oleh : Waskito Sandy Utomo (@T01-Waskito)
Abstrak
Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan
mempelajari ilmu kimia dasar tentang ikatan ion dan ikatan kovalen. Adapun
informasi yang saya dapatkan setelah menonton video berjudul Kuliah Struktur
& Ikatan Kimia (1) : Introduction to Structures and Chemical Bonding. Di
video tersebut menjelaskan tentang stuktur dan ikantan dalam kimia, serta saya
mendapat informasi dari beberapa buku.
Kata kunci : artikel,kimia,ion,kovalen
Abstract
The purpose of this article is to find out and learn
basic chemistry about ionic bond and covalent bonds. As for the information I
got after watching a video entitled Lecture on Chemical Structures & Bonds
(1): Introduction to Structures and Chemical Bonding. The video explains about
structure and bonds in chemistry, and I got information from several books.
Keywords: article,chemistry,ion,covalent
Pendahuluan
Latar belakang
Untuk
mencapai keadaan mencapai keadaan stabil, atom-atom melakukan ikatan satu sama
lain dengan cara serah-terima elektron valensi membentuk ikatan ion, senyawa
yang dibentuk dinamakan senyawa ion. Teori ikatan ion yang dipakai sampai
sekarang adalah teori dari Kossel. Menurut Kossel, ion-ion akan stabil jika memiliki
konfigurasi elektron yang serupa dengan konfigurasi elektron atom gas mulia.
Jika
logam bereaksi dengan bukan logam, elektron valensi dari logam ditransfer
kepada atom bukan logam membentuk senyawa ion. Unsur-unsur bukan dapat membetuk
senyawa dengan unsur-unsur yang juga bukan logam, bahkan dengan unsur yang
sejenis. Pembentukan senyawa yang berasal dari bukan logam tidak melalui
transfer elektron, tetapi melalui penggunaan Bersama pasangan elektron
membentuk ikatan kovalen.
Permasalahan
1.
Apa
itu ikatan ion dan berserta isinya?
2.
Apa
yang dimaksud dengan ikatan kovalen?
Tujuan
Tujuan
di buatnya artikel ini untuk memahami serta mempelajari ilmu kimia khususnya
ilmu dalam materi ikatan ion dan ikatan kovalen. Kita akan mempelajari ikatan
ion beserta isinya dan mengerti ap aitu ikatan kovalen.
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A.
Ikatan
Ion
Menurut Yayan Sunarya ikatan ion terbentuk akibat
adanya transfer (serah-terima) elektron di antara atom-atom yang berikatan.
Transfer elektron ini menghasilkan atomatom bermuatan listrik (ion) yang
berlawanan sehingga terjadi gaya tarik menarik elektrostatik. Gaya tarik
menarik inilah yang disebut ikatan. Atom yang melepaskan elektron akan
membentuk ion bermuatan positif atau kation, dan atom yang menerima elektron
akan membentuk ion bermuatan negatif atau anion. Kedua ion ini umumnya memiliki
konfigurasi elektron sama dengan konfigurasi elektron atom gas mulia yang
terdekat menurut tabel periodik.
1.
Energi
Pembentukan Ikatan Ion
Mengapa atom natrium dan atom fluorin membentuk ikatan
ion bukan ikatan yang lain?. Untuk memahami hal ini kita perlu mengetahui
secara kuantitatif perubahan energi yang terlibat pada pembentukan ikatan,
sebab dari perubahan energi dapat diketahui jenis ikatan yang terbentuk Jika
atom-atom saling mendekat dan berikatan harus ada penurunan energi total, sebab
keadaan atom-atom yang berikatan lebih stabil dari sebelumnya, hingga mencapai
tingkat energi terendah.Misalkan pada pembentukan senyawa NaF di atas,
prosesnya dapat dianggap berlangsung dalam dua tahap, yaitu:
1) electron ditransfer di antara kedua atom yang
terpisah membentuk kation dan anion;
2) kemudian kedua ion tersebut mengadakan gaya tarik
membentuk ikatan.
