Pencemaran air karena limbah industri

Dari kutipan jurnal” potensi pencemaran limbah cair industri “ yang disusun oleh (setiyono dan yudo,2008) . industri pengolahan ikan telah berkembang sejak masa pendudukan belanda,
seperti di muncar banyuwangi . sebelum nya industry ini adalah industry yang kecil, tetapi saat ini sebagian dari industry tersebut telah berkembang menjadi industri yang besar yang berorientasi ekspor.

Industri-industri ini kondisi nya cukup baik, industri pengolahan ikan di muncar telah meningkat kan kesejahteraan masyarakat setempat , industri pengolahan ikan di banyuwangi telah

menjadi andalan  dan ciri khas banyuwangi , tetapi, industry pengolahan ikan ini juga menimbulakan dampak negative terhadap lingkungan sekitarnya. Dan salah satu dampak nya adalah menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan sekitarnya .

Rendahnya tingkat pemahaman IPAL dan sistem manajemen limbah pada masyarakat, menyebabkan sulitnya untuk mengolah limbah yang ada, sehingga hampir semua limbah diwilayah ini langsung dibuang ke saluran umum, pembuangan limbah secara langsung ini menyebabkan tingginya tingkat pencemaran lingkungan di lokasi industry . Tidak adanya system pengawasan penggunanaan sumber daya air, maupun jumlah pembuangan limbah dari setiap perusahaan menyebabkan sulitnya dalam melakukan perencanaan pengelolaan limbah di lingkungan ini , jika kondisi ini tidak diwaspadai dan tidak di kontrol secara ketat, maka akan banyak berbagai dampak negative akibat kegiatan ini .

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan pendataan jumlah dan kapasitas industri dan kapasitas industry pengolahan ikan dan potensi timbulan limbah industri.

Sasaran kegiatan ini adalah mengetahui potensi pencemaran lingkungan industry pengolahan ikan, sehingga masalah pencemaran lingkungan dapat diatasi secara tepat .

METODOLOGI

Ada 3 tahap pelaksanaan kegiatan metodologi :

1.      Tahap survei, kegiatan survei ini dilaksanakan di wilayah banyuwangi dengan melakukan observasi lapangan dan pendataan industri juga kapasitasnya . dan dilakukan pendataan pemanfaatan sumber daya oleh setiap industri .

2.      Tahap pengumpulan data, tahap ini merupakan pengumpulan data dengan melakukan survei sebelumnya.

1.      Survei lokasi untuk mendapatkan data-data tentang,

·         Peta wilayah

·         Data jumlah industry

·         Sebaran lokasi industry

2.      Survei kondisi industry untuk mendapatkan data tentang,

·         Data kapasitas industri

·         Data pengguna sumber daya oleh setiap industry.

·         Data tentang jumlah dan karakteristik limbah

3.      Survei kondisi lingkungan sekitar industry untuk mendapatkan data tentang,

·         Dampak pembuangan limbah industri

·         Tingkat pencemaran yang telah terjadi

·         Dampak limbah terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar .

Tahap pengolahan data dan analisis, melakukan pengolahan data sekunder dan data primer dengan bantuan perangkat lunak basis data dan statistik kemudian hasilnya dianalisis dan dibahas .

Hasil yang diharapkan, dari hasil ini yang telah dikerjakan adalah agar diharapkan,

Diperolehnya data tentang jenis, jumlah dan kapasitas pengolahan industri

Diperolrhnya peta sebaran industry, kondisi lingkungan dan permasalahan lingkungan yang ada.

Diperolehnya data sebaran pembuangan limbah indutri .

Hasil dan pembahasan, dari hasil dan pembahasan ini masih ada tahap yang ada.

Permasalahan kawasan

Dengan adanya pertumbuhan pesat industri- industry pengolahan ikan di kota muncar telah memberikan potensi dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan kota tersebut yang akhirnya membawa berbagai pengaruh, baik yang bersifat positif maupun negatif.

Jenis dan jumlah kegiatan usaha pengolahan ikan

Berbagai industry pengolahan ikan dalam skala industri besar, industri kecil maupun dalam skala industri rumah tangga telah berkembang dan sudah menjadi ciri khas daerah ini, jenis industry pengolahan yang ada antara lain: industry minyak ikan industry pengalengan ikan, industry pemindangan ikan, industry tepung ikan dan industry pengolahan ikan. Sampai dengan 2007 di wilayah muncar teah tercatat ada sekitar 52 industri pengolahan ikan skala besar dan 39 industri pengolahan ikan skala kecil.

Sebaran industri pengolahan ikan

Sebaran lokasi industry pengolahan ikan di muncar ini meliputi 3 desa . dikawasan muncar tidak tersedia sarana pengolahan limbah skala kawasan, sehingga semua limbah dibuang menggunakan sarana drainase air hujan yang ada dan langsung ke sungai terdekat atau laut.

Kebutuhan bahan baku

Sebagian industry menggunakan bahan baku dari buangan ikan industry lainnya, seperti industry tepung ikan .

