Ruang lingkup Termodinamika
Oleh : Putra Muhammad Fadila (V05 - Putra)
Abstrak
Termodinamika
merupakan salah satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain. Hukum pertama
termodinamika dan hukum termodinamika kedua menjadi
acuan dalam membahas mengenai perubahan energi. Pengukuran di dalam termodinamika
tidak dinyatakan dengan besaran mikroskopis melainkan dengan besaran
makroskopis. Termodinamika membahas mengenai hubungan antara energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistika di mana
hubungan termodinamika berasal. Asal kata termodinamika adalah dari dua kata bahasa Yunani yaitu thermos
yang artinya panas dan dynamic yang artinya perubahan
Abstract
Thermodynamics is a branch of physics that deals with the
conversion of heat energy into other forms of energy. The first law of
thermodynamics and the second law of thermodynamics serve as a reference in
discussing energy changes. Measurements in thermodynamics are not expressed in
microscopic terms but with macroscopic quantities. Thermodynamics discusses the
relationship between energy, heat, work, entropy and the spontaneity of
processes. Thermodynamics is closely related to statistical mechanics from
which thermodynamic relations are derived. The origin of the word
thermodynamics is from two Greek words, namely thermos which means heat and
dynamic which means change
Pendahuluan
Termodinamika
merupakan bagian dari cabang Fisika yaitu Termofisika (Thermal Physics) yang mempelajari
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya
mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang
dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Penemuan konsep termodinamika diawal
dengan usaha para ilmuwan abad ke-19 masehi untuk membuat mesin yang memiliki
kemampuan untuk mengadakan perubahan energi. Tujuan pengubahan energi ini
awalnya untuk memudahkan pekerjaan dengan mengubah energi menjadi usaha dengan
besar perubahan energi yang maksimal. Mesin paling awal yang dibuat oleh para
ilmuwan mampu mengubah energi gerak menjadi energi potensial. Prinsip kerjanya
didasarkan pada peristiwa tumbukan. Adanya usaha dari para ilmuwan ini yang
kemudian pada abad ke-20 berhasil mengembangkan teori-teori mengenai
termodinamika. Teori termodinamika berlaku pada keadaan panas atau sistem dengan keadaan setimbang pada saat dimulai maupun diakhiri.
Setelah abad ke-19 masehi, perkembangan teori termodinamika
beralih ke fisika
kuantum dan
transisi-transisi fasa. Secara fenomenologi, pengembangan teori termodinamika ditujukan bagi sistem-sistem makroskopik. Dalam fisika, perumusan termodinamika menjadi
suatu aksioma yang meliputi tiga hukum termodinamika. Konsep utama yang melandasi ketiga hukum
termodinamika adalah energi dan entropi.
1.
Hukum I Termodinamika
Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa jumlah entropi di dalam suatu sistem yang
terisolasi akan bernilai konstan atau bertambah ketika sedang mengalami suatu
proses. Hukum ini sesuai dengan prinsip kenaikan entropi.
Hukum yang sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum
ini menyatakan perubahan energi
dalam dari
suatu sistem termodinamika terisolasi sama dengan total dari jumlah energi
kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.[24] Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu
proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga adiab
2.
Hukum II Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada pernyataan resmi untuk
hukum kedua termodinamika. Pernyataan hukum kedua termodinamika hanya
didasarkan pada kenyataan eksperimental yang dikemukakan oleh para ilmuwan,
salah satunya oleh Clausius. Clausius menyatakan bahwa tidak mungkin suatu
sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah
perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke
sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan ini didasarkan dari
prinsip kenaikan entropi.
Selain Clausius, pernyataan mengenai hukum kedua termodinamika juga dikemukakan oleh Kelvin dan Planck. Keduanya melakukan eksperimen dan mengetahui bahwa tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja ke sekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal. Suatu sistem termodinamika yang terisolasi cenderung memiliki total entropi yang meningkat seiring dengan meningkatnya waktu. Peningkatan ini umumnya mendekati nilai maksimumnya sehingga disebut prinsip kenaikan entropi
Pembahasan
1.
