.

Sabtu, 20 Agustus 2016

MENGEMBALIKAN KEASRIAN BUMI KITA YANG DAHULU DENGAN INDUSTRI HIJAU

Oleh :Muhammad Andi Yusuf. Jika menengok Jakarta 20-30 tahun yang lalu tidak seperti saat ini sulit bagi kita untuk menemukan lingkungan yang masih asri menikmati udara bersih,
air sungai yang bersih saluran-saluran air yang masih jernih tidak seperti saat ini sulit kita bagi kita untuk menghirup udara bersih dan menikmati suasana yang bersih , Semakin berkembangnya Ilmu teknologi dan Pengetahuan diikuti pula dengan semakin berkembangnya Dunia Industri diJakarta , Dan semakin berkembangnya Industri semakain berkembang pula gaya masyarakatnya juga , Tapi Berkembangnya Ilmu dan teknologi berkembang secara positif Namun berkembang Industri dan Pola hidup masyarakatnya yang Negatif ,Berkembangnya Ilmu di Indonesia ini tidak diikuti secara berdampingan dengan Industri dan Masyarakatnya.
Perkembangan Ilmu dan teknologi sangat cepat bahkan di perusahan-perusahan besar banyak yang menggunakan mesin canggih system robotic tapi perusahaan-perusahaan banyak pula yang tidak memperhatikan lingkungannya , tidak memperhatikan pembuangan sisa hasil proses produksinya. Sedikit sekali managemen yang memikirkan lingkungan produksinya , dan lihat Jakarta saat ini , Bagaimana anak cucu koita dapat menikmati Udara ,air dan lingkungan yang bersih seperti Orang tua kita dahulu jangankan mereka anak cucu kita, kita pun saat ini susah untuk menikmatinya.

Jika kita tidak merubah kebiasaan kita bias jadi kita akan menjadi seperti surat tahun 2070 (klik disini) bener atau tidaknya belum ada yang tahu kebenarannya tapi jika kita terus melakukakn bumi kita seperti ini tidak ada yang tidak mungkin kita kelak akan mengalami difase itu dan apa kita tidk malu sebagai konstributor dari penyebab bumi seperti ini .


Maka saat ini banyak perusahaan-perusahan yang sadar untuk melakukan proses industry tanpa mengesampingkan keasrian ingkungannya atau yang kita kenal Industri Hijau . Seiring berkembangnya Sistem Industri makin beragam pula definisi tentang Industri Hijau . Amerika Serikat melalui US Bureau of Labor & Statistics mendefinisikan industri hijau sebagai industri yang memproduksi baik barang maupun jasa yang bermanfaat bagi lingkungan atau konservasi sumber daya atau yang melibatkan proses produksi ramah lingkungan atau fokus pada efisiensi sumber daya alam yang dibagi menjadi 5 kategori, yaitu
1.      penggunaan energi terbarukan,
2.      efisiensi energi,
3.      pengurangan dan penghapusan polusi, pengurangan efek gas rumah kaca, dan/atau penerapan daur ulang,
4.      konservasi sumber daya alam, dan
5.      ketaatan, pelatihan, dan kesadaran akan lingkungan.