Kondisi industri

Sebagian industry telah berkembang dengan teknologi modern dan hasil nya telah dapat menembus pasar ekspor. Namun, sebagian industry kondisinya masih sangat memprihatinkan, yaitu dilaksanakan dengan cara-cara tradisional dan kadang  bahkan dikerjakan dengan kondisi yang kurang sehat

Potensi sumber pencemaran/ sumber limbah

Pencemaran yang ditimbulkan dari industry pengolahan ikan berasal dari beberapa sumber, mulai dari transportasi bahan baku, pencucian bahan, proses produksi, kegiatan laboratorium, aktivitas karyawan, dll.

Potensi jumlah limbah yang dihasilkan.

Berdasarkan sumber nya air limbah yang dihasilkan dikawasan industri pengolahan ikan ini dikelompokan menjadi 2, yaitu :

Air limbah domestik, yaitu air limbah yang dihasilkan dari dari kamar mandi, toilet, kantin, wastavel dll.

Air limbah produksi, berasal dari aktivitas produksi seperti pencucuian komponen – komponen peralatan dan lantai ruang produksi .

Peta sebaran limbah

Dengan kondisi pencemaran limbah ini, maka sumber limbah yang dihasilkan juga menyebar sesuai dengan penyebaran lokasi industrinya. Limbah industry di kawasan ini belum dikelola secara khusus, sehingga semua limbah akan disalurkan mengikuti sistem drainase yang ada .

Dampak dari pembuangan limbah

Kegiatan industry telah menimbulkan perubahan terhadap kondisi lingkungan disekitarnya yang tidak mungkin untuk dihindari, perubahan yang terjadi ada yang bersifat positif dan negatif. Perubahan positif seperti, terbukan nya lapangan pekerjaan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkatnya pendapatan daerah . dan perubahan yang bersifat negatif seperti,  adanya pencemaran lingkungan, meningkatnya kebutuhan lahan yang tak terkendali, bisa menimbulkan kerugian, dll .

Sekarang semakin banyak industri yang membuat limbah semakin tak terkendali dan belum ditangani .

Dalam sebuah daerah aliran sungai, terdapat berbagi penggunaan lahan,

seperti hutan, perkebunan, pertanian lahan kering dan persawahan, pemukiman,

perikanan, industri dan sebagainya, kwalitas air sekarang cenderung terus menurun akibat meningkatnya pencemaran.

Sumber pencemaran di sungai ini terutama berasal dari limbah industri (terutama

pabrik karet) dan limbah perkotaan. Limbah pabrik karet dapat mempengaruhi nilai

DO, BOD, COD, padatan tersuspensi, N-NH3 dan pH , sehingga  kwalitas air sudah tidak memenuhi syarat sebagai air golongan B, C dan D serta nilai BODdan COD yang cukup tinggi, Pencemaran limbah sangat berbahaya bagi biota di perairan berbagai jenis ekosistem mengalami keracunan.

Ikan bisa digunakan sebagai alat memonitor pencemaran

Untuk menaksir efek toksiologis dari beberapa polutan kimia dalam

lingkungan dapat diuji dengan menggunakan species ysng mewakili lingkungan yang

ada di perairan tersebut. Specis yang diuji harus dipilih atas dasr kesamaan biokemis

dan fisiologis dari specis dimana hasil percobaan digunakan.

pengendalian dampak lingkungan hidup mencakup tiga aspek penting, yaitu :

1.      pencegahan

2.      penanggulangan dan

3.      pemulihan

Kesadaran lingkungan hidup yang baik dan sehat mengubah berbagai negara untuk melakukan penanganan dan dengan cara Penegakan hukum mengenai masalah lingkungan hidup di Negara kita, berdasarkan Pasal 98 UU No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup memberikan sanksi pidana (1) setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, di pidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banya Rp10.000.000.000,00 ( sepuluh miliar rupiah).

Daftar pustaka

Rizqon M,Hari Dwiyono,Tryana Didik            .(2013).” PENGARUH PENCEMARAN LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI KECAMATAN MUNCAR KABUPATEN BANYUWANGI” .http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikelA57825B317EB79D88BB6B772FED6DE88.pdf  di akses tanggal 06 agustus 2016

Anonim.(2011).” Pencemaran Lingkungan”.  http://web.unair.ac.id/admin/file/f_20025_7d.pdf di akses tanggal 06 agustus 2016

Ibrahim Bustami.(2005).”KAJI ULANG SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI HASIL PERIKANAN SECARA BIOLOGIS DENGAN LUMPUR AKTIF”.  http://thp.fpik.ipb.ac.id/wp-content/uploads/karya ilmiah/BustamiIbrahim/Kaji_Ulang_Sistem_Pengolahan_Limbah_Cair.pdf di akses tanggal 06 agustus 2016

M.Si,Ir,Cahaya Indra.(2003).”IKAN SEBAGAI ALAT MONITOR PENCEMARAN” http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-indra%20c2.pdf di akses tanggal 06 agustus 2016

M.Si, Ir Setiono,: Yudo, Satmoko.(2008).” POTENSI PENCEMARAN DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI KECAMATAN MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI” http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=61971 di akses tanggal 06 agustus 2016