.

Senin, 11 Oktober 2021

KIMIA KONTEKSTUAL : MINYAK BUMI

 

KIMIA KONTEKSTUAL : MINYAK BUMI

 


Abstrak
Minyak bumi merupakan sumber energi dengan konsumsi terbesar di dunia jika dibandingkan dengan energi lainnya. Dilihat dari kegunaanya, sekitar 77% menggunakan minyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di antaranya sebagai bahan bakar kendaraan, bahan bakar pembangkit listrik, dan lain-lain. Produksi minyak bumi di Indonesia mengalami penurunan dikarenakan sumur minyak bumi yang ada di Indonesia telah berumur tua dan kilang minyak yang tidak memadai. Sedangkan konsumsi minyak bumi di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan.

Kata kunci : pengertian minyak bumi, proses pembuatan minyak bumi, barang yang di hasil kan dari minyak bumi.

Abstract
Petroleum is the world's largest source of energy consumption when compared to other energy. Judging from its usefulness, about 77% use oil to meet daily needs including as vehicle fuel, power generation fuel, and others. Petroleum production in Indonesia has decreased due to oil wells in Indonesia are old and oil refineries are inadequate. While the consumption of petroleum in Indonesia has increased along with growth.

Keyword : Understanding petroleum, the process of making petroleum, goods produced from petroleum.

Pendahuluan
Minyak bumi, sering dijuluki sebagai "emas hitam", adalah cairan kental, berwarna coklat pekat/gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

Permasalahan

-         Apa itu minyak bumi?

-         Bagaimana proses pembuatannya?

-         Apa saja turunan dari minyak bumi?

Tujuan

-         Untuk mengetahui dari minyak bumi

-         Untuk mengetahui proses pembuatan minyak bumi?

-         Untuk mengatahui apa saja turunan dari minyak bumi?

Solusi dan Pembahasan

Menurut wiyantoko (2016) SEJARAH PEMBENTUKAN DAN PROSES INDUSTRI MINYAK BUMI Petroleum berasal dari bahasa latin “petra” yaitu rock atau stone dan “oleum” yaitu oil. Istilah tersebut pertama kali digunakan pada tahun 1556 oleh ahli mineral (mineralogist) Jerman yaitu Georg Bauer atau dikenal sebagai Georgius Agricola. Petroleum terdiri atas bahan bakar cair, gas, dan padat (bitumen). Petroleum tersusun oleh karbon dan hydrogen yang merupakan komponen utama dari bumi purba berasal dari fase organik tanaman sel tunggal atau hewan sel tunggal plankton seperti ganggang biru-hijau dan foraminifera yang hidup di lingkungan akuatik. Organisme ini diketahui telah berlimpah keberadaannya sebelum zaman paleozolic yaitu 542 juta tahun lalu. Pembentukan petroleum melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Tahap pertama pembentukan petroleum didominasi oleh aktivitas biologis dan penyusunan kembali senyawa kimia yang mengkonevrsi bahan organik menjadi kerogen yaitu produk tidak larut hasil gubahan tanaman maupun hewan menggunakan bakteri. Pada tahap ini dihasilkan biogenic methane yaitu produk hasil proses dekomposisi bahan organik menggunakan mikroorganisme anaerob.

b. Tahap kedua yaitu proses sedimentasi berkelanjutan dari kerogen dengan peningkatan temperatur dan proses geologis melalui degradasi termal dan perengkahan.

Kerogen merupakan senyawa organik kompleks padat yang terbentuk secara alami di batuan sedimen dan mayoritas tidak larut dalam pelarut organik. Kerogen merupakan material perkursor dalam rangkaian pembentukan petroleum untuk menghasilkan minyak melalui pemanasan. Penyusun utama kerogen adalah alga yang saat terperangkap dalam sedimen mengalami proses berkelanjutan menjadi sedimen (sedimentasi).

Di dalam sedimen, proses modifikasi secara bertahap berlangsung yang mempengaruhi sifat fisikokimia dan biologis prekursor yaitu compaction, penurunan kandungan air, penghentian aktivitas bakteri, transformasi fase mineral dan peningkatan temperatur.

Industri petroleum secara modern dimulai pada akhir tahun 1850, yang mana masa pengilangan modern dimulai pada tahun 1862 dengan menggunakan metode distilasi. Pada awal proses pengilangan menghasilkan produk utama berupa kerosin dengan hasil samping berupa tar dan nafta. Seiring berkembangnya teknologi dan revolusi industri, kebutuhan terhadap bahan bakar kerosin semakin menurun karena penemuan listrik dan penemuan mesin diesel

 

 

Menurut hidayat (2021) Minyak Bumi dan Beragam Produk Turunannya

Minyak mentah yang dikenal juga sebagai emas hitam keluar dari tanah berupa campuran kompleks hidrokarbon dengan beragam bobot molekul. Minyak mentah (crude oil) melalui pipa masuk ke dalam kilang berupa cairan hitam pekat dan beraroma tidak sedap. Di dalam kilang minyak mentah dipisahkan menjadi berbagai fraksi dengan beragam manfaat. Di dalam kilang terjadi proses distilasi fraksional yang memisahkan beragam senyawa dengan menggunakan perbedaan titik didih.

