KIMIA KONTEKSTUAL : MINYAK BUMI
Abstrak
Minyak bumi merupakan sumber energi dengan konsumsi terbesar di dunia jika dibandingkan dengan energi lainnya. Dilihat dari kegunaanya, sekitar 77% menggunakan minyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di antaranya sebagai bahan bakar kendaraan, bahan bakar pembangkit listrik, dan lain-lain. Produksi minyak bumi di Indonesia mengalami penurunan dikarenakan sumur minyak bumi yang ada di Indonesia telah berumur tua dan kilang minyak yang tidak memadai. Sedangkan konsumsi minyak bumi di Indonesia mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan.
Kata kunci
: pengertian minyak bumi, proses
pembuatan minyak bumi, barang yang di hasil kan dari minyak bumi.
Abstract
Petroleum
is the world's largest source of energy consumption when compared to other energy.
Judging from its usefulness, about 77% use oil to meet daily needs including as
vehicle fuel, power generation fuel, and others. Petroleum production in Indonesia
has decreased due to oil wells in Indonesia are old and oil refineries are inadequate.
While the consumption of petroleum in Indonesia has increased along with growth.
Keyword :
Understanding petroleum,
the process of
making petroleum, goods
produced from petroleum.
Pendahuluan
Minyak bumi, sering
dijuluki sebagai "emas hitam", adalah cairan kental, berwarna coklat
pekat/gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas
dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur minyak
di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan
setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur
sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan
diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan
titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari
bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan
untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk memproduksi
berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
Permasalahan
-
Apa
itu minyak bumi?
-
Bagaimana
proses pembuatannya?
-
Apa
saja turunan dari minyak bumi?
Tujuan
-
Untuk
mengetahui dari minyak bumi
-
Untuk
mengetahui proses pembuatan minyak bumi?
-
Untuk
mengatahui apa saja turunan dari minyak bumi?
Solusi
dan Pembahasan
Menurut wiyantoko
(2016) SEJARAH PEMBENTUKAN DAN PROSES INDUSTRI MINYAK BUMI Petroleum berasal
dari bahasa latin “petra” yaitu rock atau stone dan “oleum” yaitu oil. Istilah
tersebut pertama kali digunakan pada tahun 1556 oleh ahli mineral
(mineralogist) Jerman yaitu Georg Bauer atau dikenal sebagai Georgius Agricola.
Petroleum terdiri atas bahan bakar cair, gas, dan padat (bitumen). Petroleum
tersusun oleh karbon dan hydrogen yang merupakan komponen utama dari bumi purba
berasal dari fase organik tanaman sel tunggal atau hewan sel tunggal plankton
seperti ganggang biru-hijau dan foraminifera yang hidup di lingkungan akuatik.
Organisme ini diketahui telah berlimpah keberadaannya sebelum zaman paleozolic
yaitu 542 juta tahun lalu. Pembentukan petroleum melalui beberapa tahapan
yaitu:
a. Tahap
pertama pembentukan petroleum didominasi oleh aktivitas biologis dan penyusunan
kembali senyawa kimia yang mengkonevrsi bahan organik menjadi kerogen yaitu
produk tidak larut hasil gubahan tanaman maupun hewan menggunakan bakteri. Pada
tahap ini dihasilkan biogenic methane yaitu produk hasil proses dekomposisi
bahan organik menggunakan mikroorganisme anaerob.
b. Tahap
kedua yaitu proses sedimentasi berkelanjutan dari kerogen dengan peningkatan temperatur
dan proses geologis melalui degradasi termal dan perengkahan.
Kerogen
merupakan senyawa organik kompleks padat yang terbentuk secara alami di batuan sedimen
dan mayoritas tidak larut dalam pelarut organik. Kerogen merupakan material perkursor
dalam rangkaian pembentukan petroleum untuk menghasilkan minyak melalui pemanasan.
Penyusun utama kerogen adalah alga yang saat terperangkap dalam sedimen mengalami
proses berkelanjutan menjadi sedimen (sedimentasi).
Di dalam
sedimen, proses modifikasi secara bertahap berlangsung yang mempengaruhi sifat
fisikokimia dan biologis prekursor yaitu compaction, penurunan kandungan air,
penghentian aktivitas bakteri, transformasi fase mineral dan peningkatan
temperatur.
Industri
petroleum secara modern dimulai pada akhir tahun 1850, yang mana masa pengilangan
modern dimulai pada tahun 1862 dengan menggunakan metode distilasi. Pada awal
proses pengilangan menghasilkan produk utama berupa kerosin dengan hasil
samping berupa tar dan nafta. Seiring berkembangnya teknologi dan revolusi
industri, kebutuhan terhadap bahan bakar kerosin semakin menurun karena
penemuan listrik dan penemuan mesin diesel
Menurut hidayat (2021) Minyak Bumi dan Beragam Produk Turunannya
Minyak mentah yang dikenal juga sebagai emas hitam keluar dari tanah berupa
campuran kompleks hidrokarbon dengan beragam bobot molekul. Minyak mentah
(crude oil) melalui pipa masuk ke dalam kilang berupa cairan hitam pekat dan beraroma tidak sedap. Di dalam
kilang minyak mentah dipisahkan menjadi berbagai fraksi dengan beragam manfaat.
Di dalam kilang terjadi proses distilasi fraksional yang memisahkan beragam
senyawa dengan menggunakan perbedaan titik didih.
