.

Senin, 22 November 2021

Penerapan Industri Hijau dalam Kawasan Industri

 Oleh : Nanda Putri Utami 

Abstrak

            Kawasan industri merupakan suatu kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri (Hariz dkk, 2018). Dalam proses industri tentunya harus dibarengi oleh industri hijau agar dalam proses produksi kelestarian lingkungan terus terjaga dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan. Dalam menerapkan industri hijau, perlu mengetahui prinsip – prinsip industri hijau, strategi, manfaat, serta tantangan yang akan dihadapi dalam penerapannya.  

Kata kunci: industri hijau, prinsip, strategi, manfaat, tantangan

 

Abstract

            An industrial area is an area where industrial activities are concentrated, equipped with supporting facilities and infrastructure developed and managed by industrial estate companies (Hariz et al, 2018). In the industrial process, of course, it must be accompanied by a green industry so that in the production process environmental sustainability is maintained and can provide benefits for the environment. In implementing the green industry, it is necessary to know the principles of the green industry, strategies, benefits, and challenges that will be faced in its implementation.

Keywords: green industry, principles, strategies, benefits, challenges.

 

 

Pendahuluan

            Menurut UU No. 3/2014 tentang Perindustrian pasal 77 – 83, Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat (Hutahaean, 2017). Perwujudan konsep industri hijau menimbulkan konsekuensi setiap industri harus memperhatikan kepentingan lingkungan, termasuk di dalamnya pemanfaatan bahan baku ramah lingkungan, penerapan kimia hijau, pengelolaan sampah dan daur ulang, penerapan teknologi untuk energi terbarukan, dan analisis dampak lingkungan yang diterapkan dengan penuh kesungguhan.

            Melalui penerapan industri Hijau diupayakan dapat dipastikan bahwa semua industri, yang meliputi semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya. Dalam hal ini termasuk komitmen dalam wujud tindakan untuk mengurangi beragam dampak lingkungan dari proses produksi, yaitu melalui penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, pengurangan bahkan penghilangan penggunaan bahan kimia beracun, substitusi bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan kerja, tuntutan supaya produsen lebih bertanggung jawab, dan pengurangan risiko secara keseluruhan (Hidayat, 2021).

 

Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari industri hijau?

2. Bagaimana prinsip – prinsip dari industri hijau?

3. Apa saja strategi dalam penerapan industri hijau?

4. Apa saja manfaat serta tantangan dalam menerapkan industri hijau?

 

Tujuan rumusan

1. Mengetahui pengertian dari industri hijau

2. Mengetahui prinsip – prinsip industri hijau

3. Mengetahui apa saja strategi dalam penerapan industri hijau

4. Mengetahui manfaat serta tantangan dalam menerapkan industri hijau

 

 

Pembahasan

            Industri Hijau merupakan industri yang berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta memperhatikan rantai pasok untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam setiap proses produksi selalu dihasilkan produk sisa atau limbah, hal itu berlaku untuk semua jenis industri. Melalui penerapan industri Hijau diupayakan dapat dipastikan bahwa semua industri, yang meliputi semua sektor, lokasi dan ukuran, untuk terus meningkatkan kinerja lingkungannya. (Hidayat, 2021)

 

            Menurut Atmawinata (2012), prinsip – prinsip yang dikembangkan dalam penerapan konsep hijau secara luas, antara lain:

  • Efisiensi energi dan energi terbarukan

            Konsep Hijau dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan yang tersedia di alam. Selanjutnya pemanfaatan energi terbarukan yang semakin banyak akan mendorong pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Sumber energi terbarukan yang ada di alam yang paling utama dan berlimpah adalah energi yang disediakan oleh sinar matahari.

  •  Efisiensi pemanfaatan sumber daya

            Di dalam konsep hijau, sumber daya yang pada umumnya tersedia dalam jumlah terbatas harus dimanfaatkan secara efisien. Konsep seperti Recycle dan Reuse adalah penerapan dari siklus materi dan efisiensi pemanfaatan sumber daya dalam Konsep Hijau. 