Sementara itu, UNIDO mendefinisikan industri hijau sebagai industri yang mendorong pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, yaitu efisiensi energi dan sumber daya, rendah karbon dan rendah limbah, tanpa polusi serta aman, dan menghasilkan produk ramah lingkungan.
Definisi Industri hijau bagian dari ekonomi hijau yang dalam hal ini merupakan bisnis yang berkelanjutan. Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, yang sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah karbon atau tidak menghasilkan emisi dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial.
Sampai saat ini belum ada definisi baku tentang industri hijau, sehingga para pemangku kepentingan (stakeholder) industri mempunyai pemahaman yang berbeda tentang industri hijau. Sebagai contoh, ada perusahaan industri yang menerjemahkan industri hijau sebagai penanaman tumbuhan/penghijaun diseluruh lahan pabrik. Sementara ada pula industri yang tidak menyadari telah menerapkan konsep industri hijau, seperti melakukan peningkatan daya saing produknya dengan langkah-langkah effisiensi, penghematan energi, peningkatan produktivitas, dsb. Kementerian Perindustrian, dalam Rancangan Undang-undang Perindustrian, mendefinisikan industri hijau sebagai: “Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.” Dengan definisi tersebut, sektor industri menerapkan “hijau” mulai dari penggunaan bahan baku, bahan penolong, energi alternatif yang ramah lingkungan serta proses produksi yang lebih efisien, menghasilkan produk yang ramah lingkungan; penanganan pasca proses produksi atau distribusi yang menerapkan pola 5R, hingga manajemen pengusahaan yang berkelanjutan dan lebih bertanggung jawab (sesuai konsep people-planetprofit ).
Tekad para pemimpin negara/menteri negara Asia dideklarasikan dalam pertemuan Manila 9-11 September 2009. Deklarasi tersebut terkait dengan green industry terutama yang diarahkan untuk mengelola sumberdaya secara efisien (efficient resource) dan diikuti dengan pengurangan emisi carbon (low carbon emmission) dalam upaya untuk pelestarian fungsi lingkungan hidup. Deklarasi tersebut menyatakan langkah-langkah konkret sebagai berikut:

China : “ Menekankan perlunya konservasi sumber daya dalam kebijakan pokok pembangunan ekonomi “. PENDALAMAN STRUKTUR INDUSTRI Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau 21 Menghimbau langkah konkrit dengan target yang jelas untuk “low level of pollution”. Dalam kebijakan iklim “low importing, low emission and high efficiency industry.”
India : menggaris bawahi perlunya percepatan pengembangan dan penerapan “green technology” disemua sektor, akan dikembangkan pemanfaatan energi matahari (solar system) dengan konsep “greening urbanisatio”.
Indonesia : pengurangan emisi carbon dan efisiensi penggunaan sumber daya, terutama industri-industri yang lahap energi. Menuju “green industry” melalui produksi “eco product”.
Srilangka : pembangunan berkelanjutan “sustainble development” dengan mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Korea : ”green growth” harus disertai dengan “energy security”, pemerintahnya telah menyusun strategi dalam konservasi energi dan pengembangan teknologi energi baru dan terbarukan.
Vietnam : ”green industry” memiliki pendekatan pragmatis terhadap pembangunan industri berdasarkan penggunaan sumber daya yang efisien.

