.

Minggu, 07 Agustus 2016

Pencemaran Air Laut



Menurut  Bachtiar (2002).Wilayah pesisir dan laut berdasarkan peruntukannya merupakan wilayah yang sangat produktif. Selain menyediakan sumber daya alam seperti sumber pangan, tambang, mineral dan energi, wilayah pesisir memiliki berbagai fungsi lain seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman. Disamping itu, perairan pantai juga menjadi tempat pembuangan limbah berbagai aktifitas manusia tersebut. Meningkatnya jumlah penduduk, menyebabkan peningkatan intensitas dan variasi aktifitas manusian, khususnya di wilayah pesisir, yang umumnya merupakan pusat-pusat kegiatan. Hal ini menyebabkan terjadi peningkatan tekanan lingkungan di wilayah pesisir dan laut.

Pencemaran laut adalah masuknya / dimasukkanya makhluk hidup,zat,energy dan atau komponen lain ke dalam laut oleh kegiatan manusia / proses alam,sehingga menyebabakan lingkungan laut menjadi kurang /tidak berfungsi sesuai dengan peruntukanya .Polusi air adalah peristiwa masuknya zat ,energy, unsure, atau komponen lainya ke dalam air sehingga kualitas air terganggu.Kualitas air terganggu di tandai dengan perubahan bau,rasa,dan warna.
Bahan-bahan kimia yang kehadirannya dalam lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan disebut bahan pencemar. Sebagai sumber utama terjadinya pencemar adalah:
1.      Proses-proses alam, antara lain pembusukan secara biologis, aktivitas gunung berapi, terbakarnya semak-semak, dan halilintar.
2.      Pembuatan/aktivitas manusia, seperti:


  • ·         Pencemaran oleh minyak
.           Apabila terjadi pencemaran miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.Tumpahan minyak, disengaja maupun tidak merupakan sumber pencemaran yang sangat membahayakan. Minyak mentah mengandung ribuan komponen yang berbeda-beda berat molekulnya, berwarna coklat gelap, dan merupakan cairan kental yang berbau menyengat, yang terutama terdiri dari hidrokarbon, beberapa kandungan sulfur, dan sedikit logam seperti vanadium dan nikel. Kebanyakan hidrokarbon memiliki berat jenis yang lebih ringan daripada berat jenis air laut sehingga sebagian besar tumpahan minyak akan mengapung di permukaan. Tumpahan yang mengapung di permukaan tersebut akan mencakup luasan yang cukup besar sehingga akan menganggu aktivitas fitoplankton dan hewan laut lainnya. Selain itu, tumpahan minyak juga mencelakakan burung air, karena sayap mereka menjadi lengket terkena minyak. Pada kasus tumpahan minyak di pantai Perancis, selama beberapa hari kemudian lebih dari sejuta burung mati akibat pencemaran tersebut. Sebagian dari hidrokarbon yang memiliki berat jenis lebih besar dari air akan  tenggelam, dan bersama-sama dengan komponen logam akan mengendap di dasar laut. Endapan tersebut akan berdampak buruk pula bagi organisme laut lainnya.
.

  • ·         Pencemaran oleh logam berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
Jenis-Jenis Industri Pembuang Limbah yang Mengandung Logam Berat :

Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh organisme-organisme perairan.Sedangkan pengaruh logam berat terhadap organisme-organisme tersebut atas dasar daya racunnya dibagi menjadi 2 yaitu :
–   yang bersifat lethal atau mematikan -> LC50 (median lethal concentration)
–   yang bersifat sublethal Pengaruh sublethal dibedakan atas 3 macam :
a. menghambat pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi
b. menyebabkan terjadinya perubahan morfologi
c. merubah tingkah laku organisme.

  • ·         Pencemaran oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik,  sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II.  Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton.Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah  yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

  • ·         Pencemaran oleh Pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organisme -organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut.
Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya.Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.

  • ·         Pencemaran akibat proses Eutrofika
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.

  • ·         Pencemaran akibat polusi kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara.
Sumber suara di laut antara lain :
1.      Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.
2.      Lalu lintas kapal
Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan gelombang suara sekitar 160-170 desibel. Kapal-kapal ini menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang memiliki kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara di laut.

Daftar Pustaka ;


Tony, Bacthiar, Khasanah, Uswatun, Rdjasa ,Ocky Karan,Shohartono,Edi,Hardiyanto,Agus .2012.KAJIAN TEMPORAL INDEKS PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK DAN POLA PENYEBARAN DI PERAIRAN PANTAI KARTINI.Jurnal Ilmu Kelautan vol 10,No 4 ;213-220
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=20353&val=1242&title=Kajian%20Temporal%20Indeks%20Pencemaran%20Akibat%20Pengaruh%20Limbah%20Domestik%20dan%20Pola%20Penyebarannya%20di%20Perairan%20Pantai%20Kartini,%20Jepara
Anonim.2013.Pencemaran Air Laut
https://himka1polban.wordpress.com/chemlib/makalah/pencemaran-air-laut/
Arianto.2015.Makalah Pencemaran Laut
http://gudang-ilmu-arianto.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pencemaran-laut_7.html
Naninuneo.2013.Makalah Pencemaran Laut
http://naninuneno28.blogspot.co.id/2012/06/pencemaran-di-perairan-laut.html
Ijodaoen.2008.Dampak Pencemaran Pantai Dan Laut
http://ijodaoen.blogspot.co.id/2008/07/dampak-pencemaran-pantai-dan-laut.html
Vivienanjadi.2012.Pencemaran Pesisir Dan Laut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.