.

Minggu, 03 Oktober 2021

IKATAN-IKATAN YANG TERJADI PADA PROSES KIMIA

Oleh : Clara Elva Novita (@T04-Clara)

ABSTRAK

Untuk mencapai kestabilan, suatu unsur cenderung membentuk yang namanya ikatan. Ikatan kimia terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terbentuk dari serah terima elektron antara atom logam dan atom bukan logam golongan utama. Ikatan kovalen terbentuk dari pemakaian bersama elektron valensi. Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan logam terbentuk dari kation dan elektron valensi yang bebas bergerak.

Kata kunci : ikatan, ion, ikatan kovalen, elektron valensi, ikatan logam.

 

ABSTRACT

To achieve stability, an element tends to form what is called a bond. Chemical bonds consist of ionic bonds, covalent bonds, and metallic bonds. Ionic bonds are formed by the transfer of electrons between metal atoms and nonmetal atoms of the main group. Covalent bonds are formed by sharing valence electrons. Covalent bonds are divided into single covalent bonds, double covalent bonds, and coordination covalent bonds. Metallic bonds are formed from cations and valence electrons that are free to move.

Keywords : bonds, ions, covalent bonds, valence electrons, metallic bonds.


PENDAHULUAN

Menurut Adistya, Hayuni, dan Dedek (2018), bahwa aidah oktet merupakan kaidah yang menyatakan bahwa tidak semua atom -atom  saling  bergabung  dan  membentuk  ikatan  agar  memiliki  elektron  berjumlah  delapan sesuai  dengan  konfigurasi  elektron  pada  gas  mulia.

Susunan elektron stabil dalam sebuah atom adalah oktet dan duplet. Oktet adalah keadaan ketika atom mempunyai delapan elektron pada kulit terluarnya. Sedangkan, duplet adalah keadaan ketika atom memiliki dua elektron pada kulit terluarnya. Contoh atom yang membentuk ingin duplet adalah H, He, Li, dan Be.

Untuk mengetahui konfigurasi elektron kulit terluar suatu atom, Gilbert N Lewis membuat suatu sistem penulisan dengan sebuah lambang yang dinamakan lambang Lewis. Cara penulisan lambang Lewis ini dengan menuliskan lambang atom yang dikelilingi oleh sejumlah titik. Jumlah titik itu menyatakan jumlah elektron valensi dari suatu atom.

Bila elektron terluar berjumlah 1, 2, atau 3, atom cenderung akan melepaskan elektron. Namun, jika jumlah elektron terluarnya berjumlah 4, 5, 6, atau 7, atom cenderung akan menerima elektron. Hal ini dilakukan agar atom tersebut mencapai susunan elektron stabil.

Untuk mencapai susunan elektron yang stabil, atom-atom ini melakukan suatu ikatan. Ikatan ini dibagi menjadi ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam ?

2.      Bagaimana perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen ?

3.      Mengapa ada ikatan kovalen polar dan non polar ?

 

TUJUAN

1.      Mengetahui tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

2.      Memahami perbedaan senyawa ion dan senyawa kovalen.

3.      Mengetahui penyebab ikatan kovalen polar dan non polar.

 

PEMBAHASAN

Untuk mencapai kestabilan, suatu atom akan membentuk suatu ikatan. Ikatan terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah terima elektron dalam atom-atom yang berkaitan. Ikatan ion ini biasanya terjadi pada unsur logam dengan unsur non logam. Contoh dari ikatan ion adalah senyawa NaCl.

Na :1s² 2s² 2p 3s¹  ⟶ Na melepas 1e¯   Na๋

Cl : 1s² 2s² 2p 3s 3p   Cl menerima 1e¯   Cl¯

Sehingga reaksinya adalah :  Na๋ + Cl¯    NaCl

Sifat dari senyawa ion adalah titik lebur dan titik lelehnya tinggi, dapat menghantarkan listrik dengan baik dalam bentuk larutan dan lelehan, membentuk kristal, dan ikatannya sangat kuat.

