.

Senin, 18 Oktober 2021

INDUSTRI KIMIA DASAR DALAM INDUSTRI KIMIA

Oleh : Clara Elva Novita (@T04-Clara)

ABSTRAK

Industri kimia adalah industri yang semua perhitungannya menyertai proses-proses berhubungan dengan banyaknya zat yang terlibat (stoikiometri), maupun dengan jumlah panas yang dibebaskan maupun diperlukan dalam suatu proses tertentu. Dalam produk industri kimia, ada empat kelompok yang dibagi menjadi kimia dasar, kimia khusus, kimia konsumen, dan kimia yang berkaitan dengan ilmu kehidupan (biologi). Industri kimia dasar dikelompokkan lagi menurut bahan bakunya menjadi bahan petrokimia, bahan polimer, dan bahan dasar anorganik. Produk dari industri kimia dasar banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya PVC, garam, dan nilon.

Kata kunci : industri kimia dasar, petrokimia, polimer, anorganik.

 

ABSTRACT

The chemical industry is an industry in which all calculations accompany processes related to the amount of substances involved (stoichiometry), as well as to the amount of heat released or required in a particular process. In chemical industry products, there are four groups which are divided into basic chemistry, specialty chemistry, consumer chemistry, and chemistry related to life sciences (biology). The basic chemical industry is further grouped according to its raw material into petrochemical materials, polymer materials, and inorganic basic materials. Products from the basic chemical industry are found in everyday life, for example PVC, salt, and nylon.

Keywords: basic chemical industry, petrochemical, polymer, inorganic.

 

PENDAHULUAN

Menurut Darmansyah, dkk (2018), bahwa industri kimia berasal dari kata “industri” dan “kimia”. Industri adalah suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan “produk-akhir”. Produk dari industri tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai “produk-antara”. Produk dalam kimia industri tentunya melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan, bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.

Industri kimia merujuk di suatu industri yang terlibat pada produksi zat kimia. Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat mirip kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, dan  metode-metode lain. Industri kimia terlibat pada pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melalui penambangan, pertanian, dan  sumber lain, menjadi material, zat kimia, dan senyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.

Pengelompokkan industri kimia terdiri dari banyak versi, The Essential Chemical industry dan The University of York, dalam situs web ECl (2013) menjelaskan, bahwa produk industri kimia meliputi empat kelompok, yaitu: kimia dasar, kimia khusus, kimia konsumen, dan kimia yang berkaitan dengan ilmu kehidupan (biologi).

Industri kimia dasar adalah industri kimia yang produknya paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, industri kimia dasar sangatlah penting. Berdasarkan bahannya, industri kimia dasar dibagi lagi menjadi bahan petrokimia, bahan polimer, dan bahan dasar anorganik.

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Mengapa industri kimia dasar banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari ?

2.      Bagaimana pengolahan dari bahan baku dalam industri kimia dasar ?

3.      Apa saja produk yang dihasilkan dalam industri kimia dasar ?

 

TUJUAN

1.      Mengetahui alasan dari mudahnya produk industri kimia dasar dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Memahami pengolahan bahan baku dalam industri kimia dasar.

3.      Mengetahui produk yang dihasilkan dari industri kimia dasar.

 

PEMBAHASAN

Hasil dari industri kimia dasar adalah hal yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahan dari industri kimia dasar diproduksi dalam jumlah besar dan harganya relatif murah. Contohnya polimer, petrokimia, dan pupuk. Bahan utama dari industri kimia dasar dibagi menjadi tiga, yaitu:

1.    Bahan petrokimia

Menurut Dinesh, dkk (2001), bahwa di antara berbagai sumber energi, fosil bahan bakar atau minyak mentah memainkan peran penting dalam menyediakan pasokan energi dunia. Minyak mentah adalah sumber energi yang paling mudah dimanfaatkan yang tersedia bagi umat manusia, dan juga merupakan sumber bahan mentah untuk stok pakan di banyak industri kimia yang menjadi sandaran peradaban kita saat ini. Lapangan kimia permukaan terkait erat dengan sebagian besar (jika tidak semua) proses teknologi perminyakan – dari pengeboran minyak mentah hingga penyulingan minyak bumi dan pemrosesan petrokimia – serta untuk sekutu dan aplikasi dan industri yang bergantung. Semua ini proses melibatkan fenomena antarmuka dan permukaan interaksi kimia.

