Oleh: Elena Novian
Ramadhani (@T16-Elena)
Program Studi Ilmu
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana.
e-mail : ramadhanielena@gmail.com
ABSTRAK
Mekanika kuantum sangat berguna
untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel subatomik seperti proton, neutron dan
elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Atom biasanya
digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik negatif)
beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif).
Kata kunci :
ikatan kimia , mekanika kuantum
ABSTRACT
Quantum mechanics is very useful
for explaining the behavior of atoms and subatomic particles such as protons,
neutrons and electrons that do not obey the laws of classical physics. An atom
is usually described as a system in which electrons (which have a negative
electrical charge) circulate around the atomic nucleus (which have a positive
electrical charge).
Keywords: chemical bonding,
quantum mechanics
PENDAHULUAN
Ikatan
kimia adalah sebuah bagian fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya
tarik menarik selang dua atom atau molekul yang mengakibatkan suatu senyawa
diatomik atau poliatomik dijadikan stabil. Penjelasan mengenai gaya tarik
menarik ini sangatlah berbelit dan dijelaskan oleh elektrodinamika kuantum.
Kimia
kuantum adalah sebuah cabang kimia teori, yang menerapkan mekanika kuantum
untuk menangani masalah dalam kimia. Kimia kuantum terletak di perbatasan
antara kimia dan fisika, dan sumbangan yang berarti telah dicapai oleh ilmuwan
dari kedua bidang tersebut.
Mekanika
kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada
tataran atom dan subatom. Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu
tidak kontinyu, tapi diskrit berupa 'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner,
karena bertentangan dengan fisika klasik yang berasumsi bahwa energi itu
berkesinambungan.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah singkat ikatan kimia ?
2. Apa yang dimaksud ikatan
kimia?
3. Apa pengertian dari mekanika
kuantum ?
TUJUAN
1. Menjelaskan
sejarah singkat ikatan kimia
2. Mendefinisikan
ikatan kimia
3. Menjelaskan
mekanika kuantum
PEMBAHASAN
Sejarah Singkat
Ikatan Kimia
Pada tahun 1704, Isaac Newton (Hukum Newton)
menggarisbesarkan teori ikatan atomnya pada “Query 13” buku Opticksnya dengan
mengatakan atom disatukan satu sama lain oleh “gaya” tertentu. Pada tahun 1819,
Jöns Jakob Berzelius mengembangkan sebuah teori kombinasi kimia. Pertengahan
abad ke-19 Edward Frankland (dkk) beranjak pada teori radikal (teori valensi).
Teori ini mengatakan sebuah senyawa tergabung
berdasarkan atraksi kutub positif dan kutub negatif. Gilbert N. Lewis mengembangkan
konsep ikatan elektron berpasangan. Konsep ini mengatakan dua atom dapat
berkongsi satu sampai enam elektron, membentuk ikatan elektron tunggal, ikatan
tunggal, ikatan rangkap dua, atau ikatan rangkap tiga.
Konsep Ikatan Elektron Gilbert N. Lewis
Kemudian ada banyak sekali teori bermunculan
setelah itu, tahun 1935 H. H. James dan A. S. Coolidge melakukan perhitungan
pada molekul dihidrogen.Berbeda dengan perhitungan sebelumnya yang hanya
menggunakan fungsi-fungsi jarak antara elektron dengan inti atom. Mereka juga
menggunakan fungsi yang secara eksplisit memperhitungkan jarak antara dua
elektron.
Teori Ikatan Valensi
Sekitar tahun 1927, teori ikatan valensi
dikembangkan atas dasar argumen. Bahwa, sebuah ikatan kimia terbentuk ketika
dua valensi elektron bekerja dan menjaga dua inti atom bersama oleh karena efek
penurunan energi sistem. Tahun 1931, kimiawan Linus Pauling mempublikasikan
jurnal ilmiah yang dianggap sebagai jurnal paling penting dalam sejarah
kimia: “On the Nature of the Chemical Bond”.