Sejatinya, transfer elektron dan pembentukan ikatan
berlangsung secara bersamaan tidak bertahap seperti hipotetis di atas.Tetapi
karena energi total yang terlibat sama besar, apakah terjadi dalam dua tahap
atau satu tahap secara bersamaan, maka hal itu dibolehkan, sebab energi yang
terlibat dalam pembentukan ikatan merupakan fungsi keadaan, hanya bergantung
pada keadaan awal dan akhir.
Setelah ion positif dan ion negatif terbentuk, tahap
selanjutnya adalah gaya tarik elektrostatik membentuk ikatan ion. Ketika ion
positif dan ion negatif berikatan dilepaskan sejumlah energi untuk memasok
kekurangan energi pada pembentukan ion-ion di atas. Energi yang dilepaskan
ketika ion-ion berikatan ditentukan melalui hukum Coulomb, dengan asumsi bahwa
ion-ion tersebut bulat, dan jarak antara inti untuk semua ikatan yang terdapat
dalam kristal NaF adalah sama.
2.
Energi
Kisi dari Siklus Born-Haber
Energi kisi (U) didefinisikan sebagai jumlah energi
yang dilepaskan ketika satu mol senyawa dibentuk dari ion-ionnya dalam keadaan
gas. Oleh
karena pembentukan senyawa ion dilakukan pada tekanan tetap, maka energi yang
terlibat dapat dinyatakan dengan perubahan entalpi. Dalam hal ini, entalpi
merupakan suatu fungsi keadaan, sehingga jenis perubahan energi yang terlibat
dalam pembentukan suatu senyawa dapat dihitung dari arah manapun, tidak
bergantung pada jalan yang ditempuh dengan syarat jenis energinya diketahui.
Hubungan jenis-jenis energi yang terlibat pada pembentukan suatu senyawa dapat
ditunjukkan dalam bentuk siklus energi, yang disebut siklus Born-Haber
3.
Kaidah
Pembentukan Ion
Perubahan suatu atom menjadi ion bergantung pada
berbagai faktor. Menurut Fajans, atom akan mudah membentuk ion apabila:
1) struktur ion yang terbentuk stabil. Bentuk ion
paling stabil jika memiliki konfigurasi elektron serupa dengan konfigurasi
elektron gas mulia.
2) muatan pada ion yang dibentuk relatif kecil.
3) ukuran kation relatif besar, sedangkan ukuran anion
relatif kecil.
Berdasarkan kaidah Fajans, unsur-unsur yang mudah
membentuk kation adalah unsur-unsur golongan IA dan IIA, sedangkan unsur-unsur
yang paling mudah membentuk anion adalah unsur-unsur golongan VIIA dan VIA. Di
antara unsur itu, yang paling mudah membentuk kation adalah unsur cesium sebab
memiliki keelektronegatifan paling kecil.
Beberapa bukti yang mendukung keberadaan ion positif
dan ion negatif dalam senyawa ion adalah sebagai berikut.
1)
Berdasarkan
hasil analisis sinar-X, peta kerapatan elektron pada senyawa ion memperlihatkan
adanya pemisahan daerah-daerah yang bermuatan.
2)
Hasil
analisis sinar-X terhadap senyawa KCl memperlihatkan peta kerapatan yang serupa
antara kerapatan kalium dan kerapatan klorin.
3)
Lelehan
senyawa ion dapat menghantarkan arus listrik. Fakta ini menunjukkan bahwa
senyawa ion tersusun dari ion-ion bermuatan listrik.
4)
Jika
senyawa ion bereaksi, maka ion-ion yang bereaksi tidak bergantung pada ion
pasangannya.
Umumnya, ion positif dan ion
negatif bersifat isoelektronik dengan gas mulia. Hal ini menunjukkan ion-ion
tersebut memiliki kestabilan yang tinggi. Keadaan ini diperkuat oleh kenyataan
bahwa di alam jarang ditemukan unsur-unsur dalam keadaan bebasnya, melainkan
berada dalam bentuk molekul atau senyawa.
Ion positif dibentuk dengan
cara melepaskan satu, dua, atau tiga elektron sesuai dengan banyaknya elektron
valensi atau sesuai dengan nomor golongannya pada sistem periodik. Ion negatif
dibentuk dengan cara menerima satu, dua, atau tiga elektron
4.