Termodinamika
dan Energi
Termodinamika adalah sains dari energi yang
berasal dari bahasa yunani : therme (heat/kalor) dan dynamis (power/daya). Termodinamika
membahas konversi kalor menjadi daya/kerja. Salah satu temuan atau alat yang
digunakan adalah mesin uap sebagai revolusi industri.
a. Hukum I Termodinamika (Kuantitas)
Hukum kekekalan
energi, dimana energi merupakan besaran/properti dari termodinamika.
ΔE/U = q + w
Perbedaan suhu
menyebabkan energi keluar masuk lewat kalor
W = Pl
Δv jika Pl = 0 maka tidak ada kerja, W= Kerja Volume
Contoh : à Reaksi mendorong gas sehingga tekanan keluar
ke atmosfer
è Mendorong
dinding tidak akan bergerak atau berpindah maka tidak ada kerja
·
Kalor
terdiri 2 macam yaitu kalor dengan tekanan tetap ( gv=Δv) dan kalor dengan
tekanan tetap ( gp= Δv)
·
ΔE
= ΔH - pΔv
= ΔH – ΔnRT dimana Δn merupakan perubahan
jumlah gas dalam reaksi
Perubahan
volume yang besar itu melibatkan gas. Contoh: 1 mol air = 18 ml jika melibatkan
gas menjadi 25 liter.
·
Reaksi
kimia menghasilkan energi darimana ? berasal dari energi ikatan kimia
Memutus ikatan
memerlukan energi sedangkan membentuk ikatan melepas energi
Gambar 1. Hukum I Termodinamika
a. b. Hukum
II Termodinamika (Kuantitas dan Kualitas)
Hukum kekekalan
energi dimana harusnya terpenuhi tapi tidak pernah terjadi
Misal air
Selalu terjadi dialam sehingga hukum kekekalan energi bisa dipenuhi
Tidak pernah
terjadi dialam sehingga hukum kekekalan energi tidak terpenuhi
Gambar 2. Hukum II Termodinamika
·
Arah
Kespontanan Energi
Disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
ü Penurunan Entalpi dimana banyak reaksi kimia di dorong untuk
mencari energi
Δs = g rev / T, g rev merupakan
kalor dalam revesibel
g rev terbagi menjadi 2 yaitu (a)
proses perubahan fasa, contoh : mencair dan menguap, (b) proses pemanasan atau
pendinginan tanpa perubahan fasa, contoh : besi dipanaskan dari 00C
- 1000C
Reaksi Eksotermik kebanyakan spontan
ü Entropi (ketidakteraturan)
Volume besar maka entropi juga
besar, jika entropi spontan maka entropinnya harus naik
Faktor- faktor yang mempengaruhi nilai
entropi
1.
Volume
Contoh : gas untuk sejumlah mol/suhu
yang sama
Maka yang entropi adalah yang
memiliki volume lebih besar yaitu 2V1
V1
2V1
2.
Suhu (T)
Jika mol sama, volume sama tetapi
suhu lebih tinggi maka entropinnya naik
3.
Wujud Fisik /
Fasa
Dimana Entropi gas lebih besar
dibandingkan entropi cair
4.
Jumlah Partikel
Entropi bersifat atau besaran ekstansi
ü Kriteria Kespontanan
ΔSas > 0 dimana
entropi alam semesta naik
Δsistem + Δsistem lingkungan > 0
ΔG = ΔH – TΔS untuk melihat reaksi
spontan atau tidak yaitu dengan cara
1.
Entropi alam
semesta naik
2.
Melihat sistem
dan lingkungan
3.
