Antibiotik adalah golongan senyawa, baik alami maupun
sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan
antibiotik digunakan sebagai pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan
sebagai alat seleksi terhadap mutan atau transforman. Antibiotik merupakan obat yang membunuh
penyakit tanpa melukai penggunanya.
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun
antibiotik berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk
dikelompokkan. Banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya
berdasarkan struktur kimianya, yaitu sebagai berikut :
Golongan Aminoglikosida
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
b. Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
c. Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.
d. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
e. Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
f. Golongan Kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
g. Golongan Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.
h. Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.
i. Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
j. Antibiotika lain, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
b. Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
c. Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.
d. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
e. Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.
f. Golongan Kinolon (fluorokinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
g. Golongan Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.
h. Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.
i. Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
j. Antibiotika lain, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.
Antibiotik selain untuk pembunuh bakteri dapat juga
menimbulkan efek samping, yaitu:
1)
Penggunaan antibiotik pada perempuan dapat
menyebabkan infeksi pada organ intim seperti gatal-gatal, keputihan, atau
munculnya cairan dan bau pada vagina.
2)
Penggunaan antibiotik juga dapat mengganggu
pencernaan seperti timbulnya nyeri di perut, kembung, mual, kram, dan diare.
Efek samping yang ditimbulkan terhadap orang-orang tertentu bisa dialami
menahun.
3)
Penggunaan antibiotik juga bisa membuat jantung
yang berdebar-debar, sakit kepala, penyakit kuning, timbulnya masalah ginjal
maupun masalah saraf seperti kesemutan.
4)
Terlalu sering minum antibiotik juga bisa
mengakibatkan resistensi atau suatu keadaan di mana tubuh sudah tidak mempan
lagi dengan antibiotik sehingga membutuhkan antibiotik lebih tinggi lagi dan
kondisi seperti ini tidak baik bagi tubuh manusia.
5) Pemakaian antibiotik dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan efek samping serius yaitu terjadinya kerusakan hati atau disfungsi hati, penurunan sel darah putih, kerusakan pada otak, tendon pecah, koma, aritmia jantung, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Setelah dilihat diatas, mungkin agak menyeramkan juga yaa
memakai antibiotik. Tapi tenang, antibiotik juga ada yang tidak menimbulkan
efek samping yaitu:
· Kunyit merupakan antibiotik yang dapat
menyembuhkan batuk dan radang tenggorokan.
· Eritromisin dan Minocycline
dapat menyembuhkan jerawat(Terutama Eritromisin dapat mengurangi kemerahan disekitar
jerawat.
· Keringat tubuh manusia juga bisa menjadi antibiotik, peneliti dari University of Edinburgh, Jerman, menemukan protein yang terkandung dalam keringat manusia dengan cepat menghancurkan bakteri berbahaya.
Karena keringat sudah
diteliti dapat menjadi antibiotik, maka dari itu, rajin-rajinlah berolahraga
karena berolahraga dapat mengeluarkan keringat dan tubuh sehat. Sekian
Artikel ini bersumber dari :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.