  • Keterkaitan system alam – manusia

            Alam memberikan sumber daya bagi manusia, tetapi manusia juga memberikan masukan bagi siklus materi di dalam ekosistem. Konsep Hijau harus turut serta dalam mengedepankan pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai bagian dari pembangunan yang ramah lingkungan.

  •         Green Industrial Park

            Berbagai industri seperti farmasi, penyulingan minyak, pengolahan limbah pertanian, dan pemurnian air saling terintegrasi dengan memanfaatkan energi dari Power Station yang memanfaatkan bahan baku batu bara di samping penggunaan energi terbarukan lain. Dengan adanya Green Industrial Park dapat membangun pemukiman dan kompleks industri berwawasan Hijau dengan membangun bangunan hijau, mempertahankan jalur hijau dan taman kota di sebagian besar kawasan, hingga mendesain tata letak pabrik agar asap pabriknya dapat diserap oleh hutan kota di sekitarnya.

 

    Adapun strategi dalam penerapan industri hijau menurut Hidayat (2021), antara lain: 

  • Mengembangkan kerja sama internasional terkait perumusan kebijakan dan pendanaan dalam pembangunan dan pengembangan industri hijau;
  • Memperkuat kapasitas institutional untuk mengembangkan industri hijau;
  • Membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta;
  • Mempromosikan atau mensosialisasikan kebijakan dan regulasi teknis yang berkaitan dengan industri hijau (meliputi bahan baku, proses produksi, teknologi dan produk yang ramah lingkungan);
  • Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, transfer teknologi, dan memperkuat riset dan pengembangan

            Sesuai definisinya, industri hijau mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat (Hariz dkk, 2018). Menurut Hidayat (2021), manfaat penerapan industri hijau antara lain:

  • Meningkatkan profitabilitas (keuntungan) melalui peningkatan efisiensi sehingga dapat mengurangi biaya operasi, pengurangan biaya pengelolaan limbah dan tambahan pendapatan dari produk hasil samping;
  • Meningkatkan image perusahaan;
  • Meningkatkan kinerja perusahaan;
  • Mempermudah akses pendanaan;
  • Fleksibilitas dalam regulasi;
  • Terbukanya peluang pasar baru; dan
  • Menjaga kelestarian fungsi lingkungan.

 

    Sedangkan, menurut Atmawinata (2012), ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan industri hijau, antara lain :

  • Dibutuhkan Penggantian/modifikasi mesin industri. Untuk mengganti/modifikasi mesin dibutuhkan investasi, sementara bunga komersial perbankan nasional tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional; 
  • Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau, misalnya: pemberian kompensasi dalam bentuk bantuan dana, bantuan teknis dll untuk meningkatkan upaya perbaikan; 
  • Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.

 

Kesimpulan

            Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri hijau berkomitmen untuk ramah lingkungan dengan berfokus pada pengembangan dan perbaikan secara terus-menerus, dan praktek bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat baik di dalam maupun di luar organisasi, serta memperhatikan rantai pasok untuk pembangunan berkelanjutan. Dalam menerapkan terdapat prinsip – prinsip, strategi, manfaat dan tantangan yang harus dipahami dan dilakukan dalam melakukan industri hijau.

 

 

Daftar Pustaka

Atmawinata, Achdiat. 2012. Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Pendalaman Struktur Industri. Jakarta, Indonesia. (diakses pada 11 November 2021).

Hariz, Anif Rizqianti., Purwanto., Suherman. 2018. Pengembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan Sebagai Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem (Studi Kasus Di Taman Industri BSB Semarang). Al – Hayat: Journal of Biology And Applied Biology, Vol 1, (2018), 58 – 65. Semarang :  Universitas Diponegoro. (diakses pada 11 November 2021).

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta : Universitas Mercu Buana. (diakses pada 11 November 2021).

Hutahaean, Lintong Sopandi. 2017. Pengembangan Industri Hijau Nasional. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Indonesia. (diakses pada 11 November 2021).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.