Lalu, ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena adanya penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan.ikatan ini biasanya terjadi antara unsur non logam dengan unsur non logam. Menurut Raymond (2004), bahwa senyawa kovalen (covalent compound) adalah senyawa yang hanyamengandung ikatan kovalen. Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap, dan ikatan kovalen koordinasi. Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk dari penggunaan bersama sepasang elektron. Contohnya : HCl.

H – Cl

Selanjutnya, ikatan kovalen rangkap dibagi lagi menjadi ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga. Ikatan kovalen rangkap dua terjadi saat atom-atom yang berikatan menggunakan bersama dua elektron dalam satu ikatan. Contohnya : O₂.

O = O

Untuk ikatan kovalen rangkap tiga, terjadi ketika atom-atom yang berikatan menggunakan bersama tiga elektron valensi dalam satu ikatan. Contohnya : N .

N ≡ N

Kemudian, ikatan kovalen koordinasi terbentuk jika pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom saja. Contohnya :HSO .

Di dalam ikatan kovalen, terdapat kepolaran ikatan kovalen yang dibagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar. Ikatan kovalen polar terjadi saat pasangan elektron yang dipakai bersama tertarik lebih kuat ke salah satu atom yang berikatan. Ciri-ciri ikatan kovalen polar adalah atom-atom yang berikatan memiliki elektronegatifitas yang berbeda, memiliki pasangan elektron bebas, dan bentuk molekulnya asimetris. Sedangkan, ikatan kovalen non polar terjadi saat pasangan elektron yang dipakai bersama tertarik ke semua atom yang berikatan. Ciri-ciri ikatan kovalen non polar adalah atom-atom yang berikatan memiliki elektronegatifitas yang sama dan bentuk molekulnya simetris.

Sifat dari senyawa kovalen adalah titik lebur dan titik lelehnya rendah, tidak dapat menghantarkan listrik, amorf, dan ikatannya relatif lemah.

Ikatan yang terakhir adalah ikatan logam. Ikatan logam adalah ikatan yang terjadi antar atom dalam logam. Semakin banyak elektron yang dipakai dalam ikatan itu, semakin tinggi titik leleh dan titik leburnya. Untuk ikatan logam, perlu dipertimbangkan sifat-sifat logam, yaitu kemampuan menghantarkan listrik, kemampuan menghantarkan panas, mudah dibentuk, mempunyai kilap, dan elektropositif.

 

KESIMPULAN

Unsur membentuk ikatan yang terbagi menjadi ikatan ion, ikatan kovale, dan ikatan logam. Ikatain ion terbentuk dari serah terima elektron antara atom logam dan bukan logam golongan utama. Ikatan kovalen terbentuk dari pemakaian bersama elektron antar atom-atom yang berkaitan. Ikatan logam terbentuk dari kation dan elektron valensi yang bebas bergerak.

 

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Dalam https://www.google.co.id/books/edition/Kimia_Dasar_Jl_1_Ed_3/KzN5SOR1A-4C?hl=id&gbpv=1. (diunduh pada  03 Oktober 2021)

Hidayat, Atep Afia. 2021. Ikatan Kimia. Modul Perkuliahan Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana.

Martoprawiro, Muhamad A. 2014. Kuliah Struktur & Ikatan Kimia (1) : Introduction to Structures and Chemical Bonding. Bandung : ITB. Dalam https://www.youtube.com/watch?v=pFxl4N-y6AQ (diunduh pada 03 Oktober 2021)

Safitri, Adistya Febriana., Widarti, Hayuni Retno., Sukarianingsih, Dedek. 2018. Identifikasi Pemahaman Konsep Ikatan Kimia. Jurnal Pembelajaran Kimia, Vol.3 No.1. Dalam http://journal2.um.ac.id/index.php/j-pek/article/view/5240/3000 (diunduh pada 03 Oktober 2021)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.