.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Energi yang Bersih dan Ramah Lingkungan

Energi adalah sebuah kebutuhan manusia yang sangat vital. Kehidupan manusia memang tak bisa lepas dari teori energi.
Salah satu energi yang sering digunakan adalah energi bumi dan juga listrik. Akan tetapi, jika energi minyak bumi akan habis jika digunakan secara terus menerus. Hal ini dikarenakan minyak bumi merupakan salah satu sumber energi tak terbarukan.
Oleh sebab itu, manusia membutuhkan energi Ramah Lingkungan yang bebas polusi dan merusak alam untuk mendapatkannya. Energi ramah lingkungan sendiri merupakan energi yang pemanfaatannya tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi lingkungan



Energi matahari
Energi matahari masuk dalam jenis energi ramah lingkungan. Selain matahari yang akan selalu bersinar sepanjang masa hasil pengolahan energi matahari juga tidak mengeluarkan limbah. Oleh sebab itu, matahari masuk dalam jenis energi yang tidak merusak alam.
Banyak sekali manfaat dari matahari mulai dari menyinari bumi dan memberikan kesehatan, sumber tenaga listrik dan sebagainya. Saat ini juga mulai berkembang kendaraan bertenaga solar dengan menggunakan panel surya pada bagian atas. Dengan demikian mobil akan menjadi lebih bersih dalam emisi dan juga hemat energi.

Panas bumi
Bumi ini memiliki panas yang tinggi pada bagian tengahnya atau yang sering disebut dengan inti bumi. Dari panas bumi ini bisa dihasilkan tenaga berupa listrik yang sangat tinggi. Energi ramah lingkungan menjadi salah satu energi terbaik di dunia. Bahkan di Indonesia memiliki cadangan panas bumi yang sangat besar. Besaran cadangan tersebut bahkan mencapai total 40 % di dunia. Dengan menggunakan uap panas dari bumi akan mampu membuat turbin pembangkit listrik akan bergerak. Hasil limbah dari pembangkit listrik ini sendiri berupa uap air yang tidak akan mencemari lingkungan.

Tenaga angin
Angin adalah sebuah energi alami yang tidak akan menimbulkan pencemaran. Salah satu pemanfaatan angin adalah untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Dengan menggunakan kincir angin maka angin yang berhembus akan menggerakkan kincir beserta turbinnya sehingga bisa menghasilkan listrik. Energi ramah lingkungan juga sangat bagus karena tidak mengeluarkan limbah sama sekali. Meski demikian kincir ini memiliki sedikit kelemahan. Karena angin memiliki ketidak stabilan, maka putaran kincir dan turbin juga tidak stabil. Akan tetapi listrik yang dihasilkan dari kincir ini masih terbilang baik dan cukup untuk membuat penerangan.

Angin adalah sebuah energi alami yang tidak akan menimbulkan pencemaran. Salah satu pemanfaatan angin adalah untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Dengan menggunakan kincir angin maka angin yang berhembus akan menggerakkan kincir beserta turbinnya sehingga bisa menghasilkan listrik. Energi ramah lingkungan juga sangat bagus karena tidak mengeluarkan limbah sama sekali. Meski demikian kincir ini memiliki sedikit kelemahan. Karena angin memiliki ketidak stabilan, maka putaran kincir dan turbin juga tidak stabil. Akan tetapi listrik yang dihasilkan dari kincir ini masih terbilang baik dan cukup untuk membuat penerangan.
Air
Air merupakan sebuah sumber energi ramah lingkungan yang menghasilkan limbah yang bersih. Dengan menggunakan arus air yang bergerak cepat kita bisa memasang kincir. Kincir ini nantinya yang akan menggerakkan turbin listrik. Air yang digunakan sendiri adalah air yang mengalir maka tidak akan limbah yang masuk karena air terus mengalir.
Tak hanya air sungai air laut yang memiliki arus cepat juga bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin listrik. Arus air yang cenderung stabil ini memiliki sedikit keuntungan dibanding menggunakan kincir angin. Kita bisa menghemat energi hanya dengan memasang kincir pada aliran air tanpa merusak sungai tersebut. Dengan demikian energi yang dihasilkan lebih ramah lingkungan.

