Oleh :Muhammad Andi Yusuf. Jika menengok Jakarta 20-30 tahun yang lalu
tidak seperti saat ini sulit bagi kita untuk menemukan lingkungan yang masih
asri menikmati udara bersih,
air sungai yang bersih saluran-saluran air yang masih jernih tidak seperti saat ini sulit kita bagi kita untuk menghirup udara bersih dan menikmati suasana yang bersih , Semakin berkembangnya Ilmu teknologi dan Pengetahuan diikuti pula dengan semakin berkembangnya Dunia Industri diJakarta , Dan semakin berkembangnya Industri semakain berkembang pula gaya masyarakatnya juga , Tapi Berkembangnya Ilmu dan teknologi berkembang secara positif Namun berkembang Industri dan Pola hidup masyarakatnya yang Negatif ,Berkembangnya Ilmu di Indonesia ini tidak diikuti secara berdampingan dengan Industri dan Masyarakatnya.
air sungai yang bersih saluran-saluran air yang masih jernih tidak seperti saat ini sulit kita bagi kita untuk menghirup udara bersih dan menikmati suasana yang bersih , Semakin berkembangnya Ilmu teknologi dan Pengetahuan diikuti pula dengan semakin berkembangnya Dunia Industri diJakarta , Dan semakin berkembangnya Industri semakain berkembang pula gaya masyarakatnya juga , Tapi Berkembangnya Ilmu dan teknologi berkembang secara positif Namun berkembang Industri dan Pola hidup masyarakatnya yang Negatif ,Berkembangnya Ilmu di Indonesia ini tidak diikuti secara berdampingan dengan Industri dan Masyarakatnya.
Perkembangan Ilmu dan teknologi sangat
cepat bahkan di perusahan-perusahan besar banyak yang menggunakan mesin canggih
system robotic tapi perusahaan-perusahaan banyak pula yang tidak memperhatikan
lingkungannya , tidak memperhatikan pembuangan sisa hasil proses produksinya.
Sedikit sekali managemen yang memikirkan lingkungan produksinya , dan lihat
Jakarta saat ini , Bagaimana anak cucu koita dapat menikmati Udara ,air dan
lingkungan yang bersih seperti Orang tua kita dahulu jangankan mereka anak cucu
kita, kita pun saat ini susah untuk menikmatinya.
Jika kita tidak merubah kebiasaan kita bias
jadi kita akan menjadi seperti surat tahun 2070 (klik disini) bener atau tidaknya belum ada yang tahu kebenarannya tapi jika kita terus melakukakn bumi kita seperti ini tidak ada yang tidak mungkin kita kelak akan mengalami difase itu dan apa kita tidk malu sebagai konstributor dari penyebab bumi seperti ini .
Maka saat ini banyak perusahaan-perusahan
yang sadar untuk melakukan proses industry tanpa mengesampingkan keasrian
ingkungannya atau yang kita kenal Industri Hijau . Seiring berkembangnya Sistem
Industri makin beragam pula definisi tentang Industri Hijau . Amerika Serikat
melalui US Bureau of Labor & Statistics mendefinisikan industri hijau
sebagai industri yang memproduksi baik barang maupun jasa yang bermanfaat bagi
lingkungan atau konservasi sumber daya atau yang melibatkan proses produksi
ramah lingkungan atau fokus pada efisiensi sumber daya alam yang dibagi menjadi
5 kategori, yaitu
1. penggunaan energi terbarukan,
2. efisiensi energi,
3. pengurangan dan penghapusan polusi, pengurangan
efek gas rumah kaca, dan/atau penerapan daur ulang,
4. konservasi sumber daya alam, dan
5. ketaatan, pelatihan, dan kesadaran akan
lingkungan.
Sementara itu,
UNIDO mendefinisikan industri hijau sebagai industri yang mendorong pola
produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, yaitu efisiensi energi dan sumber
daya, rendah karbon dan rendah limbah, tanpa polusi serta aman, dan
menghasilkan produk ramah lingkungan.
Definisi
Industri hijau bagian dari ekonomi hijau yang dalam hal ini merupakan bisnis
yang berkelanjutan. Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu
meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus
mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti
perekonomian yang rendah karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi
lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.