Melihat sistem
saja ΔG < 0
Jika :
ΔH < 0 ΔS > 0 maka ΔG selalu negatif à reaksi spontan
ΔH < 0 ΔS < 0 maka tergantung T à T rendah akan spontan
ΔH > 0 ΔS > 0 maka tergantung T à T tinggi akan spontan
ΔH > 0 ΔS < 0 maka ΔG selalu positif à reaksi tidak spontan
a. c. Kajian
Termodinamika
-
Termodinamika
Klasik
Yaitu
pendekatan termodinamika yang tidak perlu memperhitungkan kelakuan dari dari
partikel penyusun (sifatnya makroskopik)
P (tekanan)
V (volume)
T (temperatur)
-
Termodinamika
Statistik
Yaitu
pendekatan termodinamika yang memperhitungkan sifat rata rata dari partikel
penyusun (sifatnya mikroskopik)
P (tekanan dalam bentuk tumbukan antar partikel), tekanan meningkat maka volumennya akan turun
b. d. Aplikasi
termodinamika
Contoh aplikasi termodinamika yaitu lemari pendingin (memindahkan kalor dari dalam dari panas menjadi dingin berarti mengambil kalor jika dingin menjadi panas maka membuang kalor), pressure cooker, turbin angin, mesin mobil.
2.
Sistem,
Lingkungan dan Batas
a. a. Sistem à kuantitas atau materi yang dipelajari
Ada 2 macam
sistem yaitu sistem terbuka dan tertutup
·
Sistem tertutup
yang (kontrol massa)
Pada sistem ini tidak diperkenankan
pertukaran massa antara sistem dengan lingkungan, yang boleh adalah pertukaran
energi
·
Sistem terbuka
(kontrol volume)
Pada sistem ini dapat terjadi pertukaran massa dan energi antara
sistem dan energi
a. b. Lingkungan à daerah diluar sistem
b. c. Batas à permukaan rill atau imajiner yang memisahkan antara sistem dan
lingkungan
Batas memiliki
ketebalan nol tidak bermassa dan tidak bervolume
3.
Properti
Properti adalah karakteristik dari
sebuah sistem. Properti yang familiar yaitu tekanan (P), temperatur (T) volume
(V) dan massa (M)
Besaran pada termodinamika terbagi menjadi 2 macam yaitu besaran intensif (tidak bergantung massa) dan ekstensif (bergantung massa)
Keadaan
Keadaan à ketika sistem dalam kondisi tidak berubah. Pada suatu keadaan
properti dari suatu sistem dapat dihitung atau diukur dan memiliki nilai yang
fixed
Keadaan setimbang suatu sistem dikatakan setimbang jika tidak ada
potensial yang unbalanced. Beberapa jenis kesetimbangan yaitu termal, mekanik,
fasa dan kimia
Postulat keadaan
Keadaan suatu sistem terkompres dapat dideksripsikan oleh dua properti intensif yang saling independen. Dua properti dikatakan independen jika salah satu properti dapat diubah sementara properti lain dapat dipertahankan konstan
4.
Proses dan
Siklus
Proses à perubahan suatu sistem dari satu keadaan setimbang ke keadaan
setimbang lainnya
Proses kuasi-statik atau kuasi –
setimbang à proses yang berlangsung sangat lamban dimana sistem dapat berubah
secara internal sedemikian hingga semua bagian pada sistem berubah bersamaan.
Beberapa tipe proses : isotermal, isokhorik, isobarik, dan adiabatik
Siklus à sistem dikatakan mengalami suatu siklus jika proses yang berlangsung kembali ke keadaan semula.
5.
Hukum ke Nol
Termodinamika
Jika terdapat dua benda yang
setimbang termal dengan benda ketiga maka kedua benda tersebut setimbang termal
Konsep temperatur dan alat ukur suhu dua benda berada dalam keadaan setimbang termal jika kedua benda tersebut memiliki temperatur yang sama.
Penutup
Termodinamika
merupakan salah satu cabang fisika yang
membahas mengenai perubahan energi panas menjadi
bentuk energi lain. Termodinamika
hanya mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem
yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Ruang lingkup di dalam
termodinamika mempelajari tentang Termodinamika
dan Energi, Sistem, Lingkungan dan Batas,
Properti dan keadaan, Proses dan Siklus serta Hukum ke Nol Termodinamika
Daftar Pustaka
https://www.ruangguru.com/blog/hukum-dan-prinsip-termodinamika
https://id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
https://youtu.be/g51j1GGCGDE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.