Kimia
lingkungan adalah studi ilmiah
terhadap fenomena kimia dan biokimia yang terjadi di alam. Bidang ilmu ini dapat didefinisikan sebagai studi
terhadap sumber, reaksi, transpor, efek, dan nasib zat kimia di lingkungan udara, tanah, dan air;
serta efek aktivitas manusia terhadapnya.
Kimia lingkungan adalah ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer,akuatik, dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu lainnya.
Kimia lingkungan adalah ilmu antardisiplin yang memasukkan ilmu kimia atmosfer,akuatik, dan tanah, dan juga sangat bergantung dengan kimia analitik, ilmu lingkungan, dan bidang-bidang ilmu lainnya.
Kimia
lingkungan pertama kali mempelajari bagaimana cara kerja lingkungan yang tak terkontaminasi, zat kimia apa dan berapa konsentrasi yang ada secara
alami, dan apa efeknya. Tanpa hal ini, mustahil untuk mempelajari secara akurat
efek manusia terhadap lingkungan dengan pelepasan zat kimia.
Mungkin istilah logam berat sudah tak
asing bagi para kimiawan. Dari nomor atom sampai efek fisiologis telah secara
rinci dibahas dalam buku-buku kimia terutama kimia anorganik dan kimia
lingkungan. Tapi tak demikian dengan orang awam. Mungkin istilah logam berat
masih terasa asing di telinga mereka dan didefinisikan secara sederhana saja
yaitu logam yang berat (dalam artian ditimbang) seperti besi, baja, aluminium
dan tembaga. Terlepas dari definisi di atas, biasanya dalam literatur kimia
istilah “logam berat” digunakan untuk memerikan logam-logam yang memiliki sifat
toksisitas (racun) pada makhluk hidup.
Logam merupakan bahan pertama yang dikenal
oleh manusia dan digunakan sebagai alat-alat yang berperan penting dalam sejarah
peradaban manusia (Darmono, 1995). Logam berat masih termasuk golongan logam
dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam lain. Perbedaannya terletak
dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke
dalam organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya
menimbulkan efek-efek khusus pada mahluk hidup (Palar, 1994). Tidak semua logam
berat dapat mengakibatkan keracunan pada mahluk hidup, besi merupakan logam
yang dibutuhkan dalam pembentukan pigmen darah dan zink merupakan kofaktor
untuk aktifitas enzim (Wilson, 1988). Keberadaan logam berat dalam lingkungan
berasal dari dua sumber. Pertama dari proses alamiah seperti pelapukan secara
kimiawi dan kegiatan geokimiawi serta dari tumbuhan dan hewan yang membusuk.
Kedua dari hasil aktivitas manusia terutama hasil limbah industri (Connel dan
Miller, 1995). Dalam neraca global sumber yang berasal dari alam sangat sedikit
dibandingkan pembuangan limbah akhir di laut (Wilson, 1988).
Logam berat adalah unsur-unsur kimia
dengan bobot jenis lebih besar dari 5 gr/cm3, terletak di sudut kanan bawah
sistem periodik, mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur S dan biasanya
bernomor atom 22 sampai 92 dari perioda 4 sampai 7 (Miettinen, 1977). Sebagian
logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) merupakan zat
pencemar yang berbahaya. Afinitas yang tinggi terhadap unsur S menyebabkan
logam ini menyerang ikatan belerang dalam enzim, sehingga enzim bersangkutan
menjadi tak aktif. Gugus karboksilat (-COOH) dan amina (-NH2) juga
bereaksi dengan logam berat. Kadmium, timbal, dan tembaga terikat pada sel-sel
membran yang menghambat proses transpormasi melalui dinding sel. Logam berat
juga mengendapkan senyawa fosfat biologis atau mengkatalis penguraiannya
(Manahan, 1977).
1. Dampak Merkuri Bagi Kesehatan
menimbulkan efek kesehatan bagi manusia
tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya
racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga
proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan
bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi
manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan.
Dapat berakumulasi dan terbawa ke
organ-organ tubuh lainnya, menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya paru-paru.
Gejala keracunan Merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal sehingga
tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, gangguan
psikologi (rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala. Jika terjadi
akumulasi yang tinggi mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf di otak kecil,
gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf dan bagian dari otak
kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri) pada proses kehamilan akan
nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa gangguan mental. Sedangkan
keracunan Merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan,
gangguan kardiovaskuler, kegagalan ginjal akut maupun shock.
