Oleh :
Hamid Afifudin
@W07_HAMID
Abstrak
Termodinamika
merupakan suatu ilmu yang menggambarkan usaha buat mengubah kalor (perpindahan
energi yang disebabkan perbedaan suhu) jadi energi dan sifat-sifat
pendukungnya. Termodinamika ini berhubungan erat dengan Fisika energi, panas,
kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan
mekanika statik. Cabang ilmu Fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi
dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan
penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi
panas, perkakas elektronik, refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan
industri, itu adalah peristiwa termodinamika yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari.
Kata Kunci : Termodinamika, Hukum Termodinamika, Sistem, Proses
Pengertian Termodinamika
Termodinamika
berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan Dynamic yang
artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan
usaha untuk mengubah kalor (perpindahan
energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat
pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas,
kerja, entropi dan kespontanan proses.
Prinsip Termodinamika
1. Formulasi problem ke dalam besaran &
bentuk termodinamika. Hal ini yang dikatakan sebagai mengubah bahasa dalam
problem ke dalam bahasa termodinamika, kemudian merumuskannya dengan
menggunakan besaran-besaran termodinamika.
2.
Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika,
berarti melakukan analisis terhadap formulasi yang telah disusun pada langkah
pertama (1). Tahap ini membutuhkan pemahaman pengetahuan termodinamika yang
memadai agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan
problema tersebut.
3. Penyelesaian problem termodinamika. Pada tahap
ini dibutuhkan dukungan pengetahuan matematika/kalkulus (deferensial, integral)
sehingga dapat diperoleh jawaban yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan.
Ketiga
langkah penyelesaian termodinamika tersebut harus berpijak pada dalil-dalil
atau kaidah-kaidah dalam termodinamika.
Sistem Termodinamika
Sistem
termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan
yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut
lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas
sistem-lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan
lingkungan.
Ada tiga
jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan:
1. Sistem Tertutup
Terjadi
pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana
terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya
biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
a) Pembatas Adiabatik: tidak memperbolehkan
pertukaran panas
b) Pembatas Rigid: tidak memperbolehkan
pertukaran kerja.
2. Sistem Terisolasi
Tak
terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari
sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
3. Sistem Terbuka
Terjadi
pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya. Sebuah
pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra merupakan
contoh dari sistem terbuka.
Dalam
kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan,
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit
penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke
sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Hukum Termodinamika
Terdapat
empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
1.
Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum awal
menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya. Hukum ini dimasukkan
setelah hukum pertama.
2.
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum yang
sama juga terkait dengan kasus kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem. Hukum ini dapat diuraikan menjadi beberapa proses, yaitu
proses dengan Isokhorik, Isotermik, Isobarik, dan juga adiabatik.
Bunyi Hukum
Termodinamika 1 :
“Untuk setiap
proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W,
maka akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.
Rumus Hukum Termodinamika 1
Secara matematis hukum I termodinamika
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = ∆U+W
Dengan ketentuan, jika:
Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi
dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam
ΔU = Q − W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
3.
Hukum Kedua Termodinamika
Hukum
kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
a. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu
sistem apapun bekerja sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah
perpindahan energi sebagai panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke
sistem dengan temperatur yang lebih tinggi.
b. Pernyataan kelvin-planck: tidak mungkin suatu
sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto
kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. – 6th ed. –
2007 – Wiley).
Total
entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut
dengan prinsip kenaikan entropi” merupakan korolari dari kedua pernyataan
diatas (analisis Hukum kedua termodinamika untuk proses dengan menggunakan
sifat entropi)(sumber Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J.,
Shapiro N.M. – 6th ed. – 2007 – Wiley)
“Hukum II termodinamika dalam menyatakan
aliran kalorKalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”
4.
Hukum Ketiga Termodinamika
Hukum
ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol.
Proses - Proses dalam Termodinamika
Proses
termodinamika terbagi menjadi empat macam, tergantung dari keadaan tekanan,
volume, dan suhu saat terjadinya proses tersebut. Ada dua hal penting yang
harus diingat dari berbagai jenis proses-proses termodinamika, yaitu variabel
yang berubah dan usaha yang dilakukan.
1. Isokhorik
Isokhorik
merupakan proses termodinamika yang gak mengubah nilai volume sistem (ΔV = 0).
2. Isobarik
Isobarik
merupakan proses termodinamika yang gak mengubah nilai tekanan sistem (ΔP = 0).
Nilai usaha bisa dihitung dengan persamaan :
W = P . ΔV
Dari rumus
diatas, diketahui apabila volume membesar (terjadi pemuaian) maka usaha
bernilai positif, dan kalo volume mengecil (terjadi penyusutan) maka usaha
bernilai negatif.
3. Isothermik
Isotermik
merupakan proses termodinamika yang gak mengubah nilai suhu suatu sistem (ΔT =
0). Nilai usaha bisa dihitung dengan persamaan :
W =
n.R.T.ln.(Vf/Vi)
Dimana,
nilai n adalah jumlah zat yang dinyatakan dengan satuan mol, R adalah konstanta
gas, dan T adalah suhu. Rumus diatas didapatkan dengan menggabungkan persamaan
usaha di diagram P-V dengan persamaan gas ideal.
4. Adiabatik
Adiabatik
merupakan proses termodinamika yang gak mengubah nilai kalor sistem (Q = 0). Pada
gas monoatomic, usaha yang dilakukan pada proses adiabatik ini bisa dinyatakan
dengan persamaan ;
W =
(-3/2).n.R.ΔT
Kalo
diperhatikan, proses adiabatik dan isotermik mempunyai diagram P-V yang sama.
Secara detil, bisa dilihat kalo proses adiabatik mempunyai kemiringan yang
lebih curam dibandingkan proses isotermik
Referensi
:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengertian-termodinamika-lengkap/
https://cerdika.com/termodinamika/
https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/13/164600223/termodinamika-manfaat-dan-hukumnya
https://www.gurupendidikan.co.id/termodinamika/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.