Minyak sampah plastik
Seperti yang kita ketahui sampah plastik merupakan salah satu persoalan yang sangat sulit diatasi.  Hal ini dikarenakan sampah plastik tidak bisa terurai di dalam tanah, berbeda dengan sampah organik seperti sisa-sisa makanan. Hingga saat ini sampah plastik memang sulit tergantikan, oleh karena itu dibutuhkan proses daur ulang. Dengan mengkonversi sampah platik menjadi BBM, kita tidak hanya bisa mengatasi persoalan sampah plastik saja, tetapi juga dapat memenuhi bahan bakar.
Keuntungan dari sampah plastik adalah tidak mampu menyerap air, sehingga kadar airnya pun sangat rendah. Tak hanya itu saja, sampah plastik juga memiliki nilai kalor yang cukup tinggi hampir sama seperti solar dan bensin.

Biogas
Penduduk desa yang bekerja sebagai peternak hewan dapat memanfaatkan kotoran hewan tersebut menjadi energi biogas. Energi biogas sendiri merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar. Pembuatannya pun hanya dengan menggunakan peralatan yang sedernaha dan harga yang cukup terjangkau. Tentu saja hal ini dapat mengurangi pengeluaran biaya untuk membeli gas.
Dengan energi ramah lingkungan kita bisa menjaga lingkungan kita agar selalu bebas dari polusi. Selain itu dengan menggunakan energi alternatif kita bisa menghemat cadangan minyak bumi yang semakin menipis. Karena terus menerus menggunakan minyak bumi maka cadangan minyak bumi di dunia akan semakin habis. Disinilah energi alternatif dan energi yang ramah lingkungan berperan. Dengan lebih menghemat energi minyak bumi dengan menggunakan energi lainnya maka akan membuat cadangan minyak bumi terjaga untuk kelangsungan hidup manusia.


Pengembangan Industri Ramah Lingkungan

Sumber: Suara Karya
Pemerintah dalam mengembangkan industri bahan bangunan mendorong digunakannya pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Teknologi itu dikenal dengan Teknologi Hijau, yakni teknik yang menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari lingkungan hidup.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat dalam sambutannya, yang dibacakan Dirjen Industri Agro Panggah Susanto, pada pembukaan Pameran Industri Keramik dan Bahan Bangunan di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (19/11).
Dijelaskannya, lingkup Teknologi Hijau mencalcup bidang-bidang. Seperti energi terbarukan (renewable energy), bangunan hijau/ramah lingkungan (green building), kimia hijau (green chemistry), dan teknologi nano hijau (green nanotechnology).
Dalam sambutannya Menperin menyatakan, bangunan hijau (green building) mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan, saat ini telah menjadi trend. Ini seiring dengan meningkatnya kesadaran pelestarian lingkungan.
Penerapannya mulai dari pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan yang akan didirikan, diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup. "Untuk mendapatkan bangunan hijau diperlukan bahan bangunan yang mendukung," ujarnya.
Karenanya, industri bahan bangunan harus dapat mengembangkan produknya, dengan memanfaatkan bahan baku lokal secara maksimal, melalui pengembangan teknologi proses, desain maupun peningkatan sumber daya manusia.
Diungkapkannya, industri bahan bangunan di Indonesia terus berkembang pesat, seiring meningkatnya kondisi perekonomian nasional. Dia menyebutkan, kesejahteraan masyarakat memberikan kontribusi besar, dalam pengembangan industri bahan bangunan. Pasalnya, bahan bangunan merupakan komponen utama dalam pembangunan fisik, berupa sarana dan prasarana infrastruktur.
Dalam upaya menjamin kualitas produk, maka diperlukan standar yang dapat memenuhi spesifikasi minimal yang dipersyaratkan. Hidayat mengatakan, pada industri bahan bangunan telah banyak produk yang memiliki standar, baik yang bersifat wajib maupun tidak.
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah diberlakukan secara wajib, antara lain untuk produk semen, kaca lembaran dan ubin keramik, sedangkan untuk produk cat saat ini sedang disusun SNI yang akan diberlakukan secara wajib.
Pameran yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 19 - 22 November 2013, diikuti sebanyak 33 peserta yang terdiri dari 10 perusahaan keramik yang memproduksi ubin keramik (tile), tableware dan sanitair, 4 perusahaan kaca yang memproduksi kaca lembaran dan hias, 5 perusahaan semen, 2 perusahan cat, 10 industri kecil.

Daftar Pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.