Oleh: Nopi Febriani (@T11-Nopi)
Abstrak
Penerapan
industri hijau menjadi penentu utama bagi peningkatan daya saing dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dan
semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang didorong untuk menerapkan industri
hijau, mengungkinkan munculnya suatu inovasi dan berbagai peluang bisnis yang
muncul terutama dalam bidang lingkungan dan juga energi.
Kata
kunci: industri hijau, inovasi, peluang bisnis
Abstract
The application of green industry is the main determinant for increasing competitiveness and sustainable economic growth. More and more companies are applying to implement green industries, allowing the emergence of an innovation and various business opportunities that arise in the environment as well as energy.
Keywords: green industry, innovation, business opportunity
Pendahuluan
Pencemaran
lingkungan sudah menjadi kekhawatiran bagi manusia stabilitas di masa depan
karena pertumbuhan kerusakan lingkungan dan terjadinya pemanasan global (Chen
& Chen, 2008). Untuk mengatasi masalah pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan
konsumsi energi yang berlebihan serta peningkatan kerusakan lingkungan menjadi
tantangan bagi semua para pebisnis (Juan, 2011).
Perusahaan
didorong untuk mampu mengidentifikasi kegiatan - kegiatan untuk menciptakan
nilai ekonomi namun juga harus lebih ramah lingkungan sebagai pertimbangan
peningkatan praktik bisnis ramah lingkungan (Chen et al., 2012).
Mengadopsi
praktek hijau adalah pertimbangan penting untuk perusahaan saat ini (Tseng et
al., 2013; Shu et al., 2014). Banyak industri berubah untuk mengadopsi pola
pikir hijau (Shu et al., 2014). Selanjutnya, semakin banyak perusahaan
mempertimbangkan inovasi hijau sebagai pendekatan kritis untuk mengurangi
dampak Negatifnya terhadap Lingkungan (Albort-morant et al., 2018; Chang, 2011;
Li et al., 2017; Lin et al., 2014; Tseng et al., 2013).
Rumusan
Masalah
1. Apa yang di maksud dengan industri hijau?
2. Apa saja inovasi yang muncul berkaitan dengan penerapan industri hijau?
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang industri hijau
2. Mengetahui berbagai inovasi yang timbul berkaitan dengan penerapan industri hijau
Pembahasan
Definisi
Inudstri Hijau
Industri hijau merupakan Industri
yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan
pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat
memberi manfaat bagi masyarakat ” (UU No. 3/2014 tentang Perindustrian)
(Hutahaean, 2017).
Sementara menurut Simachokedee (2013), Industri Hijau merupakan
industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada
pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang
bertanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi,
serta memperhatikan rantai pasok untuk pembangunan berkelanjutan. Industri
Hijau didasarkan pada dua prinsip, yaitu perbaikan terusmenerus dan pembangunan
berkelanjutan.
Inovasi
industri hijau
Menurut Calza dkk, 2017, Inovasi
hijau didefinisikan sebagai “inovasi yang terdiri dari proses, praktik, sistem,
dan produk baru atau yang dimodifikasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan
berkontribusi pada kelestarian lingkungan”. dapat mengarah pada pengurangan
inefisiensi dan rasionalitas penggunaan sumber daya alam, yang merupakan sumber
penting pengurangan biaya. Di sisi lain, dengan mempertimbangkan peningkatan
kesadaran konsumen tentang dampak lingkungan dari pilihan konsumsi, atribut
lingkungan dari produk dan layanan baru dapat digunakan untuk diferensiasi
pemasaran.
Penerapan Industri Hijau
dapat menumbuhkan inovasi untuk pengembangan industri yang menyediakan jasa dan
produk untuk “perlindungan" lingkungan. Industri hijau akan terus tumbuh
dan berkembang, dalam hal ini mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang
bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pengurangan berbagai dampak
negatif kegiatan industri (bahkan termasuk transportasi dan rumah tangga)
terhadap lingkungan (Unido, 2011).
Menurut FFS (2016), berbagai peluang bisnis
bidang lingkungan (yang berkaitan dengan penerapan Industri Hijau) antara lain
dalam bidang:
Efisiensi energi, yaitu dengan Pengurangan konsumsi per-unit energi melalui peningkatan efisiensi.
a. Energi Terbarukan, yaitu pembangkit listrik atau panas dengan menggunakan sumber energi dari matahari, angin, biomassa, panas bumi atau sumber daya hidro.
b. Produksi Cleaner, yaitu meminimalkan limbah dan emisi dari proses industri dan memaksimalkan keluaran produk.
c. Carbon Finance, yaitu menyangkut keuangan karbon yang menyediakan sumber daya keuangan untuk proyek-proyek atau program yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang diveriflkasi dan dijual di pasar karbon global.
d. Rantai pasok berkelanjutan, yaitu menyangkut pengelolaan isu lingkungan dan sosial di seluruh rantai pasok dan menggabungkan standar keberlanjutan antara off-taker dan pemasok, sekaligus memaksimalkan output produk, serta menyediakan akses untuk membiayai pemasok kecil.
Selain
itu, Industri Hijau juga akan menyebabkan bermunculannya perusahaan yang
bergerak dalam bidang konsultan lingkungan dan energi, penyedia jasa energi
(mulai dari menawarkan desain. pelaksanaan proyek-proyek penghematan energi,
konservasi energi. infrastruktur energi, pasokan energi dan manajemen risiko).
Beberapa hal seperti pemantauan, pengukuran dan penyedia analisis dalam
kaitannya dengan penerapan Industri Hijau akan menjadi perhatian yang lebih
serius. Industri Hijau juga mempenuas kemungkinan untuk berkembangnya
perusahaan yang memproduksi dan menginstal peralatan energi terbarukan dan
perusahaan yang memprodqu teknologi bersih. Hal itu sejalan dengan apa yang diungkapkan
oleh Unido (2011).
Kesimpulan
Dalam penerapannya industri hijau dapat mewujudkan suatu inovasi untuk pengembangan industri yang menyediakan jasa dan produk sebagai “perlindungan" lingkungan juga mewujudkan berbagai peluang bisnis dalam efesiensi energi.
Daftar
Pustaka
Budi, dan Sudiman, Didi. 2021. Pengaruh Inovasi Hijau Terhadap Kinerja
Berkelanjutan: Peran Moderasi Dari Kepedulian Lingkungan Manajerial (studi Pada
UMKM di Batam). DeReMa (Development of Research Management): Jurnal
Manajemen, 16 (1) 97, Dalam file:///C:/Users/ACER/Downloads/2505-11205-1-PB.pdf.
(Di akses Pada 22 November 2021).
Hidayat, Atep Afia. 2021. Modul Perkuliahan Kimia Dan Pengetahuan
Lingkungan Industri: Industri Hijau. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Hodges, A. W.,
Khachatryan, H., Palma, M. A., & Hall, C. R. 2015. Production and marketing
practices and trade flows in the United States green industry in 2013. Journal
of Environmental Horticulture, 33(3), 125-136. Dalam https://meridian.allenpress.com/jeh/article/33/3/125/160330/Production-and-Marketing-Practices-and-Trade-Flows
(Diakses pada 22 November 2021).
Sianturi, Teddy Caster.2017. Potensi
Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau. Jakarta: Kementrian
Perindustrian. Dalam Potensi
Bisnis Ramah Lingkungan pada Sektor Industri Hijau (ojk.go.id). (Diakses
Pada 22 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.