Kimia digunakan untuk membuat suatu produk
dan material baru yang jauh lebih mudah dibandingkan dengan produk – produk
alam. Proses Kimia dari pembuatan produk tersebut melibatkan banyak yaitu :
- reaksi
kimia
- molekul
- reagen
- solven
- asam
- basa,
dan lain sebagainya.
Penggunaan
bahan-bahan tersebut dalam jumlah besar tentu saja tidak hanya menghasilkan
produk-produk yang diinginkan, tetapi juga menghasilkan produk buangan yang
dapat mencemari dan merusak lingkungan dalam berbagai bentuk baik padat, cair
maupun gas. Jadi diperlukan suatu cara untuk meminimalkan pencemaran kimia.
Lebih dari 20 tahun yang lalu kemudian diciptakanlah suatu cara untuk
mewujudkan hal tersebut yang digagas oleh Anatas pada tahun 1991 yang
disebut dengan Green Chemistry
atau kimia hijau.
- Tujuan konsep kimia hijau adalah untuk meminimalkan kerusakan lingkungan dan gangguan kesehatan manusia akibat pencemaran lingkungan karena zat kimia. Caranya bukan dengan menghilangkan proses kimia, melainkan dengan merubah proses kimia agar meminimalkan pencemaran. (Bharati V. Badami, 2008).
Prinsip Prinsip Kimia Hijau :
- Pollution
Prevention (pencegahan pencemaran). Contoh : limbah transportasi,
penyimpanan, dan perawatan.
- Atom
Economy (ekonomi atom). Contoh : mengembangkan bahan awal menjadi produk
lebih efisien dan meminimalkan limbah.
- Less
Hazardous Chemical Synthesis (meminimalkan sintesis kimia yang toksis).
Contoh : desain produk dengan mengurangi reagen bila memungkinkan dan
meminimalisir limbah.
- Designing
Safer Chemicals (mendiseain produk kimia dengan toksisitas yang sekecil
mungkin).
- Safer
Solvents and Auxiliaries (penghematan pelarut dan senyawa pembantu
lainnya)
- Design
for Energy Efficiency (penghematan energi)
- Use of
Renewable Feedstocks (penggunaan bahan yang dapat diperbaharui)
- Reduce
Derivatives (menghemat derivative)
- Catalysis
(penggunaan katalis)
- Design
for Degradation (desain degradasi produk)
- Real-time
analysis for Pollution Prevention (analisis pencegahan pencemaran)
- Inherently
Safer Chemistry for Accident Prevention (meminimalkan
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja); (Anastas dan Warner,1998).
Penerapan
Kimia Hijau dalam Pencemaran Udara
Topik
: Mengenai masalah polusi, lingkungan dan juga pemecahannya.
Fakta : Di jaman sekarang ini
menunjukkan bahaya polusi semakin mengkhawatirkan, banyak sekali masalah yang
ditimbulkan dari polusi yang berlebihan, mulai dari perusakan lingkungan
seperti global warming, hingga masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan,
kanker, dan bahkan kematian. Penyebab dari polusi udara diketahui sebagian
besar disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor, terlebih lagi oleh
kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi gas buang.
Bagaimana Penanggulangan
masalah polusi, lingkungan dan juga pemecahannya?
Teknologi Hijau adalah
teknologi pembaruan yang ditujukan untuk memperbaiki atau mengganti sistem yang
ada pada kendaran bermotor agar tercipta pembakaran yang lebih sempurna
sehingga gas buang yang dihasilkan nantinya rendah polusi. Rendahnya polusi
yang dihasilkan tersebut tentunya membuat tingkat pencemaran akan turun
sehingga lingkungan sekitar akan menjadi sehat.
Gambar :
Perusahan
– Perusahaan yang sudah menerapkan Industri Kimia Hijau
- PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan
- Chevron Geothermal Salak, Ltd.
- PT. Pertamina
- PT. Holcim
- PT. Unilever
Menurut
prinsip Green Chemistry dalam mendesain suatu proses atau reaksi kimia ,
kimiawan atau insyinyur kimia harus memperhatikan dan mempertimbangkan segala
aspek tentang kemungkinan bahaya suatu bahan kimia terhadap kesehatan maupun
lingkungan baik dari sisi bahan baku atau bahan dasar (raw material dan
feedstock) , proses, maupun produknya.
Di Indonesia
sendiri prinsip industri kimia hijau sudah diterapkan di berbagai perusahaan
besar dengan menggunakan penilaian PROPER (Program Penilaian Kinerja
Perusahaan) yaitu sebagai indikator ramah lingkungan, juga sebagai penilaian
kinerja perusahaan, dan penilaian kepada investor.
Daftar Pustaka
Dikutip dari link
http://white-techdev.blogspot.co.id/2014/09/green-chemistry-kimia-hijau-ramah-lingkungan-masa-depan.html
http://www.teknopreneur.com/cleantech/teknopreneur-kimia-hijau-makin-populer-di-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_hijau
Dikutip dari artikel
Santoso Budi, 1999, Ilmu Lingkungan Industri, Universitas Gunadarna, Depok.
Utami, Budi dan Nugroho, Agung. 2009. Kimia Dasar Universitas. Jakarta : Erlangga.
Vogel. 1985. Kimia Dasar. Bandung : Remaja Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.