Dibuat oleh: Azzira Nayani Shafa (@X19-Azzira)
Abstrak
Industri hijau bertujuan untuk mencapai industri yang berkelanjutan dalam kerangka efisiensi dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan sehingga pembangunan industri dapat dikaitkan dengan kelangsungan dan keberlanjutan kinerja dan manfaat lingkungan bagi masyarakat.
Kata kunci: Industri hijau, manfaat, efisiensi
Abstract
The
green industry aims to achieve a sustainable industry within the framework of
efficiency and efficiency in the sustainable use of natural resources so that
the development industry can be associated with sustainability and
environmental performance and benefits for society.
Keywords: Green Industry, Benefits, Efficiency
Pendahuluan
Pesatnya pertumbuhan sektor ekonomi berbasis industri selalu diimbangi dengan cepatnya penurunan kualitas lingkungan. Pesatnya perkembangan sektor industri hampir selalu mengarah pada penurunan kualitas lingkungan. Dalam hal ini, UNIDO (2011) berpendapat bahwa negara berkembang harus terus mengembangkan sektor industri bersama dengan sektor lainnya untuk mengurangi kemiskinan, mengatasi kecukupan barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Di samping itu. banyak negara menghadapi degradasi lingkungan yang parah dan penipisan sumber daya, mengancam peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
Menurut Kementerian Perindustrian (2012), perkembangan industri di Indonesia yang berlangsung sekitar 50 (lima puluh) tahun tidak hanya memberikan dampak positif bagi negara, tetapi juga berdampak negatif terhadap permasalahan lingkungan. , termasuk pencemaran lingkungan akibat limbah industri dan penggunaan sumber daya alam yang tidak efisien. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam, krisis energi dan semakin berkurangnya daya dukung lingkungan, maka kebutuhan untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan atau disebut juga dengan industri hijau menjadi isu penting. Meskipun ada juga yang menerapkan istilah green industry pada hortikultura dan pertamanan yang erat kaitannya dengan penghijauan lingkungan.
Rumus masalah
1. Apa yang dimaksud dengan industri hijau?
2. Bagaimana cara mencapai industri hijau?
3. Apa manfaat industri hijau?
4. Apa tantangan membangun industri hijau?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu industri hijau
2. Tahu bagaimana mencapai industri hijau
3. Temukan manfaat industri hijau
4. Untuk mengetahui tantangan penerapan industri hijau
Penjelasan
1. Definisi Industri Hijau
Industri hijau dapat didefinisikan sebagai industri ramah lingkungan yang menyelaraskan pertumbuhan dengan kelestarian lingkungan, mengutamakan efisiensi dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam serta membawa manfaat bagi lingkungan, bermanfaat bagi masyarakat (Permenperin, 2011). Industri hijau yang terkait dengan kegiatan perusahaan industri adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berbentuk perseorangan, organisasi usaha, atau badan hukum dan berkantor pusat di Indonesia.
Industri hijau adalah industri yang berkomitmen untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial di dalam dan di luar organisasi, dan hanya dengan tertarik pada rantai pasokan untuk pembangunan berkelanjutan. Industri hijau didasarkan pada dua prinsip yaitu continuous improvement dan sustainable development (Simachokedee dalam GIM, 2013). Dalam setiap proses produksi selalu terdapat pemborosan, hal ini berlaku untuk setiap jenis industri. Oleh karena itu, perlu penanganan yang hati-hati. Limbah industri tidak bisa dibiarkan begitu saja atau dibuang begitu saja. Jika demikian, industrialis terkesan tidak bertanggung jawab, juga mencari keuntungan, bahkan kurang etis (Hidayat, 2013).
Industri hijau mencakup banyak jenis bisnis, termasuk produsen pembibitan dan rumah kaca, pemasok sekutu, distributor grosir dan eceran, serta layanan pertamanan dan konstruksi, serta pemeliharaan. Industri hijau telah dicirikan oleh pertumbuhan yang cepat, inovasi dan perubahan selama tiga dekade terakhir, namun, pertumbuhan permintaan yang melambat dan margin keuntungan operasi yang semakin ketat menunjukkan bahwa industri tersebut sedang berjuang menuju kedewasaan (Hodges et al, 2015).
2. Cara mencapai industri hijau
Dalam hal ini, menurut Kemenperin (2012), Industri Hijau dapat dicapai antara lain melalui:
a. Meningkatkan upaya pembersihan/pemeliharaan;
b. Peningkatan proses pemantauan
c. Daur ulang bahan baku/material;
d. Memodifikasi peralatan yang ada;
e Teknologi Bersih;
f. Perubahan bahan;
g. modifikasi produk; dan
h, Penggunaan produk sampingan.
3. Manfaat membangun industri hijau
Sedangkan berbagai manfaat penerapan industri hijau adalah:
a. Meningkatkan profitabilitas melalui peningkatan efisiensi untuk mengurangi biaya operasional, mengurangi biaya pengelolaan limbah dan meningkatkan pendapatan dari produk sampingan;
b. Meningkatkan citra perusahaan
c. Meningkatkan kinerja bisnis;
d. Memfasilitasi akses keuangan;
e. Fleksibilitas dalam regulasi;
f. Membuka peluang pasar baru; dan
g. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
Menurut Hidayat (2013), bahwa memang sulit untuk menjadikan industri dan lingkungan seiring dangan sejalan. Sektor industri tidak hanya mengeksploitir lingkungan, namun juga turut merawat dan melestarikannya. Demikian pula sebaliknya, faktor lingkungan makin menunjang sektor industri. Alhasil keduanya selalu dalam posisi yang berimbang, sehingga kesan dikotomis dan dilematis ditekan sedemikian rupa.
1. 4. Tantangan dalam penerapan industry hijau
Kemenperin (2012) menjelaskan berbagai tantangan dalam penerapan Industri Hijau yang meliputi:
a. Dibutuhkan investasi penggantian (modifikasi) mesin industri, sementara bunga komersial perbankkan nasiona| tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional;
b. Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau, misal: pemberian kompensansi dalam bentuk bantuan dana; bantuan teknis, dan sebagainyal untuk meningkatkan upaya perbaikan;
c. Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.
Kesimpulan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini agar pembangunan industri selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Daftar Pustaka
Barber, P. S., Shamshina, J. L., & Rogers, R. D. 2013. A “green” industrial revolution: using chitin towards transformative technologies. Pure and Applied Chemistry, 85(8), 1693-1701. Dalam https://www.degruyter.com/document/doi/10.1351/PAC-CON-12-10-14/html (Diakses pada 11 November 2022).
Atep dan Muhammad, 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Ygyakarta : Penerbit Wahana Resolusi.
Calza, F., Parmentola, A., & Tutore, I. 2017. Types of green innovations: Ways of implementation in a non-green industry. Sustainability, 9(8), 1301. Dalam https://www.mdpi.com/2071-1050/9/8/1301/htm (Diakses pada 11 November 2022).
Heong, Y. M., Sern, L. C., Kiong, T. T., & Mohamad, M. M.
B. 2016. The role of higher order thinking skills in green skill development.
In MATEC Web of Conferences, 70(5), 9-25. Dalam https://www.matecconferences.org/articles/matecconf/abs/2016/33/matecconf_icmit2016_05001/matecconf_icmit2016_05001.html
(Diakses pada 11 November 2022).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.