawa organik dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak
mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang kimia organologam. Bidang ini memiliki banyak aplikasi dalam setiap
aspek industri kimia, termasuk katalisis, material, pigmen, surfaktan, pelapis, industri medis, bahan bakar, dan pertanian.
Bahan Kimia Dasar Anorganik
Amonia
Brom
Kalsium
karbonat
Klorin
Fluor
Hidrogen
Hidrogen
klorida
Hidrogen
fluorida
Hidrogen
peroksida
Asam
Nitrat
Oksigen,
nitrogen dan gas mulia
Asam
fosfat
Fosfor
Natrium
karbonat
Natrium
hidroksida
Belerang
Asam
sulfat
Titanium
dioksida
Bahan Kimia Dasar Organik
Benzene
dan methylbenzenes
Buta-1,3-diena
Epoxyethane
(Ethylene oxide)
Etana-1,2-diol
(Ethylene glycol)
Asam
etanoat (asam asetat)
Etanol
Etena
(Ethylene)
Metanal
(formaldehida)
Metanol
Metil
tersier-butil eter
Fenol
Propanon
(Aseton)
Propena
(Propylene)
Urea
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.