 

Perhatikan gambar di bawah, bagian paling bawah kilang (kolom penyulingan) memiliki suhu sekitar 600o C, sedangkan bagian paling atas (menara penyulingan fraksional) hanya 20o C.

 

Proses penyulingan menghasilkan beberapa fraksi (Moore, 2007, Science-Resources, 2009 dan Setiadevana, 2008), bagian paling atas (traksi pertama) dengan titik didih paling rendah (0o C sampai 40o C), dengan rentang rantai karbon C1 sampai C4, menghasilkan Metana (CH4), Propana (C3H8) dan Butana (C4H10) yang merupakan hidrokarbon yang paling ringan (Refinary gas). Metana merupakan gas alam dan sebagai bahan bakar yang bersih. Propana dan Butana disatukan dan diberi tekanan hingga mencair, dikenal juga sebagai Liguified Petroleum Gas (LPG)

 



 

Fraksi keaua, dengan rentang rantai karbon C5 sampai C10, dengan titik didih di bawah kisaran 200oC, antara lain menghasilkan hidrokarbon C2H12 (Pentana). Fraksi ini umumnya disebut bensin alam (bensin siap pakai) atau gasoline, dapat digunakan untuk mesin mobil dengan tambahan proses tertentu:

 

Fraksi ketiga meliputi rentang rantai karbon C10 sampai C16, dengan titik didih antara 150o C sampai 275o C, menghasilkan kerosin (minyak tanah) dan bahan bakar jet:

 

Fraksi keempat meliputi rentang rantai karbon C14 sampai C20, dengan titik didih antara 250o C sampai 400oC, antara lain menghasilkan bahan bakar diesel:

 

Fraksi kelima, meliputi rentang rantai karbon antara C20 sampai C70, dengan titik didih antara 350oC sampai 550oC, antara lain menghasilkan pelumas dan lilin berbahan dasar parafin:

 

Fraksi keenam, meliputi rentang rantai karbon di atas C70 dengan titik didih di atas 550oC, menghasilkan residu minyak bumi berupa bahanbahan yang agak padat seperti aspal dan ter.

 

 

 



 

Proses penyulingan fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian) dengan unsur-unsur seperti Sulfur dan Nitrogen. Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan hasil analisa menunjukan komposisi seperti berikut: Karbon 83,0-87,0 persen: Hidrogen 10,0- 14,0 persen: Nitrogen 0,1-2,0 persen: Oksigen 0,05-1,5 persen: dan Sulfur 0,05-6,0 persen. Minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum di pasarkan dan dimanfaatkan konsumen. Dalam hal ini proses penyulingan fraksional (destilasi bertingkat) minyak bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang belum memadai, untuk itu diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

 

Dalam hal ini hasil proses pemurnian minyak bumi (minyak mentah) menghasilkan ribuan produk mulai dari LPG, bahan bakar minyak (BBM) dengan berbagai jenisnya, pelumas, aspal, bahkan bahan untuk pembuatan kapsul, lipstik, gigi palsu, sampo, pewarnaan rambut, pasta gigi, obat, bantal, minyak wangi, pena sampai benang (Odom, 2011). Untuk memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari pengolahan minyak dan gas bumi, maka telah berkembang industri petrokimia. Produk petrokimia yang dihasilkan dari hasil pengolahan minyak bumi berupa naptha, dan kondensat adalah produk aromatik (benzene, toluene dan xylene) dan produk olefin (ethylene, propylene dan butadiene) yang merupakan bahan baku untuk industri sandang, karet, sintetis, plastik, dan sebagainya. Adapun contoh produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4 (Khamdi, 2012). Industri petrokimia meliputi tiga basis, yaitu Aromatik (Lihat Pohon Industri , Olefin Lihat Pohon Industri) dan C1 Lihat Pohon Industri).

 

 

Kesimpulan

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi merupakan hasil tambang yang nantinya dapat diolah menjadi berbagai macam bahan bakar. Minyak bumi merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri dengan menggunakan dengan sebaik-baiknya.
    Namun, pembakaran Minyak bumi dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Oleh karena itu, kita harus dapat menggunakan dan menjaga dampak negatif yang ditimbulkan seminimal mungkin agar tidak merusak lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya pengembangan ilmu kimia yang lebih ramah lingkungan agar tidak banyak merugikan masyarakat.

Daftar Pusaka

Wiyantoko, bayu. (2016), modul kuliah kimia petroleum. DIY: Universitas islam Indonesia. Dalam https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/Modul-Kimia-Petroleum2.pdf  (diakses pada 11 oktober 2021)

Hidayat, atep alfia. 2021. Kimia kontekstual. Dalam modul 6 kimia dan pengetahuan lingkungan industri. Jakarta: Universitas mercu buana. (diakses pada 11 oktober 2021)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.