Ion-ion
Unsur Golongan Utama
Unsur-unsur golongan IIIA dan IVA menunjukkan
kecenderungan untuk tidak membentuk senyawa ionik dibandingkan unsur-unsur
golongan IA atau IIA yang cenderung membentuk senyawa ion. Kecenderungan
membentuk ion menjadi lebih besar dari atas ke bawah pada golongan yang sama
dalam tabel periodik. Unsur-unsur golongan IIIA sampai VA pada periode yang
lebih tinggi, terutama periode enam, ada kecenderungan untuk membentuk senyawa
ion dengan muatan positif dua, kurang dari nomor golongannya.
Unsur-unsur golongan VIA dan VIIA memiliki afinitas
elektron tinggi sehingga dapat membentuk anion monoatomik melalui penerimaan
elektron membentuk konfigurasi elektron gas mulia. Unsur-unsur golongan VIIA
dengan kulit valensi ns2np5 dapat menerima satu
elektron membentuk anion dengan konfigurasi ns2np6. Unsur-unsur
golongan VIA dengan kulit valensi ns2np4 dapat
menerima dua elektron membentuk anion dengan konfigurasi ns4np6.
B.
Ikatan
Kovalen
1.
Ikatan
Kovalen
Menurut Lewis, atom-atom bukan logam dapat membentuk
ikatan dengan atom-atom bukan logam dengan cara masing-masing atom memberikan
sumbangan elektron valensi untuk digunakan bersama membentuk ikatan kovalen. Ikatan
kovalen terjadi akibat kecenderungan atom-atom bukan logam untuk mencapai
konfigurasi elektron gas mulia. Senyawa yang terbentuk dinamakan senyawa
kovalen.
Jumlah lkatan kovalen yang dapat dibentuk oleh suatu
atom disebut kovalensi. Harga kovalensi untuk unsur hidrogen dan halogen adalah
1, untuk oksigen dan belerang adalah 2, untuk nitrogen dan fosfor adalah 3,
sedangkan untuk karbon dan silikon adalah 4. Angka-angka tersebut sama dengan
jumlah elektron yang diperlukan untuk mencapai konfigurasi elektron yang
isoelektronik dengan gas mulia.
Tinjau pembentukan ikatan kovalen antara dua atom H
membentuk H2. Pada awalnya atom-atom Hsaling mendekat satu sama
lain, kemudian orbital 1s dari masing-masing atom mulai terpengaruh (overlap)
membentuk orbital molekul dan elektron dari masing-masing orbital atom membentuk pasangan. Dengan kata lain,
kedua elektron dipakai Bersama oleh kedua atom H membentuk ikatan kovalen.
a.
Ikatan
Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk
dari penggunaan bersama sepasang elektron (masing-masing atom memberikan saham
satu elektron untuk digunakan bersama). Umumnya jumlah ikatan kovalen yang dapat dibentuk oleh
atom sama dengan jumlah elektron yang tidak berpasangan menurut lambang
Lewisnya.
b.
Ikatan
Kovalen Rangkap
Dalam ikatan kovalen, selain ikatan kovalen tunggal
seperti diuraikan di atas terdapat juga ikatan kovalen rangkap dua atau rangkap
tiga. Ikatan kovalen rangkap dua terjadi pada dua atom yang berikatan kovalen
menggunakan bersama dua elektron valensi dalam satu paket ikatan. Contoh: dalam
molekul O2 dan C02.Ikatan kovalen rangkap tiga terjadi pada dua atom yang
berikatan kovalen menggunakan bersama tiga elektron valensi dalam satu paket
ikatan. Contoh dalam molekul N2.
c.
Kerangka
Struktur Molekul
Kerangka struktur molekul menunjukkan posisi atom-atom
yang saling terikat satu sama lain dalam molekul.Umumnya informasi ini harus
ditemukan secara eksperimen. Untuk molekul sederhana, struktur kerangka dapat
diperoleh dari aturan berikut ini.
