Oleh : Samsul Hadi - Kulit telur merupakan lapisan luar dari telur
yang berfungsi melindungi semua bagian telur dari luka atau kerusakan (Anonim,
2003).
Kulit telur yang kita kenal selama ini ternyata memiliki khasiat yang luar biasa, dibalik teksturnya yang kering dan mudah retak, kulit telur memiliki daya serap yang luar biasa terhadap zat yang dihasilkan oleh polutan yang ada dibumi, polutan yang paling efektif untuk diserap membran telur ini adalah CO2 atau Carbon Monoksida, zat ini banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor baik didarat, dilaut, maupun udara serta aktivitas industri yang berkaitan dengan gas buang yang dihasilkan bahan bakar fosil. Kulit telur sendiri telah diteliti oleh peneliti dunia atas manfaatnya yang luar biasa, peneliti dari calcuta india berhasil menemukan inovasi dibidang eco green dengan membuktikan berhasilnya kulit telur menyerap CO2.
Kulit telur yang kita kenal selama ini ternyata memiliki khasiat yang luar biasa, dibalik teksturnya yang kering dan mudah retak, kulit telur memiliki daya serap yang luar biasa terhadap zat yang dihasilkan oleh polutan yang ada dibumi, polutan yang paling efektif untuk diserap membran telur ini adalah CO2 atau Carbon Monoksida, zat ini banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor baik didarat, dilaut, maupun udara serta aktivitas industri yang berkaitan dengan gas buang yang dihasilkan bahan bakar fosil. Kulit telur sendiri telah diteliti oleh peneliti dunia atas manfaatnya yang luar biasa, peneliti dari calcuta india berhasil menemukan inovasi dibidang eco green dengan membuktikan berhasilnya kulit telur menyerap CO2.
Pembentukan kulit telur membutuhkan waktu yang
cukup lama pada uterus di oviduct. Kandungan kalsium selama empat jam pertama
berkisar 2,2& yang meningkat menjadi 5,6% setiap jam selama enambelas jam
berikutnya. Ayam betina menggunakan pakan ternak dan rangka kalsium yang
tersedia, untuk pembentukan kulit terluar telur. Sekitar 47% rangka kalsium
dialihkan untuk pembentukan kulit terluar telur (Panda, 1995)
Secara mikroskopis kulit telur sendiri terbagi
atas 4 bagian yaitu;
- Lapisan kutikula : merupakan protein transparan yang melapisi permukaan kulit telur. Lapisan ini melapisi pori-pori pada kulit telur, tetapi sifatnya masih bisa dilalui gas sehingga keluarnya uap air dan gas CO2
- Lapisan busa : merupakan bagian terbesar dari lapisan kulit telur. Lapisan ini terdiri dari protein da lapisan kapur yang terdiri dari kalsium karbonat, kalsium fosfat, magnesium karbonat dan magnesium fosfat.
- Lapisan mamilary :merupakan lapisan ketiga dari kulit telur yang trdiri dari lapisan yang berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Bentuknya tipis terdiri dari anyaman protein dan mineral.
- Lapisan Membrana : merupakan lapisan kulit telur yang paling dalam. Terdiri dari dua lapisan selaut yang menyelubungi seluruh isi telur. (Nasution, 1997)
Kekuatan kulit telur dalam menyerap partikel
CO2 adalah 7x (tujuh kali) dari berat telur itu sendiri. Hal ini sangat
menguntungkan kita karna kulit telur mudah sekali didapatkan bahkan banyak yang
belum memanfaatkan kulit telur sebagai benda yang berguna bagi kehidupan, kita
bisa membuat kerajinan dari kulit telur limbah rumah tangga, selain seni yang
kita dapatkan kita juga dapat ikut berperan aktif dalam mengurangi pemanasan
global. Selain peneliti dicalcuta India, peneliti dari Ohio State University
Amerika Serikat juga menyatakan bahwa kulit telur yang dihasilkan dari limbah
rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk membantu memproduksi hidrogen untuk
sel-sel bakar (fuel cell), teknologi ini mencampurkan hidrogen dengan oksigen
untuk menciptakan energi dengan dengan hanya menyisakan uap air. Pasokan
hidrogen selama ini sangat tergantung dari proses yang banyak menghasilkan gas
carbon dioksida, unsur gas rumah kaca. Tetapi dengan bantuan kulit atau
cangkang telur, hidrogen yang dihasilkan lebih murni. Menurut profesor rekayasa
L.S. Fan, kulit telur bisa menyerap karbondioksida bila ditambahkan ke dalam
proses itu.
Kedepannya teknologi yang berhubungan dengan
ecogreen dan terbarukan akan digencarkan guna menanggulangi pemanasan global
yang semakin hari semakin memprihatinkan. Peranan pemerintah dalam
mensosialisasikan masyarakatnya tentang pentingnya menyelamatkan bumi tempat
kita berpijak perlu digalakan lebih dalam. Serta masyarakat juga harus ikut
aktif peduli dengan keselamatan lingkungan, banyak cara yang dapat dilakukan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya meminimalisir pemanasan global,
salah satunya memajang limbah kulit telur di bagian sudut rumah maupun tempat
lain dibagian rumah guna menyerap polutan merugikan sehingga kita juga
mendapatkan keuntungan dari setiap action kita terhadap kepedulian
menyelamatkan lingkungan.
Daftar Pustaka:
Wahyuningsih, Merry. 2010. Kulit
Telur Bisa Serap Pemanasan Global [Online] http://health.detik.com/read/2010/11/01/124739/1481371/763/kulit-telur-bisa-serap-pemanasan-global, diakses tanggal 9 Agustus 2016
Anonim. 2010. Kulit Telur Bisa Serap
Pemanasan Global. [Pdf] http://www.garutkab.go.id/download_files/article/Kulit%20Telur%20Bisa%20Serap%20Pemanasan%20Global.pdf, diunduh tanggal 9 Agustus 2016
Al-Hasyim, Iskandar. 2008. Cangkang
Telur, Serap Karbondioksida. [Online] http://permanapermadi.blogspot.co.id/2012/01/cangkang-telur-serap-karbondioksida.html, diakses tanggal 9 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.