Menurut Bachtiar (2002).Wilayah pesisir dan laut
berdasarkan peruntukannya merupakan wilayah yang sangat produktif. Selain
menyediakan sumber daya alam seperti sumber pangan, tambang, mineral dan
energi, wilayah pesisir memiliki berbagai fungsi lain seperti transportasi dan
pelabuhan, kawasan industri, agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta
kawasan pemukiman. Disamping itu, perairan pantai juga menjadi tempat
pembuangan limbah berbagai aktifitas manusia tersebut. Meningkatnya jumlah
penduduk, menyebabkan peningkatan intensitas dan variasi aktifitas manusian,
khususnya di wilayah pesisir, yang umumnya merupakan pusat-pusat kegiatan. Hal
ini menyebabkan terjadi peningkatan tekanan lingkungan di wilayah pesisir dan laut.
Bahan-bahan kimia yang
kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan
hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar.
Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
1.
Proses-proses alam,
antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya
semak-semak, dan halilintar.
2.
Pembuatan/aktivitas
manusia, seperti:
- · Pencemaran oleh minyak
.
Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak
mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke
pantai.Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran yang
sangat membahayakan. Minyak mentah mengandung ribuan komponen yang berbeda-beda
berat molekulnya, berwarna coklat gelap, dan merupakan cairan kental yang
berbau menyengat, yang terutama terdiri dari hidrokarbon, beberapa kandungan
sulfur, dan sedikit logam seperti vanadium dan nikel. Kebanyakan hidrokarbon
memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada berat jenis air laut sehingga
sebagian besar tumpahan minyak akan mengapung di permukaan. Tumpahan yang
mengapung di permukaan tersebut akan mencakup luasan yang cukup besar sehingga
akan menganggu aktivitas fitoplankton dan hewan laut lainnya. Selain itu,
tumpahan minyak juga mencelakakan burung air, karena sayap mereka menjadi
lengket terkena minyak. Pada kasus tumpahan minyak di pantai Perancis, selama
beberapa hari kemudian lebih dari sejuta burung mati akibat pencemaran tersebut.
Sebagian dari hidrokarbon yang memiliki berat jenis lebih besar dari air akan
tenggelam, dan bersama-sama dengan komponen logam akan mengendap di dasar
laut. Endapan tersebut akan berdampak buruk pula bagi organisme laut lainnya.
.
- · Pencemaran oleh logam berat
Logam berat ialah
benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram
adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik
(As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah
satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang
cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada
perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah
buangan industri dan pertambangan.
Jenis-Jenis Industri
Pembuang Limbah yang Mengandung Logam Berat :
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Logam berat yang
dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami proses-proses
seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-organisme perairan.Sedangkan
pengaruh logam berat terhadap organisme-organisme tersebut atas dasar daya
racunnya dibagi menjadi 2 yaitu :
– yang
bersifat lethal atau mematikan -> LC50 (median lethal concentration)
– yang
bersifat sublethal Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam :
a. menghambat
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
b. menyebabkan
terjadinya perubahan morfologi
c. merubah tingkah
laku organisme.
- · Pencemaran oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang
dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari
sampah di laut adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat
terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan
diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.Plastik dan turunan
lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan
perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas,
maupun termakan.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut
melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan
mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka
kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan
pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi
lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
- · Pencemaran oleh Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat
akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan
untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak
diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi
yaitu dapat membunuh organisme -organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak
hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang
ada di laut.
Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka.
Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia
didalam jaringan tubuhnya.Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal
dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk
dalam grup ini.
- · Pencemaran akibat proses Eutrofika
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan
nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam
ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer
(ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat
membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan
kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375
hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini
menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat,
Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang.
Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara
signifikan yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah
pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat
organisme mendekati ke arah pantai.
- · Pencemaran akibat polusi kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau
suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak,
dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut
daripada di udara.
Sumber suara di laut
antara lain :
1.
Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua
yaitu proses fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain :
aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan
contoh dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.
2.
Lalu lintas kapal
Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan
kebisingan yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan
suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak
biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz.
Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan
gelombang suara sekitar 160-170 desibel. Kapal-kapal ini menimbulkan sejenis
tembok virtual yang disebut “white noise” yang memiliki kebisingan konstan.
White noise dapat menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas
untuk area yang lebih kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya
sejenis Cargo yang membawa petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan
pencemaran suara di laut.
Daftar Pustaka ;
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20353&val=1242&title=Kajian%20Temporal%20Indeks%20Pencemaran%20Akibat%20Pengaruh%20Limbah%20Domestik%20dan%20Pola%20Penyebarannya%20di%20Perairan%20Pantai%20Kartini,%20Jepara
Anonim.2013.Pencemaran Air Laut
https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran-air-laut/
Arianto.2015.Makalah Pencemaran Laut
http://gudang-ilmu-arianto.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html
Naninuneo.2013.Makalah Pencemaran Laut
http://naninuneno28.blogspot.co.id/2012/06/pencemaran-di-perairan-laut.html
Ijodaoen.2008.Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut
http://ijodaoen.blogspot.co.id/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.html
Vivienanjadi.2012.Pencemaran Pesisir Dan Laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.