Sampai
saat ini belum ada definisi baku tentang industri hijau, sehingga para pemangku
kepentingan (stakeholder) industri mempunyai pemahaman yang berbeda tentang
industri hijau. Sebagai contoh, ada perusahaan industri yang menerjemahkan
industri hijau sebagai penanaman tumbuhan/penghijaun diseluruh lahan pabrik.
Sementara ada pula industri yang tidak menyadari telah menerapkan konsep
industri hijau, seperti melakukan peningkatan daya saing produknya dengan
langkah-langkah effisiensi, penghematan energi, peningkatan produktivitas, dsb.
Kementerian Perindustrian, dalam Rancangan Undang-undang Perindustrian,
mendefinisikan industri hijau sebagai: “Industri Hijau adalah industri yang
dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat
memberi manfaat bagi masyarakat.” Dengan definisi tersebut, sektor industri
menerapkan “hijau” mulai dari penggunaan bahan baku, bahan penolong, energi
alternatif yang ramah lingkungan serta proses produksi yang lebih efisien,
menghasilkan produk yang ramah lingkungan; penanganan pasca proses produksi
atau distribusi yang menerapkan pola 5R, hingga manajemen pengusahaan yang
berkelanjutan dan lebih bertanggung jawab (sesuai konsep people-planetprofit ).
Tekad
para pemimpin negara/menteri negara Asia dideklarasikan dalam pertemuan Manila
9-11 September 2009. Deklarasi tersebut terkait dengan green industry terutama
yang diarahkan untuk mengelola sumberdaya secara efisien (efficient resource)
dan diikuti dengan pengurangan emisi carbon (low carbon emmission) dalam upaya
untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup. Deklarasi tersebut menyatakan
langkah-langkah konkret sebagai berikut:
China
: “ Menekankan perlunya konservasi sumber daya dalam kebijakan pokok
pembangunan ekonomi “. PENDALAMAN STRUKTUR INDUSTRI Efisiensi dan Efektivitas
dalam Implementasi Industri Hijau 21 Menghimbau langkah konkrit dengan target
yang jelas untuk “low level of pollution”. Dalam kebijakan iklim “low
importing, low emission and high efficiency industry.”
India
: menggaris bawahi perlunya percepatan pengembangan dan penerapan “green
technology” disemua sektor, akan dikembangkan pemanfaatan energi matahari
(solar system) dengan konsep “greening urbanisatio”‟.
Indonesia
: pengurangan emisi carbon dan efisiensi penggunaan sumber daya, terutama
industri-industri yang lahap energi. Menuju “green industry” melalui produksi
“eco product”.
Srilangka
: pembangunan berkelanjutan “sustainble development” dengan mengintegrasikan
aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Korea
: ”green growth” harus disertai dengan “energy security”, pemerintahnya telah
menyusun strategi dalam konservasi energi dan pengembangan teknologi energi
baru dan terbarukan.
Vietnam
: ”green industry” memiliki pendekatan pragmatis terhadap pembangunan industri
berdasarkan penggunaan sumber daya yang efisien.
Guna
mencapai target penurunan CO2 pada tahun 2050 sebesar 70 %, program yang harus
dilakukan antara lain penggunaan teknologi pemanfaatan energi yang efisien;
penghematan energi; penggunaan sumber energi low carbon yang meliputi
ecoefficient product, keseimbangan supply dan demand, dan penggunaan sumber
energi terbarukan, ditambah perbaikan infrastruktur sosial dan kelembagaan .
Secara
pragmatis sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, industri juga memiliki
definisi masing-masing yang terkait dengan industri hijau atau upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sebagai
produsen elektronika ternama, Panasonic memiliki beberapa terminologi terkait
industri hijau, yaitu ❶
inovasi bisnis hijau (green bussiness innovation) yaitu zero time, zero
inventory, zero emission, ❷
eliminate heat loss, unneccessary item, subtitute item that release high CO2
with low CO2, Introduction of new technology, material, process, reduction
energy consumption (by inverter, booster), dan ❸ green life inovation: offer better living
provides people around the world with a sense of security, comfort and joy in a
sustainable way. Hitachi, sebuah group perusahaan di berbagai bidang, memiliki
visi lingkungan (environmental vision) , untuk mencapai masyarakat yang
berkelanjutan yang disusun oleh tiga pilar, yaitu ❶ pengurangan emisi CO2 dalam produksi
energi melalui PENDALAMAN STRUKTUR INDUSTRI Efisiensi dan Efektivitas dalam
Implementasi Industri Hijau 22 efisiensi energi dalam produksi, ❷ produksi yang memungkinkan reuse dan
recycle, dan ❸ pengurangan
pengaruh negatif pada udara, air dan tanah.
Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), produsen otomotif terbesar di Indonesia,
merealisasikan visi tentang lingkungan yang menyatukan siklus produksi dengan
siklus alam melalui empat kebijakan dasar, yaitu ❶ berkontribusi bagi kesejahteraan
masyarakat di abad 21, ❷
mendorong teknologi untuk pelestarian lingkungan hidup, ❸ melakukan aksi yang bersifat voluntary,
dan ❹ bekerjasama
dengan masyarakat.
Salah
satu program kerjasama dengan masyarakat yang diterapkan di Indonesia adalah
program Toyota Eco-Youth yang menanamkan jiwa pelestarian lingkungan bagi siswa
SMA/SMK sebagai generasi penerus bangsa. Kadin Indonesia sebagai pihak yang
mewadahi dunia usaha juga telah berkomitmen untuk pelestarian lingkungan hidup
dan kesejahteraan masyarakat melalui pernyataan dalam konferensi Desember 2007
di Bali yang berbunyi "We will establish a collaborative platform for the
Indonesian Business community to voice its concern for sustainable development
and to enact joint initiatives to advance these goals”.
Secara operasional, setiap industri dapat
menyusun definisi masing-masing. Namun agar sejalan dengan semangat RUU
Perindustrian, paling tidak definisi tersebut hendaknya mencakup ❶
pengutamaan penggunaan sumberdaya yang terbarukan, dan ❷
menggunakan rangkaian proses produksi yang efisien dan efektif, keduanya
ditujukan untuk ❸ ikut serta dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan
definisi operasional tersebut, untuk mencapai sebagai industri hijau, maka
upaya menuju industri hijau harus dimulai sejak perancangan produk, penggunaan
material, penggunaan sumber energi, pemilihan mesin, perancangan proses
(lokasi, tata letak/layout), proses produksi, penanganan produk (utama,
sampingan, limbah) dan distribusi/logistik produk. Pokok bahasan dalam berbagai
definisi dan pola pikir industri hijau tersebut dituangkan dalam konsep
kerangka kerja.
DAFTAR PUSTAKA
atmawinata.Achdiat.2012. Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau
(Diakses 16 agustus 2016) http://www.kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau
Syairuddin.Bambang
, suwignjo.patdono , suartika I made.2007. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT
SYSTEMS (Diakses 16 agustus 2016) http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/view/16713/16705
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus075-Anto, MENGEMBALIKAN KEASRIAN BUMI KITA YANG DAHULU DENGAN INDUSTRI HIJAU ????? bagaimana caranya ?? semakin banyak nya wilayah industri di indonesia dan pembukaan lahan baru untu di jadikan kawasan industri ?? seperti yang kita tahu kawasan hutan di daerah karawang di tebangin dan di jadikan kawasan industri atau mungkin suatu saat hutan kalimantan akan sama nasibnya dengan daerah karawang ?? tolong jelaskan pendapat anda
BalasHapusPastinya pemerintah punya peranan disitu mas, mereka membatasi penggunaan lahan untuk dijadikan area perindustrian. Namun kembali lagi ke manusianya sendiri bagaimana mereka mentaati peraturan / bahkan melanggar peraturan yang ada
HapusKenny (076). Berdasarkan tulisan di atas efisiensi sumber daya alam yang dibagi menjadi 5 kategori; semua kategori tersebut sangat bagus juga namun cara tersebut kita lakukan dari dulu, apakah ada cara konvensional terbaru / terkini untuk mengembalikan keasrian bumi kita ?