1)
Molekul-molekul
atau ion poliatomik umumnya tersusun dari atom pusat dikelilingi oleh atomatom
yang memiliki keelektronegatifan lebih besar dari atom pusat.
2)
Dalam
beberapa kasus, atom H mengelilingi atom pusat yang lebih elektronegatif.
3)
Molekul
atau ion poliatomik dengan rumus simetris biasanya memiliki rumus struktur yang
simetris pula.
4)
Asam-asam
okso adalah zat dengan atom O terikat pada atom pusat, satu atau lebih atom H
biasanya terikat langsung pada atom O.
d.
Tahap-tahap
penulisan Rumus Lewis
Cara menuliskan rumus Lewis dalam senyawa kovalen
dapat dibagi ke dalam beberapa tahap yaitu tahap pertama adalah menentukan
kerangka struktur dari molekul. Dalam menuliskan kerangka, pertama tentukan
atom pusat kemudian atom-atom lain ditempatkan mengelilingi atom pusat. Jika
senyawa itu mengandung atom oksigen dan hidrogen, maka atom hidrogen terikat
pada atom oksigen.
e.
Ikatan
Kovalen Koordinasi
Dalam ikatan kovalen terjadi penggunaan oersama
pasangan elektron valensi untuk mencapai konfigurasi elektron serupa gas mulia (oktet
atau duplet). Jika pasangan elektron yang dipakai berikatankovalen berasal
hanya dari salah satu atom, mungkinkah ini terjadi? Berdasarkan gejala kimia,
ternyata ada senyawa kovalen dimana sepasang elektron yang digunakan bersama
berasal dari salah satu atom. Ikatan seperti ini dinamakan ikatan kovalen
koordinasi.
f.
Kelemahan
Aturan Oktet
Dalam senyawa kovalen, sering dijumpai bahwa tidak
semua atom dalam suatu molekul memenuhi aturan oktet seperti dijelaskan di
atas. Penyimpangan dari aturan oktet dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu:
1. Spesi elektron gasal
Atom yang memiliki elektron valensi gasal dalam
senyawanya boleh jadi membentuk elektron tidak berpasangan, dan
sekurangkurangnya terdapat satu elektron yang tidak lengkap.
2. Oktet tidak sempurna
Pengecualian lain dari aturan oktet adalah molekul
dengan atom yang memiliki elektron valensi kurang dari delapan.
3.Oktet diperluas atau superoktet
Keterbatasan dari aturan oktet berikutnya adalah
adanya molekul yang memiliki atom pusat lebih dari delapan elektron valensi.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
yang didapat adalah bahwa ikatan ion terbentuk akibat adanya transfer
(serah-terima) elektron di antara atom-atom yang berikatan. Dalam ikatan ion
ada penjelasan tentang energi pembentukan ion, energi kisi-kisi dari siklus
Born-Haber, kaidah pembentukan ion, ion-ion unsur golongan utama, dan kation
unsur transisi. Kemudian Ikatan kovalen terjadi akibat kecenderungan atom-atom
bukan logam untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Jumlah lkatan
kovalen yang dapat dibentuk oleh suatu atom disebut kovalensi. Lalu dalam
ikatan kovalen ada 2 jenis ikatan yaitu ikatan kovalen tunggal dan ikatan
kovalen rangkap.
Saran
saya jika kita ingin mempelajari materi ini lebih baik kita mempelajarinya
dengan seksama. Karena pada materi ini butuh ketelitian dan fokus untuk
memahami. Maka dari itu gunakan lah metode belajar yang menurut kalian nyaman
dan mudah dipahami. Dan pastikan lingkungan atau keadaan sekitar tempat kamu
belajar nyaman dan tentram, karena dengan lingkungan yang nyaman dapat
menunjang dalam pembelajaran materi ini.
Daftar Pustaka
Murtoprawiro
Muhamad A. 2014. Kuliah Struktur & Ikatan Kimia (1) :
Introduction to Structures and Chemical Bonding.
ITB. Dalam https://youtu.be/pFxl4N-y6AQ
(di tonton 1 Oktober 2021)
Sunarya
Yayan. 2016. Kimia Dasar 1. Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini.
Bandung : CV Yrama Widya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.