Perhatikan gambar di bawah,
bagian paling bawah kilang (kolom penyulingan) memiliki suhu sekitar 600o
C, sedangkan bagian paling atas (menara penyulingan fraksional) hanya 20o
C.
Proses penyulingan
menghasilkan beberapa fraksi (Moore, 2007, Science-Resources, 2009 dan
Setiadevana, 2008), bagian paling atas (traksi pertama) dengan titik didih
paling rendah (0o C sampai 40o C), dengan rentang rantai
karbon C1 sampai C4, menghasilkan Metana (CH4), Propana (C3H8)
dan Butana (C4H10) yang merupakan hidrokarbon yang paling
ringan (Refinary gas). Metana merupakan gas alam dan sebagai bahan bakar yang
bersih. Propana dan Butana disatukan dan diberi tekanan hingga mencair, dikenal
juga sebagai Liguified Petroleum Gas (LPG)
Fraksi keaua, dengan rentang
rantai karbon C5 sampai C10, dengan titik didih di bawah kisaran 200oC,
antara lain menghasilkan hidrokarbon C2H12 (Pentana).
Fraksi ini umumnya disebut bensin alam (bensin siap pakai) atau gasoline, dapat
digunakan untuk mesin mobil dengan tambahan proses tertentu:
Fraksi ketiga meliputi
rentang rantai karbon C10 sampai C16, dengan titik didih antara 150o
C sampai 275o C, menghasilkan kerosin (minyak tanah) dan bahan bakar
jet:
Fraksi keempat meliputi
rentang rantai karbon C14 sampai C20, dengan titik didih antara 250o
C sampai 400oC, antara lain menghasilkan bahan bakar diesel:
Fraksi kelima, meliputi
rentang rantai karbon antara C20 sampai C70, dengan titik didih antara 350oC
sampai 550oC, antara lain menghasilkan pelumas dan lilin berbahan
dasar parafin:
Fraksi keenam, meliputi
rentang rantai karbon di atas C70 dengan titik didih di atas 550oC,
menghasilkan residu minyak bumi berupa bahanbahan yang agak padat seperti aspal
dan ter.
Proses penyulingan
fraksional antara lain sebagai upaya untuk memisahkan minyak bumi (pemurnian)
dengan unsur-unsur seperti Sulfur dan Nitrogen. Perbandingan unsur-unsur yang
terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan hasil analisa
menunjukan komposisi seperti berikut: Karbon 83,0-87,0 persen: Hidrogen 10,0-
14,0 persen: Nitrogen 0,1-2,0 persen: Oksigen 0,05-1,5 persen: dan Sulfur
0,05-6,0 persen. Minyak mentah tersebut menjalani berbagai proses sebelum di
pasarkan dan dimanfaatkan konsumen. Dalam hal ini proses penyulingan fraksional
(destilasi bertingkat) minyak bumi menghasilkan produk dengan kualitas yang
belum memadai, untuk itu diterapkan pengolahan lebih lanjut melalui proses
cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
Dalam hal ini hasil proses
pemurnian minyak bumi (minyak mentah) menghasilkan ribuan produk mulai dari
LPG, bahan bakar minyak (BBM) dengan berbagai jenisnya, pelumas, aspal, bahkan
bahan untuk pembuatan kapsul, lipstik, gigi palsu, sampo, pewarnaan rambut,
pasta gigi, obat, bantal, minyak wangi, pena sampai benang (Odom, 2011). Untuk
memperoleh nilai tambah yang lebih besar dari pengolahan minyak dan gas bumi,
maka telah berkembang industri petrokimia. Produk petrokimia yang dihasilkan
dari hasil pengolahan minyak bumi berupa naptha, dan kondensat adalah produk
aromatik (benzene, toluene dan xylene) dan produk olefin (ethylene, propylene
dan butadiene) yang merupakan bahan baku untuk industri sandang, karet,
sintetis, plastik, dan sebagainya. Adapun contoh produk-produk industri
petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene,
Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil,
Raffinate dan Mixed C4 (Khamdi, 2012). Industri petrokimia meliputi tiga basis,
yaitu Aromatik (Lihat Pohon Industri , Olefin Lihat Pohon Industri) dan C1
Lihat Pohon Industri).
Kesimpulan
Minyak
bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Minyak bumi
merupakan hasil tambang yang nantinya dapat diolah menjadi berbagai macam bahan
bakar. Minyak bumi merupakan anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri dengan
menggunakan dengan sebaik-baiknya.
Namun, pembakaran Minyak bumi
dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Oleh karena itu, kita harus dapat
menggunakan dan menjaga dampak negatif yang ditimbulkan seminimal mungkin agar tidak
merusak lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya pengembangan ilmu kimia yang
lebih ramah lingkungan agar tidak banyak merugikan masyarakat.
Daftar Pusaka
Wiyantoko, bayu. (2016), modul kuliah kimia petroleum.
DIY: Universitas islam Indonesia. Dalam https://diploma.chemistry.uii.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/Modul-Kimia-Petroleum2.pdf
(diakses pada 11 oktober 2021)
Hidayat, atep alfia. 2021. Kimia kontekstual. Dalam modul
6 kimia dan pengetahuan lingkungan industri. Jakarta: Universitas mercu buana.
(diakses pada 11 oktober 2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.