Hamid Afifudin
@W07-HAMID
Sistem panel surya – Panel surya dapat menjadi pembangkit
listrik mandiri yang lebih hemat dan juga menjanjikan untuk jangka panjang.
Tenaga listrik ini berbeda dengan tenaga listrik konvensional karena sumber
energi terbarukan yang berasal dari cahaya matahari. Tenaga listrik
konvensional sendiri masih menggunakan bahan bakar fosil yang tidak bisa
diperbarui. Dengan populasi yang semakin meningkat, kebutuhan akan listrik juga
akan terus meningkat dengan tajam. Oleh sebab itu, beralih menggunakan energi
terbarukan seperti tenaga surya ini semakin diperlukan untuk menjaga
keseimbangan bumi kita.
Indonesia yang terletak
di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi surya yang berlimpah. Intensitas
radiasi matahari rata-rata sekitar 4.8 kWh/m2 per hari di seluruh wilayah
Indonesia dapat dimanfaatkan menjadi sumber listrik terbarukan dan lebih ramah
lingkungan. Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh pemerintah Indonesia
melalui Kementerian ESDM tahun 2017, Indonesia memiliki potensi teknis tenaga
surya yang jauh lebih besar mencapai lebih dari 207 GW.
Anda bisa mendapatkan
panel surya sesuai kebutuhan Anda Bersama SUN Energy. SUN Energy merupakan
pengembang sistem tenaga surya (solar developers) terbesar di Indonesia yang menawarkan model
pembiayaan Zero Investment / DP 0%. Jadi Anda tidak usah mengeluarkan
biaya investasi yang besar di awal untuk memasang panel surya karena SUN Energy
yang akan membayar biaya investasinya. Cukup dengan DP 0%, Anda bisa memiliki
solusi terbaik penghematan biaya listrik bulanan sampai dengan 30% dan
bergaransi sampai 25 tahun.
Mengenal
Sistem Panel Surya
Untuk memaksimalkan
tenaga surya, kita dapat menggunakan panel surya. Panel surya adalah alat
konversi energi cahaya matahari yang mampu menangkap dan mengumpulkan sinar
matahari kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.
Jenis
Panel Surya
1. Sistem On Grid
Sistem on grid adalah
sebuah sistem yang bekerja secara langsung dengan listrik yang dihasilkan
bersamaan oleh jaringan PLN. Pembangkit listrik tenaga surya sistem on grid ini
dapat diterapkan untuk perumahan, gedung bangunan, perkantoran, maupun pabrik
dan gudang.
Dengan sistem on grid,
Anda dapat memanfaatkan panel surya pada siang hari, dimana intensitas
penggunaan listrik paling tinggi. Sehingga, pada pagi dan malam harinya, Anda
tetap dapat menggunakan daya listrik dari PLN. Dengan sistem on grid, Anda
dapat menghemat tagihan listrik hingga 30% setiap bulannya.
Cara Kerja Sistem On Grid
Cara kerja dari sistem
panel surya on grid adalah sinar matahari yang diterima akan dikonversikan
menjadi arus listrik searah atau DC (direct current).
Lalu, inverter akan mengubah arus listrik DC menjadi arus bolak balik atau AC (alternating
current) dan akan disinkronkan
dengan arus listrik yang berasal dari PLN untuk digunakan. Saat energi yang
dihasilkan dari panel surya berlebih dari pemakaian, maka energi ini dapat
langsung dialirkan ke PLN melalui meteran khusus. Dengan memanfaatkan sistem on
grid, Anda dapat mengimbangi tagihan listrik konvensional Anda. Meskipun
demikian, perlu diingat disaat listrik PLN mati, maka hunian / bangunan Anda
juga akan mati, mengingat sistem ini tergintegrasi dengan listrik PLN.
2. Sistem Off Grid
Sistem off grid adalah
sebuah sistem yang tidak terhubung dengan jaringan PLN. Sistem off grid akan
menyimpan tenaga surya di dalam baterai agar dapat digunakan disaat tidak ada
jaringan ataupun jaringan listrik mati. Perlu diketahui bahwa sistem off grid
tidak dapat memberikan daya untuk seluruh beban listrik dikarenakan penggunaan
baterai yang akan memakan biaya lebih besar. Dengan perancangan yang baik,
sistem off grid dapat menghasilkan daya yang mencukupi sepanjang tahun. Bahkan,
di saat musim hujan kapasitas baterai dapat memenuhi kebutuhan energi.
Cara Kerja Sistem Off Grid
Cara kerja dari sistem
panel surya off grid adalah sinar matahari yang diterima akan mengalirkan arus
listrik searah (DC) tersebut ke regulator. Bank baterai ini nantinya yang akan
menyimpan listrik DC. Inverter ini akan menarik daya listrik dari baterai.
Setelah itu, akan diubah menjadi listrik AC dan diteruskan ke panel surya.
3. Sistem Hybrid
Sistem hybrid akan
menghasilkan sumber listrik dari panel surya yang dapat digabungan dengan
sumber listrik dari PLN. Kedua sumber ini akan saling mendukung di saat
terdapat kurang nya daya listrik ataupun terjadi pemadaman listrik. Pada sistem
hybrid, panel surya merupakan sumber energi utama yang dikonversikan dan akan
ditampung ke baterai. Disaat pemakaian listrik telah melebihi kapasitas baterai
yang dimiliki, maka listrik PLN akan masuk secara otomatis.
Kelebihan menggunakan
sistem hybrid ini adalah listrik akan tetap dialirkan meskipun terjadi
pemadaman.
Cara Kerja Sistem Hybrid
Panel surya akan
menangkap sinar matahari dan dikonversikan menjadi listrik DC. Setelah itu,
inverter akan mengubah ke daya listrik AC yang akan digunakan untuk peralatan
listrik. Daya listrik ini yang kemudian dikirimkan ke panel distribusi atau MCB
untuk digunakan.
Referensi :
http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_matahari/
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/matahari-untuk-plts-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.