Penting untuk diketahui, air raksa sangat
beracun bagi manusia hanya sekitar 0,01 mg dalam tubuh manusia dapat
menyebabkan kematian. Sayangnya setelah air raksa yang sudah masuk ke dalam
tubuh manusia, tidak dapat dibawa keluar. Kontaminasi dapat melalui
proses menelan atau penyerapan melalui kulit. Efek jangka pendek dari uap raksa
adalah lemah, panas dingin, mual, muntah, diare, dan gejala lain dalam
waktu beberapa jam. Jangka panjang terkena uap raksa menghasilkan getaran,
lekas marah, insomnia, kebingungan, keluar air liur berlebihan, ritasi
paru-paru, iritasi mata, reaksi alergi, dari kulit rashes, nyeri dan sakit
kepala dan lainnya. Mercury memiliki sejumlah efek yang sangat merugikan
pada manusia, di antaranya sebagai berikut:
·
Keracunan oleh merkuri nonorganik terutama
mengakibatkan terganggunya fungsi ginjal dan hati.
·
Mengganggu sistem enzim dan mekanisme
sintetik apabila berupa ikatan dengan kelompok sulfur di dalam protein dan
enzim.
·
Merkuri (Hg) organik dari jenis
metil-merkuri dapat memasuki placenta dan merusak janin pada wanita hamil
sehingga menyebabkan cacat bawaan, kerusakan DNA dan Chromosom, mengganggu
saluran darah ke otak serta menyebabkan kerusakan otak.
Dari paparan di atas maka dapat
disimpulkan merkuri dapat membawa epidermic seperti :
·
Tidak berfungsinya otak (gangguan syaraf
seperti parestesia, ataxia,dysarthria)
·
Kanker,
·
Kerusakan saluran pencernaan,
·
Gangguan kardiovasculer
·
Gangguan psikologik berupa rasa cemas dan
kadang timbul sifat agresi,
·
Kegagalan ginjal akut ,
·
Kerusakan liver pada kelahiran (cacat
lahir), dan
·
Kematian.
Dampak yang ditimbulkan Merkuri (Hg)
Bagi tanah dan air (Lingkungan)
Air raksa termasuk
salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam
kadar rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi tumbuhan
dan hewan, termasuk manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah
magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kromium (Cr), dan besi (Fe). Air
raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidupan biologis,
tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun.
Oleh karena itu, keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama
dari segi jumlah kandungannya di dalam air (Noviardi drr., 2007). Air
raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi
kontak dengan logam emas akan membentuk larutan padat
(Sevruykov drr., 1960). Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu
merupakan paduan antara air raksa dengan beberapa
logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng). Aktivitas penambangan bahan
galian juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yaitu tanah. Salah satu
kegiatan pertambangan yang memiliki pengaruh besar mencemarkan tanah adalah pertambangan
emas.
Pada pertambangan emas, polusi tanah
terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari
bijinya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun, yang dapat
mematikan tumbuhan, organism tanah, dan mengganggu kesehatan manusia. Mercury
dapat terakumulasi dilingkungan dan dapat meracuni hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme.. Setelah raksa mencapai permukaan air atau tanah microrganisms
dapat dikonversi ke methyl mercury, suatu zat yang dapat diserap oleh sebagian
besar organisme dengan cepat dan diketahui menyebabkan kerusakan saraf. Ikan
adalah organisme yang menyerap jumlah besar methyl raksa dari permukaan air
setiap hari.
Besar kecilnya kandungan air raksa
disebabkan oleh adanya fluktualisasi kegiatan penambangan,
pengolahan, dan iklim/cuaca. Fluktuasi tersebut adalah
sebagai berikut: Aktivitas penambangan: jumlah penambang
semakin banyak apabila ditemukan bijih dengan kandungan emas yang cukup
tinggi. Pengolahan: kadar emas yang baik dengan jumlah bijih hasil penambangan
besar, maka jumlah pengolah bijih emas juga akan meningkat. Iklim/cuaca: pada
musim kemarau konsentrasi air raksa akan lebih besar dibandingkan dengan
musim hujan. Tingkat mobilitas air raksa pada musim kemarau
tidak akan jauh dari tempat pengolahan (sumbernya)
karena arus air sungai menurun, sedangkan mobilitas air
raksa akan terbawa arus air sungai lebih
jauh dari tempat pengolahan karena debit air lebih besar dibandingkan
musim kemarau. Besar kecilnya arus air sungai
ini sangat bergantung pada iklim maupun cuaca.Jarakpengambilan
percontoh air dengan tempat pengolahan bijih emas: semakin jauh
dari pengolahan bijih emas umumnya penyebaran air raksa juga semakin kecil
(menurun). Merkuri (Hg) merupakan zat yang mudah menguap yang terbentuk
sebagaifraksi halus, unsur, jejak, dan ion seharusnya diwaspadai apabila
terakumulasidalam jumlah tertentu karena berdampak merugikan bagi
lingkungan hidup.
