Potensi Tenaga Surya di Negara Tropis, Indonesia.
(Oleh M. Fadli Akbar Radian/ @V19-Fadli)
Berada di 6°
Lintang Utara - 11° Lintang Selatan, dan 95° Bujur Timur – 141° Bujur Timur, membuat
Indonesia hanya memilki 2 musim dan disebut sebagai negara Tropis. Dimana negara-negara
dengan iklim tropis memiliki suhu rata-rata per hari lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis iklim lainnya. Rata-rata suhu panas di iklim tropis lebih dari 20°
C, dan suhu terdinginnya hanya sekitar 18° C.
Melihat dari kondisi
ini sebenarnya energi terbarukan tenaga surya memiliki potensi yang sangat
besar untuk menjadi energi utama pengganti energi tak terbarukan fosil. Mengutip
dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki potensi
Energi Baru Terbarukan yang cukup besar, salah satunya adalah Energi surya dengan
potensi 4,80 kWh/m2/hari.
Tenaga Surya
Tenaga surya
merupakan salah satu energi terbaik yang dapat dimanfaatkan karna tidak
bersifat polutif, tidak dapat habis, dapat dipercaya dan tidak perlu membeli. Tenaga
Surya atau Energi Surya atau Energi Matahari adalah energi yang didapat dengan
mengubah energi panas surya (matahari) melalui peralatan tertentu menjadi
sumber daya dalam bentuk lain.
Sejatinya Ada
banyak cara untuk memanfaatkan energi dari matahari. Terdapat dua macam
teknologi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan potensi energi surya.
a. a. Teknologi energi surya fotovoltaik, Energi
surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik, pompa air,
televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin di Puskesmas dengan kapasitas total
± 6 MW. Salah satu cara penyediaan energi listrik alternatif yang siap untuk
diterapkan secara masal pada saat ini adalah menggunakan suatu sistem teknologi
yang diperkenalkan sebagai Sistem Energi Surya Fotovoltaik (SESF) atau secara
umum dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik (PLTS
Fotovoltaik). Sebutan SESF merupakan istilah yang telah dibakukan oleh
pemerintah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu sistem pembangkit
energi yang memanfaatkan energi matahari dan menggunakan teknologi fotovoltaik.
Komponen utama suatu SESF adalah:
1)
Sel fotovoltaik yang mengubah penyinaran/radiasi matahari menjadi listrik
secara langsung (direct conversion). Teknologi sel fotovoltaik yang banyak
dikembangkan dewasa ini pada umumnya merupakan jenis teknologi kristal yang
dibuat dengan bahan baku berbasis silikon. Produk akhir dari modul fotovoltaik
menyerupai bentuk lembaran kaca dengan ketebalan sekitar 6 - 8 milimeter;
2) Balance of system (BOS) yang meliputi
controller, inverter , kerangka modul,peralatan listrik, seperti kabel, stop
kontak, dan lain-lain, teknologinya sudah dapat dikuasai;
3)
Unit penyimpan energi (baterai) sudah dapat dibuat di dalam negeri;
4)
Peralatan penunjang lain seperti: inverter untuk pompa, sistem terpusat, sistem
hibrid, dan lain-lain masih diimpor.
b. b. Teknologi energi surya termal, Energi surya
termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil
pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air.
Berbagai teknologi pemanfaatan energi surya termal untuk aplikasi skala rendah
(temperatur kerja lebih kecil atau hingga 60° C) dan skala
menengah (temperatur kerja antara 60° - 120°
C) telah dikuasai dari rancangbangun, konstruksi hingga manufakturnya secara
nasional. Secara umum, teknologi surya termal yang kini dapat dimanfaatkan
termasuk dalam teknologi sederhana hingga madya.
Potensi Energi
Surya di Indonesia
Letak posisi
Indonesia yang secara geografis terletak di daerah tropis dan dilewati oleh
garis khatulistiwa membuat intensitas radiasi di Indonesia lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah lain yaitu sekitar 4,66 – 5,54 kWh/m2 per hari,
nilai tersebut termasuk nilai yang paling tinggi untuk dimanfaatkan sebagai
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), baik skala kecil, menengah maupun
menengah keatas.
Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun
dari 18 lokasi di Indonesia yang di nyatakan oleh Kementerian ESDM, menunjukkan
bahwa radiasi matahari indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua kawasan,
yakni :
- Kawasan Barat Indonesia (KBI) = 4,5 kWh/m2 /hari,
dengan vasiasi bulanan sekitar 10%
- Kawasan Timur Indonesia (KTI) = 5,1 kWh/m2 /hari,
dengan variasi bulanan sekitar 9%
Data tersebut menunjukan bahwa ketersediaan radiasi
matahari di Kawasan Timur Indonesia lebih tinggi dan lebih merata sepanjang
tahun dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia.
Salah satu daerah di Kawasan Timur Indonesia dengan poytensi radiasi
matahari yang paling baik dan stabil adalah Probolinggo, Probolinggo sendiri
merupakans alah satu daerah di pulau jawa yang baerada di pesisir pantai laut
Jawa.
Sejatinya teknologi energi surya memiliki potensi yang cukup besar,
khususnya di Indonesia. Namun sayangnya pemanfaatan energi surya di Indonesia
masih dikatakan rendah. Dikutip dari data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia masih
merealisasikan sebesar 195,4 MW di tahun 2021. Melihat angka tersebut, dapat
disimpulakan bahwa realisasi kapasitas terpasang PLTS di Indonesia bahkan belum
menyentuh angka 1%.
Besarnya potensi tenaga surya sebagai pengganti energi bahan bakar fosil
harus lebih gencar disosialisasikan, agar msyarakat dapat lebih tertarik dan beralih
untuk memanfaatkan tenaga surya yang jauh lebih ramah lingkungan. Sehingga dapat
mendorong angka pemanfaatan tenaga surya di Indonesia.
Daftar Pustaka
Buku Panduan Energi yang Terbarukan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM)Mandiri, Kementerian Dalam Negeri Indonesia.
Kurniawan, Izief Aulia. (2016). Analisa Potensi Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Sebagai Pemanfaatan Lahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) Paiton, Surabaya
Chairul dkk. (2020). Sosialisasi Pemanfaatan Tenaga Surya
Sebagai Sumber Energi Listrik Di Desa Ciherang Pondok, Kabupaten Bogor. Jurnal
Pengabdian Pada Masyarakat Menerangi Negeri Vol. 2, No. 2, Juli 2020 P-ISSN:
2655-5956 DOI: https://doi.org/10.33
Widayana, Gede. Pemanfaatan Energi Surya. JPTK, UNDIKSHA, Vol.
9, No. 1, Januari 2012 : 37 – 46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.