Berdasarkan hasil kerja Lewis dan teori
valensi ikatan Heitler dan London, dia mewakilkan
enam aturan pada ikatan elektron berpasangan:
- Ikatan elektron berpasangan terbentuk melalui interaksi
elektron tak-berpasangan pada masing-masing atom.
- Spin-spin elektron harus saling berlawanan.
- Seketika dipasangkan, dua elektron tidak bisa
berpartisipasi lagi pada ikatan lainnya.
- Pertukaran elektron pada ikatan hanya melibatkan satu
persamaan gelombang untuk setiap atom.
- Elektron-elektron yang tersedia pada aras energi yang
paling rendah akan membentuk ikatan ikatan yang paling kuat.
- Dari dua orbital pada sebuah atom, salah satu yang dapat
bertumpang tindih paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat,
dan ikatan ini akan cenderung berada pada arah orbital yang
terkonsentrasi.
Teori Orbital Molekul
Teori ini menyebutkan bahwa interaksi yang terjadi
antara atom pusat dengan ligan melibatkan interaksi elektrostatik dan interaksi
kovalen. Teori ini menyempurnakan teori medan kristal. Teori medan kristal
menyebutkan bahwa interaksi yang terjadi antara atom pusat dengan ligan berupa
ineraksi elektrostatik saja.
Dari fakta eksperimental ditemukan adanya
kompleks dengan ligan netral namun stabil. Melalui eksperimen resonansi spin
ditemukan bahwa terdapay pemakian sepasang elektron oleh loga dan ligan. Teori
ini merupakan teori paling lengkap dari teori sebelumnya, namanya pun juga paling
rumit. Menggunakan kombinasi linear orbital-orbital atom untuk membentuk
orbital molekul. Ini sering dibagi menjadi orbital ikat, orbital antiikat, dan
orbital bukan-ikatan. Orbital molekul hanyalah sebuah orbital Schrödinger yang
melibatkan beberapa inti atom.
Jika orbital ini adalah orbital yang elektronnya
memiliki kebolehjadian lebih tinggi berada di antara dua inti daripada di
lokasi lainnya.Maka, orbital ini adalah orbital ikat dan akan cenderung menjaga
kedua inti bersama.Jika elektron cenderung berada di orbital molekul yang
berada di lokasi lainnya, maka orbital ini adalah orbital antiikat dan akan
melemahkan ikatan.Elektron yang berada pada orbital bukan-ikatan cenderung
berada pada orbital yang terdalam, dan diasosiasikan secara keseluruhan pada
satu inti. Elektron-elektron ini tidak menguatkan maupun melemahkan kekuatan
ikatan.
KESIMPULAN
Model
rumus titik elekron lewis tidak dapat menjelaskan sifat-sifat senyawa kovalen
seperti kekuatan ikatan,struktur molekul,sifat warna dan lainnya. Dengan
berkembangnya teori atom berdasarkan mekanika kuantum, maka ikatan kimia dapat
juga di jelaskan menggunakan teori mekanika kuantum.
Menurut
mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih
tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi yang lebih rendah
(misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah partikel
cahaya yang disebut foton, dilepaskan.
Dengan pendekatan teori kuantum, muncul dua teori yang mengeksplansi ikatan kovalen, yaitu teori ikatan valensi (VB) dan teori orbital molekul (OM). Kedua teori tersebut mempunyai dasar asumsi yang berbeda dalam hal sistem molekul.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep Afia. 2021. Ikatan Kimia. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.
Kilo, Akram La. 2018.
Kimia Anorganik Struktur dan Kereaktifan. Dalam file:///C:/Users/user/Downloads/Kimia-Anorganik-Struktur-dan-Kereaktifan.pdf
(Diunduh 3 Oktober 2021 )
Prayitna,Nugroho .2014.Teori Ikatan Kimia Berdasarkan Kimia Kuantum.
Dalam https://www.slideshare.net/bagazatmaja/teori-ikatan-berdasarkan-kimia-kuantum-1-40522754(
(Diunduh 3 Oktober 2021 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.