Industri petrokimia dibagi industri petrokimia hulu dan industri petrokimia hilir. Industri petrokimia hulu adalah industri yang menghasilkan produk dasar atau produk setengah jadi. Sedangkan, industri petrokimia hilir adalah industri yang menghasilkan produk akhir atau produk jadi. Dalam industri petrokimia, produk dihasilkan berbasis aromatik (senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis), olefin (senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif), dan C1.

Industri petrokimia berbasis aromatik menghasilkan benzene. Dari benzene, kemudian diolah hingga mendapat berbagai macam bahan baku yang menghasilkan antara lain: polystyrene (plastik), alkyl benzene sulphonate (deterjen), synthetic fiber ( tekstil), polycarbonate (plastik), dan paracetamol (farmasi).

Lalu, industri petrokimia berbasis olefin menghasilkan antara lain: ban (carbon black, poly isobutylene, polybutadiene rubber), plastik (polyurethane, epoxy resin, dioctyl ortho phthalate), cat (methyl isobuthyl ketone), sabun kecantikan (glycerine), minuman kesehatan (ethyl acetate), filter rokok sigaret (ester acetate), deterjen (surfactant/ethylene oxyde), tinta dan cat (polyvinyl acetate), dan fungisida (bisphenol a).

Industri petrokimia berbasis C1 (bersumber dari natural gas, condensate, naphta) menghasilkan synthetic sas dan methanol. Dari bahan synthetic gas dihasilkan antara lain: bahan obat/farmasi (methyil chloride), kertas/buku tulis (hydrogen peroxyde), tekstil (synthetic fiber/caprolactam), pupuk (urea/amonia), peralatan makan/minum (melamine resin/melamin), dan lain-lain.

2.    Bahan polimer

Menurut Januasti (2015), bahwa polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.

Polimer adalah bahan yang cukup sering dijumpai dalam kebutuhan sehari-hari. Harga yang relatif murah, sifatnya yang ringan dan tahan korosi menjadi alasan polimer banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri. Polimer menghasilkan berbagai macam bahan baku, antara lain: methanal plastics, polyamldes, polycarbonates, poly (chlomethene), poly(omene), poly (phonymnene), poly (propana), poly(propenoic acid), polyurethanes dan silicones.

 

3.    Bahan anorganik

Industri kimia dasar dengan bahan dasar anorganik banyak digunakan untuk manufaktur dan pertanian. Bahan-bahan yang digunakan dalam industri kimia dasar anorganik ini antara lain: amonia, brom, kalsium karbonat, klorin, flour, hidrogen klorida, iodium, asam nitrat, fosfor, asam sulfat, dan lain-lain. Contoh produk yang dihasilkan dari bahan anorganik ini adalah garam, semen, dan kaca.

 

KESIMPULAN

Industri kimia dasar dengan bahan baku petrokimia, polimer, dan anorganik banyak dijumpai karena diproduksi dalam jumlah besar dan harganya yang relatif murah. Industri petrokimia dibagi industri petrokimia hulu dan industri petrokimia hilir. Contoh produk yang dihasilkan dari bahan petrokimia adalah paracetamol, glycerin, dan synthetic fiber. Polimer banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri karena harga yang relatif murah, sifatnya yang ringan dan tahan korosi. Contoh produk yang dihasilkan adalah polyurethanes dan silicones. Untuk bahan anorganik, banyak industri manufaktur dan pertanian yang menggunakannya. Contoh produknya adalah semen dan kaca.

 

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah, dkk. 2018. Industri Proses Kimia. Bandarlampung: Pusaka Media. Dalam http://repository.lppm.unila.ac.id/12925/1/Yuli%20Darni_PIK_Hibah%20Dikti_2019.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Kimia dan Lingkungan Industri. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Januastuti, L. 2015. Polimer. Dalam http://eprints.polsri.ac.id/1891/3/03.%20BAB%20II.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)

Kanicky, J.R dkk. 2001. Surface Chemistry in the Petroleum Industry. Handbook of Applied Surface and Colloid Chemistry Chapter 11. Florida: University of Florida. Dalam http://ww2.che.ufl.edu/shah/misc/Publications/2002/Kanicky%202.pdf (diakses pada 17 Oktober 2021)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.