Guna mencapai target penurunan CO2 pada tahun 2050 sebesar 70 %, program yang harus dilakukan antara lain penggunaan teknologi pemanfaatan energi yang efisien; penghematan energi; penggunaan sumber energi low carbon yang meliputi ecoefficient product, keseimbangan supply dan demand, dan penggunaan sumber energi terbarukan, ditambah perbaikan infrastruktur sosial dan kelembagaan .
Secara pragmatis sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, industri juga memiliki definisi masing-masing yang terkait dengan industri hijau atau upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sebagai produsen elektronika ternama, Panasonic memiliki beberapa terminologi terkait industri hijau, yaitu inovasi bisnis hijau (green bussiness innovation) yaitu zero time, zero inventory, zero emission, eliminate heat loss, unneccessary item, subtitute item that release high CO2 with low CO2, Introduction of new technology, material, process, reduction energy consumption (by inverter, booster), dan green life inovation: offer better living provides people around the world with a sense of security, comfort and joy in a sustainable way. Hitachi, sebuah group perusahaan di berbagai bidang, memiliki visi lingkungan (environmental vision) , untuk mencapai masyarakat yang berkelanjutan yang disusun oleh tiga pilar, yaitu pengurangan emisi CO2 dalam produksi energi melalui PENDALAMAN STRUKTUR INDUSTRI Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau 22 efisiensi energi dalam produksi, produksi yang memungkinkan reuse dan recycle, dan pengurangan pengaruh negatif pada udara, air dan tanah.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), produsen otomotif terbesar di Indonesia, merealisasikan visi tentang lingkungan yang menyatukan siklus produksi dengan siklus alam melalui empat kebijakan dasar, yaitu berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di abad 21, mendorong teknologi untuk pelestarian lingkungan hidup, melakukan aksi yang bersifat voluntary, dan bekerjasama dengan masyarakat.
Salah satu program kerjasama dengan masyarakat yang diterapkan di Indonesia adalah program Toyota Eco-Youth yang menanamkan jiwa pelestarian lingkungan bagi siswa SMA/SMK sebagai generasi penerus bangsa. Kadin Indonesia sebagai pihak yang mewadahi dunia usaha juga telah berkomitmen untuk pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pernyataan dalam konferensi Desember 2007 di Bali yang berbunyi "We will establish a collaborative platform for the Indonesian Business community to voice its concern for sustainable development and to enact joint initiatives to advance these goals”.
Secara operasional, setiap industri dapat menyusun definisi masing-masing. Namun agar sejalan dengan semangat RUU Perindustrian, paling tidak definisi tersebut hendaknya mencakup pengutamaan penggunaan sumberdaya yang terbarukan, dan menggunakan rangkaian proses produksi yang efisien dan efektif, keduanya ditujukan untuk ikut serta dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan definisi operasional tersebut, untuk mencapai sebagai industri hijau, maka upaya menuju industri hijau harus dimulai sejak perancangan produk, penggunaan material, penggunaan sumber energi, pemilihan mesin, perancangan proses (lokasi, tata letak/layout), proses produksi, penanganan produk (utama, sampingan, limbah) dan distribusi/logistik produk. Pokok bahasan dalam berbagai definisi dan pola pikir industri hijau tersebut dituangkan dalam konsep kerangka kerja.


DAFTAR PUSTAKA


atmawinata.Achdiat.2012. Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau (Diakses 16 agustus 2016) http://www.kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau

Syairuddin.Bambang  , suwignjo.patdono , suartika I made.2007. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS (Diakses 16 agustus 2016) http://jurnalindustri.petra.ac.id/index.php/ind/article/view/16713/16705

16 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. 075-Anto, MENGEMBALIKAN KEASRIAN BUMI KITA YANG DAHULU DENGAN INDUSTRI HIJAU ????? bagaimana caranya ?? semakin banyak nya wilayah industri di indonesia dan pembukaan lahan baru untu di jadikan kawasan industri ?? seperti yang kita tahu kawasan hutan di daerah karawang di tebangin dan di jadikan kawasan industri atau mungkin suatu saat hutan kalimantan akan sama nasibnya dengan daerah karawang ?? tolong jelaskan pendapat anda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastinya pemerintah punya peranan disitu mas, mereka membatasi penggunaan lahan untuk dijadikan area perindustrian. Namun kembali lagi ke manusianya sendiri bagaimana mereka mentaati peraturan / bahkan melanggar peraturan yang ada

      Hapus
  3. Kenny (076). Berdasarkan tulisan di atas efisiensi sumber daya alam yang dibagi menjadi 5 kategori; semua kategori tersebut sangat bagus juga namun cara tersebut kita lakukan dari dulu, apakah ada cara konvensional terbaru / terkini untuk mengembalikan keasrian bumi kita ?

    BalasHapus
  4. Samsul Hadi (037)
    Green Industry lahir karena industri sudah melampaui ambang negatif yang manusia perikarakan. revolusi industri dan kepentingan bisnis sejumlah manufaktur tanpa di dampingi pemikiran yang revolusioner mengenai dampak jangka panjang sehingga menjadikan kegiatan industri selama ini menjadi bom waktu yang bisa kapan saja membuat lingkungan kita berada dalam kondisi yang tidak layak, kondisi sekarang sedang menuju kerusakan lingkungan yang semakin parah sehingga manufaktur mulai memutar balik bisnisnya agar dapat sejalan dengan lingkungan dan inovasi-inovasi berbasis ramah lingkungan pun bermunculan.