BalasHapusSamsul Hadi (037)
BalasHapusGreen Industry lahir karena industri sudah melampaui ambang negatif yang manusia perikarakan. revolusi industri dan kepentingan bisnis sejumlah manufaktur tanpa di dampingi pemikiran yang revolusioner mengenai dampak jangka panjang sehingga menjadikan kegiatan industri selama ini menjadi bom waktu yang bisa kapan saja membuat lingkungan kita berada dalam kondisi yang tidak layak, kondisi sekarang sedang menuju kerusakan lingkungan yang semakin parah sehingga manufaktur mulai memutar balik bisnisnya agar dapat sejalan dengan lingkungan dan inovasi-inovasi berbasis ramah lingkungan pun bermunculan.
Apakah dengan peralihan industri yang berbasis green industry dapat menekan laju kerusakan bumi, bagaimana mengembalikan pola fikir masyarakat yang sudah didoktrin industri oleh hal-hal yang tidak baik selama ini? terimakasih.
FIRMANSYAH-106, Tugas 10
BalasHapusKomentar :
Menurut saya Pemerintah menunjukkan upaya mempercantik Jakarta dengan menganggarkan dana untuk membangun taman2 kota,
Pertanyaan :
Dengan kondisi saat ini siapa yang dapat disalahkan ?
Agus darmawan 029
BalasHapusSaya berharap agar pertemuan di manila tidak hanya di ucapkan dan di tulis saja namun bisa di praktekan langsung agar udara di dunia dapat menjadi labih baik.
Pertanyaan saya kenapa daftar pustaka saudara tidak di perbaiki agar pembaca bisa tahu lebih jelas siapa yang menjadi refrensi saudara.?
slamet hariadi (060)
BalasHapusartikel diatas mengingatkan manusia agar hidup jangan membuang sampah sembarangan.
apakah pemerintah berdiam aja mengatasi masalah tersebut?
Fajar (003) menurut saya pemerintahan sudah sedikit tegas adanya industri hijau ini biar bebas polusi dan baik untuk kesahatan anak cucu kita
BalasHapusPertanyaan : apakah dengan adanya industri hijau ini bisa menanggulangi kerusakan bumi??
Setiawan (027)
BalasHapusartikel ini sudah sangat bagus dan sangat membantu tapi alangkah baiknya penulisan di perbaiki supaya bagus dan menarik
pertanyaan :Bagaimana cara meyakini masyarakat dan industri untuk menerapkan industri hijau ?
061-Agus
BalasHapusIndustri hijau sudah ada di negara-negara berkembang untuk menjadi salah satu wujud cinta akan dunia ini atau meminimalkan terjadinya pemansan global
Pertanyaan saya apakah setiap industri hijau itu sangat berpengarus terhadap berkurangnya emisi gas di dunia?
Nova(013)
BalasHapusBerkembangnya Ilmu dan teknologi berkembang secara positif berkembang Industri Dan Dampak Pola hidup masyarakatnya adalah tujuan utamanya
Apakah masih Diterapkan Sampai Sekarang ..
Sandi (048)
BalasHapusKomentar:
Perkembangan teknologi memang penting, akan tetapi harus diperhatikan juga dampak yang ditimbulkan, jangan sampai karena teknologi alam yang kita tempati rusak
Pertanyaan:
Sebutkan contoh yang bisa dilakukan masyarakat untuk membuat melestarikan alam ini?
ARI(044)
BalasHapusDengan pengembangan industri maka dapat membantu perekonomian, tetapi ada dampak negatifnya yaitu berbagai macam pencemaran. solusinya adalah menerapkan industri hijau seperti artikel diatas.
Bagaimana cara mengembangkan industri hijau di indonesia ?
ARI(044)
BalasHapusDengan pengembangan industri maka dapat membantu perekonomian, tetapi ada dampak negatifnya yaitu berbagai macam pencemaran. solusinya adalah menerapkan industri hijau seperti artikel diatas.
Bagaimana cara mengembangkan industri hijau di indonesia ?
Hendrik (034)
BalasHapus(1) Untuk mewujudkan semua yang tertulis di artikel diatas, mari kita kurangi pemakaian yang mencemari lingkungan dan mari melakukan go green.
(2) Sudahkah kita menyadari akibat yang kita lakukan dalam mencemari lingkungan?