Merkuri adalah suatu senyawa kimiawi
toksik yang menjadi perhatianglobal karena menimbulkan bahaya yang signifikasi
terhadap kesehatan manusia,satwa dan ekosistem. Merkuri merupakan senyawa kimia
berbahaya yangberbentuk cair . Karena berbentuk cair sehingga sangatlah
mudah mencemari tanahdan resapan permebealitas tanah menuju air tanah. Ketika
dilepas ke lingkungan,merkuri bergerak mengikuti aliran udara dan jatuh kembali
ke bumi. Merkuri dapat meresap melalui tanah lalu bergerak ke saluran-saluran
permeabilitas tanah,terendap dalam akuifer tanah. Tanah sangat vital peranannya
bagi semua kehidupan di bumi karena tanahmendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus penopang akar . Struktur tanah yang
berongga-ronga juga menjadi tempat yangbaik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh.Tanah juga
menjadi habitatmikroorganisme.
Tanah dan air tanah merupakan tempat awal
dari kehidupanrantai makanan. Tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu
bahan mineral,bahan organik, udara dan air tanah. Tanah mengandung 50 % ruang
pori-poriterdiri dari udara (O2) dan air (H2O). Volume fase padat
menempati lebih kurang45 % bahan mineral tanah dan 5 % bahan organic.
Pada kandungan air yangoptimal untuk pertumbuhan tanaman, maka persentase ruang
pori-pori adalah 25% terisi oleh air dan 25 % oleh udara. Di bawah kondisi
alami perbandingan udaradan air ini selali berubah-ubah, tergantung pada cuaca
dan faktor lainnya.
Merkuri merupakan bahan kimia yang stabil,
tidak dapat bercampur dengan zat lainnya. Tanah yang telah mengandung merkuri
dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air tanah. Pencemaran tanah dan air
tanah sebagaiberikut :
·
Merkuri dapat menguap ke dalam udara dan
bersatu dengan hujan
·
Hujan masuk ke dalam tanah sehingga
menyebabkan penurunan pH tanah dan mempengaruhi kehidupan organisme tanah serta
keasaman air tanah.
·
Merkuri dapat mempengaruhi tanaman di
sekitar tanah yang tercemar sehingga tanah tidak mempunyai penompang
kesuburan akibatnya tanah menjdai gersang dan hilangnya air tanah dalam tanah
·
Merkuri mempengaruhi organisme dalam
tanah. Dampaknya adalah pada unsur hara dan kesuburan tanah.
·
Penggunaan pupuk buatan seperti fungisida
merkuri dapat menyebabkan tanah menjadi asam, yang selanjutnya berpengaruh
terhadap produktivitas tanaman Tanaman menjadi layu, berkurang produksinya dan
akhirnya mati.
·
Pencemaran tanah oleh penyemprotan metal
merkuri, sisa dari penyemprotan tersebut akan terbawa oleh air hujan akhirnya
mengendapdalam tanah
·
Penggunaan secara terus menerus dapat
mengakibatkankerusakan tekstur tanah, tanah mengeras dan akan retak pada musim
kemarau
·
Merkuri dapat terendap di dalam tanah
dalam jangkau waktu yang sangat lama. Sehingga tanah sangatlah susah untuk
dipulihkan kembali.
·
Aktivitas penambangan yang menggunakan
merkuri selain bahan merkurinya dapat juga menimbulkan longsor dan erosi dari
kegiatan penambangan tersebut.
.
Proses Pencemaran tanah dan air tanah oleh
merkuri
Merkuri merupakan benda cair,hydrargyrum,
air/cairan perak unsur golongan transisi berwarna keperakan dan
merupakan satu dari lima unsur yang berbentuk cair dalam suhu kamar serta
mudah menguap. Karena merupakan benda cair sehingga merkuri dengan mudah
meresap ke dalam tanah. Tanah yang mengandung 50 % pori-pori yang terisi air
dan udara lebih mempermudah merkuri yang merupakan benda cair untuk bereaksi ke
dalam tanah Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau
rembesan air tanah yang melewati deposit Hg. . permeabilitas tanah. Merkuri mudah bereaksi dengan unsur yang ada dalam
tanah dan air dan membentuk HgCl (merkurianorganik). Merkuri anorganik
akan berubah oleh peran mikro organisme. Merkuri dapat pula bersenyawa
dengan karbon membentuk senyawa organomerkuri.
