.

Sabtu, 04 Februari 2017














  

  • PETROKIMIA

Petrokimia adalah bahan kimia apapun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metana, propana, butana, bensin, minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian seperti pestisida, herbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal, dan serat buatan.

Industri Petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masyarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.


  • POLIMER

Polimer merupakan suatu makromolekul atau disebut juga molekul raksasa yang tersusun atas beberapa monomer (molekul-molukul kecil yang sederhana). Molekul kecil/monomer yang menyusun polimer dapat berupa senyawa berikatan rangkap maupun senyawa yang  memiliki gugus fungsional.

Sifat-sifat Polimer
Polimer merupakan makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut  terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh mikroorganisme dibanding polimer bahan alami. Perbedaan sifat-sifat polimer tersebut dipengaruhi oleh struktur polimernya, yang meliputi:

a. Panjang rantai polimer
Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya semakin tinggi.

b. Gaya antar molekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.

c. Percabangan
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.

d. Ikatan silang antar rantai polimer
Semakin banyaknya ikatan silang maka polimer semakin kaku dan rapuh sehingga mudah patah. Hal tersebut dikarenakan Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.



  • .      KIMIA ANORGANIK
Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari sifat dan reaksi senyawa anorganik. Ini mencakup semua senyawa kimia kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam kimia organik. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang kimia organologam. Bidang ini memiliki banyak aplikasi dalam setiap aspek industri kimia, termasuk katalisis, material, pigmen, surfaktan, pelapis, industri medis, bahan bakar, dan pertanian.

Bahan Kimia Dasar Anorganik
Amonia
Brom
Kalsium karbonat
Klorin
Fluor
Hidrogen
Hidrogen klorida
Hidrogen fluorida
Hidrogen peroksida
Asam Nitrat
Oksigen, nitrogen dan gas mulia
Asam fosfat
Fosfor
Natrium karbonat
Natrium hidroksida
Belerang
Asam sulfat
Titanium dioksida


Bahan Kimia Dasar Organik
Benzene dan methylbenzenes
Buta-1,3-diena
Epoxyethane (Ethylene oxide)
Etana-1,2-diol (Ethylene glycol)
Asam etanoat (asam asetat)
Etanol
Etena (Ethylene)
Metanal (formaldehida)
Metanol
Metil tersier-butil eter
Fenol
Propanon (Aseton)
Propena (Propylene)
Urea


Daftar Pustaka : 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.