    Apakah dengan peralihan industri yang berbasis green industry dapat menekan laju kerusakan bumi, bagaimana mengembalikan pola fikir masyarakat yang sudah didoktrin industri oleh hal-hal yang tidak baik selama ini? terimakasih.

    BalasHapus
  5. FIRMANSYAH-106, Tugas 10

    Komentar :
    Menurut saya Pemerintah menunjukkan upaya mempercantik Jakarta dengan menganggarkan dana untuk membangun taman2 kota,


    Pertanyaan :

    Dengan kondisi saat ini siapa yang dapat disalahkan ?

    BalasHapus
  6. Agus darmawan 029

    Saya berharap agar pertemuan di manila tidak hanya di ucapkan dan di tulis saja namun bisa di praktekan langsung agar udara di dunia dapat menjadi labih baik.

    Pertanyaan saya kenapa daftar pustaka saudara tidak di perbaiki agar pembaca bisa tahu lebih jelas siapa yang menjadi refrensi saudara.?

    BalasHapus
  7. slamet hariadi (060)

    artikel diatas mengingatkan manusia agar hidup jangan membuang sampah sembarangan.

    apakah pemerintah berdiam aja mengatasi masalah tersebut?

    BalasHapus
  8. Fajar (003) menurut saya pemerintahan sudah sedikit tegas adanya industri hijau ini biar bebas polusi dan baik untuk kesahatan anak cucu kita

    Pertanyaan : apakah dengan adanya industri hijau ini bisa menanggulangi kerusakan bumi??

    BalasHapus
  9. Setiawan (027)

    artikel ini sudah sangat bagus dan sangat membantu tapi alangkah baiknya penulisan di perbaiki supaya bagus dan menarik

    pertanyaan :Bagaimana cara meyakini masyarakat dan industri untuk menerapkan industri hijau ?

    BalasHapus
  10. 061-Agus

    Industri hijau sudah ada di negara-negara berkembang untuk menjadi salah satu wujud cinta akan dunia ini atau meminimalkan terjadinya pemansan global

    Pertanyaan saya apakah setiap industri hijau itu sangat berpengarus terhadap berkurangnya emisi gas di dunia?

    BalasHapus
  11. Nova(013)
    Berkembangnya Ilmu dan teknologi berkembang secara positif berkembang Industri Dan Dampak Pola hidup masyarakatnya adalah tujuan utamanya

    Apakah masih Diterapkan Sampai Sekarang ..

    BalasHapus
  12. Sandi (048)

    Komentar:
    Perkembangan teknologi memang penting, akan tetapi harus diperhatikan juga dampak yang ditimbulkan, jangan sampai karena teknologi alam yang kita tempati rusak

    Pertanyaan:
    Sebutkan contoh yang bisa dilakukan masyarakat untuk membuat melestarikan alam ini?

    BalasHapus
  13. ARI(044)
    Dengan pengembangan industri maka dapat membantu perekonomian, tetapi ada dampak negatifnya yaitu berbagai macam pencemaran. solusinya adalah menerapkan industri hijau seperti artikel diatas.

    Bagaimana cara mengembangkan industri hijau di indonesia ?

    BalasHapus
  14. ARI(044)
    Dengan pengembangan industri maka dapat membantu perekonomian, tetapi ada dampak negatifnya yaitu berbagai macam pencemaran. solusinya adalah menerapkan industri hijau seperti artikel diatas.

    Bagaimana cara mengembangkan industri hijau di indonesia ?

    BalasHapus
  15. Hendrik (034)
    (1) Untuk mewujudkan semua yang tertulis di artikel diatas, mari kita kurangi pemakaian yang mencemari lingkungan dan mari melakukan go green.
    (2) Sudahkah kita menyadari akibat yang kita lakukan dalam mencemari lingkungan?

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.