Komponen merkuri yang digunakan dalam
pestisida, umumnya memasuki tanah dengan jumlah 1g/ha sampai 200g/ha
(0,0005±0,1 ppm), yang mana apabila lebih dari tingkatan itu dapat
menghancurkan organik dalam tanah dan nitrogen dalam mineral tanah. Tanah
mengandung CO2 dengan kesuburan tanah NH2dan NaOH.
Merkuri dapat bereaksi dengan nitrogen tanah membentuk methyl mercuryHg(NO2)3.
Methyl merkuri dapat terendap dengan skala waktu yang cukup lama di dalam tanah
karena merkuri stabil dan tidak dapat dipisahkan bahkan dicampurkan dengan zat
lain.
2. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan. a. Pengertian Pencemaran Lingkungan Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan
Pencemaran Lingkungan Perkembangan teknologi dan industri dapat berdampak positif atau negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positif (menguntungkan), yaitu dampak yang diharapkan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidup. Dampak negatif (merugikan), yaitu dampak yang dapat menurunkan kualitas/kenyamanan hidup. Dampak ini tidak diharapkan karena menimbulkan masalah yang harus diatasi, yaitu masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan. a. Pengertian Pencemaran Lingkungan Pencemaran adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi dalam lingkungan (keseimbangan lingkungan) baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga dapat mengganggu kesejahteraan/kelangsungan hidup manusia. Pencemaran lingkungan meliputi pencemaran udara, pencemaran air, dan
pencemaran tanah (daratan). Lingkungan
dapat tercemar karena: 1) Kecepatan hilangnya senyawa tertentu dari lingkungan
lebih besar daripada kecepatan masuknya senyawa pengganti. 2) Rusaknya atau
putusnya alur siklus biokimia. 3) Kecepatan masuknya senyawa ke dalam
lingkungan lebih besar daripada kecepatan pengambilannya. 4) Masuknya senyawa
yang tidak terdegredasi ke dalam lingkungan.
B. Daur Pencemaran Lingkungan Pencemaran
lingkungan dapat disebabkan karena ulah manusia dan pada akhirnya dampaknya
juga akan dirasakan oleh manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.
3.
Minyak Bumi Dan Gas Bumi
Minyak bumi, gas alam,
dan batu bara merupakan sumber daya alam yang sangat penting. Ketiga bahan
tersebut merupakan sumber energi utama dunia pada abad lalu dan tampaknya juga
pada abad ini. Selain untuk bahan bakar, minyak bumi dan gas alam merupakan
bahan baku industri petrokimia. Apakah minyak bumi, gas alam, dan batu bara itu
? bagaimana proses pembentukannya? Bagaimana pula proses pengolahannya?
1. Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi, Dan Batu
Bara
Gas alam terdiri dari alkana
suku rendah, yaitu metana, etana, proapana, dan butana dengan metana sebagai
komponen utamanya. Komponen lainnya adalah hidrokarbon aromatik, sedikit alkena
dan berbagai senyawa karbn yang mengandung oksigen, nitrogen, dan berbagai
senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
Minyak
bumi di temukan bersama sama dengan gas alam. Minyak Bumi yang telah di
pisahkan dari gas alam di sebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah
dapat di bedakan menjadi :
- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi
- Minyak Mentah Ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah , bewarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah)
- Minyak Mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus di panaskan agar meleleh
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks , namun terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen – komponennya , yakni berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini di sebut distilasi bertingkat . Selanjutnya untuk mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan perngotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi
1.
Proses Terbentuknya Minyak
Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian
senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di
dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh
endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat
tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri
pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi
senyawa-senyawa hidrokarbon.
Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak
bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan
dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
3. Pembentukan Gas Alam
Bahan
utama dalam gas alam adalah metana, gas (atau senyawa) yang terdiri dari satu
atom karbon dan empat atom hidrogen. Jutaan tahun lalu, sisa-sisa tanaman dan
binatang (diatom) membusuk dan tertutup dalam lapisan tebal. Sisa tanaman dan
hewan yang disebut bahan organik itu kemudian membusuk. Seiring waktu, pasir dan
lumpur berubah menjadi batu, menutupi bahan organik yang terjebak di bawah
bebatuan. Tekanan dan panas mengubah sebagian bahan organik menjadi batubara,
sebagian menjadi minyak (petroleum), dan sebagian menjadi gas alam - gelembung
kecil gas tidak berbau.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.