.

Minggu, 07 Agustus 2016

indeks pencemaran limbah



Indeks pencemaran limbah


Dalam mencari indek pencemaran lingkungan di lakukan pada musim kemarau dan musim penghujan, dilakukan pada tiga kondisi lingkungan yaitu sungai, muara sungai dan perairan pantai.
Diketahui bahwa pada musim kemarau indeks pencemaran lingkungan lebih tinggi di bandingkan pada musim penghujan pada ketiga kondisi lingkungan tersebut.

Wilayah pesisir dan laut merupakan wilayah yang produktif, Selain menyediakan sumber daya alam seperti sumber pangan, tambang, mineral dan energi, wilayah pesisir memiliki berbagai fungsi lain seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman. Disamping itu, perairan pantai juga menjadi tempat pembuangan limbah berbagai aktifitas manusia tersebut. Meningkatnya jumlah penduduk, menyebabkan peningkatan intensitas dan variasi aktifitas manusian.
Menurut bachtiar (2002) dalam Bachtiar,dkk (2005), Hal ini menyebabkan terjadi peningkatan tekanan lingkungan di wilayah pesisir dan laut menyebabkan pentingnya mengetahui dengan lebih baik kondisi kualitas suatu perairan, khusunya dalam upaya pengelolaan wilayah pantai secara terpadu.
Mnurut Kep. MENLH NO.112 (2003) dalam Bachtiar,dkk (2005) Secara kuantitas, limbah domestik merupakan limbah yang dominan mempengaruhi kualitas suatu perairan. Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama Namun demikian, hingga saat ini limbah domestik kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan limbah industri, yang mempunyai tingkat toksisitas yang relative lebih tinggi.
Basis Data Neraca Kualitas Lingkungan Hidup Daerah (NKLHD) Jepara tahun 2004 menunjukkan bahwa masukan limbah terbesar berasal dari limbah domestic dengan persentase 68,05 % dan dari agro industry adalah 31,95 %.


Upaya untuk mengetahui bagaimana pengaruh limbah domestik terhadap kualitas suatu perairan, dilakukan penelitian di Jepara, pada sungai dan  muara Sungai Demaan, dan perairan pantai Kartini, Jepara. Jepara merupakan suatu kota yang relative merupakan kota kecil di Jawa Tengah. Sungai Demaan melintasi kota Jepara, pada daerah pemukiman aktifitas perkotaan lainnya, dan mendekati ke arah muara merupakan pemukiman nelayan yang padat.

menurut Kep MENLH No. 115 Tahun (2003), dalam Bachtiar,dkk (2005) Kondisi tersebut menjadi alasan pemilihan lokasi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi kondisi pencemaran akibat pengaruh limbah domestik di lingkungan sungai, muara, dan perairan pantai dengan mengunakan Metoda Indeks Pencemaran serta pola penyebarannya di perairan pantai Kartini Jepara pada kondisi monsun Timur dan monsun Barat.Materi  dan  Metode.
Total stasion penelitian berjumlah 12 stasion, yang terdiri dari  1 stasion sungai, 1 stasion muara, 9 stasion perairan pantai, dan 1 stasion kontrol. Untuk stasion di perairan pantai ditentukan dengan menggunakan metoda  radial grid sampling , dengan titik pusat pada muara Sungai Demaan. Pada tiap stasion dilakukan pengukuran arus dengan menggunakan  Floating Current Meter  dan parameter kualitas air permukaan ( ± 50 cm dari permukaan) berupa: suhu, salinitas, kekeruhan, pH, dan DO, dengan menggunakan  Water Quality Checker  (WQC), dan  Secchi Disc  untuk kecerahan perairan. Survei dilakukan dengan memperhatikan kondisi Pasang Surut (Pasut), yaitu pada kondisi pasut saat surut hingga surut menuju pasang. Selain itu dilakukan pengambilan sampel air untuk analisis TSS, BOD, Detergen, dan Fecal Coliform
jadi indeks pencemaran bervariasi tergantung keadaan musim, pada musim kemarau indek pencemaran akan lebih tinggi dibandingkan pada musim penghujan, baik pada lingkungan sungai, muara dan perairan pantai

Daftar Pustaka
Bachtiar tonny. Khasanah Uswatun. Radjasa Ocky karna. Suhartono Edi. Hadiarto Agus. 2005. Kajian Temporal Indeks Pencemaran Akibat Pengaruh Limbah Domestik dan Pola Penyebarannya di perairan pantai kartini, jepara
di unduh pada 6 agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.