Nilai penjualan industri kimia bahan kimia konsumen mencapai 10 persen dari nilai penjualan industri kimia secara keseluruhan.
Bahan kimia konsumen dapat dijual langsung kepada masyarakat, contohnya deterjen, sabun, perlengkapan mandi lain, kosmetik dan parfum. Sebelumnya kita telah membahas mengenai bahan kimia konsumen produk parfum, nah sekarang kita membahas sedikit mengenai deterjen yuk!
Seperti biasa, apa sih deterjen itu? Termasuk sabun kah
deterjen itu? Orang awam biasanya
menyebutkan deterjen berbeda dengan sabun, namun pada kenyataaannya
deterjen itu termasuk sabun, yang mempunyai fungsi sama yaitu membersihkan
kotoran dari obyek yang terkena kotoran tersebut dengan cara melepas partikel
kotoran itu sendiri dengan campuran atau bantuan air. Jadi deterjen adalah
campuran bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari
bahan-bahan turunan minyak bumi, dibanding dengan sabun detergen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air.
KOMPOSISI
DETERJEN
Pada umumnya deterjen mempunyai komposisi sebagai
berikut:
1. Surfaktan,
merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka
air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan
bahan.
2. Builder (pembentuk), berfungsi
meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan
mineral penyebab kesadahan air.
3. Filler (pengisi), adalah bahan
tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi
menambah kuantitas.
4. Aditif
adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya
cuci deterjen. Aditif ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.
JENIS-JENIS
DETERJEN
Deterjen digolongkan menjadi 2 jenis yaitu menurut bentuk
fisiknya dan berdasarkan ion yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan bentuk fisiknya deterjen dibedakan atas:
1. Deterjen
cair, secara umum, deterjen
cair hampir sama dengan
deterjen bubuk. Hal yang membedakan hanyalah bentuknya: bubuk dan cair. Produk
ini banyak digunakan di laundry modern
menggunakan mesin cuci kapasitas besar dengan teknologi yang canggih.
2. Deterjen
bubuk, Berdasarkan keadaan butirannya, deterjen bubuk dapat dibedakan menjadi
2, yaitu deterjen bubuk berongga dan deterjen bubuk padat/masif. Perbedaan
bentuk butiran kedua kelompok deterjen tersebut disebabkan oleh perbedaan dalam
proses pembuatannya. Ditinjau dari efektivitasnya untuk mencuci, kedua bentuk
deterjen tersebut dapat dikatakan sama.
3. Deterjen
krim, deterjen krim bentuknya
hampir sama dengan sabun colek, tetapi kandungan formula keduanya berbeda.
Berdasarkan ion yang terkandung didalamnya dibedakan
atas:
1. Cationics
deterjents, Deterjen yang memiliki kutub positif disebut sebagai cationic
detergents. Sebagai tambahan selain adalah bahan pencuci yang bersih, mereka
juga mengandung sifat antikuman yang membuat mereka banyak digunakan di rumah
sakit. Kebanyakan deterjen jenis ini adalah turunan dari ammonia.
2. Neutral
atau Non-Ionic Detergents, Nonionic detergen banyak digunakan untuk keperluan
pencucian piring. Karena deterjen jenis ini tidak memiliki adanya gugus ion
apapun, deterjen jenis ini tidak bereaksi dengan ion yang terdapat dalam air
sadah. Nonionic detergents kurang mengeluarkan busa dibandingkan dengan ionic
detergents.
3. Anionic
detergents, Deterjen jenis ini
adalah merupakan deterjen yang memiliki gugus ion negatif.
Daftar Pustaka:
Atep. Afia. 2015. Modul kimia dan lingkungan industri (Kimia Industri)
Arif. Dwi. 2014. Apa itu sabun dan deterjen. http://chemist07.blogspot.co.id/2014/03/apa-itu-sabun-dan-deterjen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.