Abstrak. Sabun merupakan suatu hasil
produk industri yang digunakan sebagai pembersih dan pencuci kotoran pada tubuh
manusia dan lainnya. Industri sabun memiliki 2 macam industri yaitu industri
detergen dan industri sabun. Tujuan penulisan paper ini untuk mengetahui
bagaimana sejarah sabun, macam-macam industri sabun, bahan dasar pembuatan
sabun, sifat dan karakteristik sabun, bagaimana proses produksi sabun, pengelolaan
limbah industri sabun dan industri sabun yang telah lama berkembang di
Indonesia, dengan metode review dan
deskriptif kualitatif. Di zaman sekarang ini perkembangan industri sabun
sangatlah luas dan bersaing dengan satu sama lain untuk menciptakan produk yang
berkualitas, ini dikarenakan canggihnya teknologi. Industri-industri sabun
diantaranya ialah PT P&G, PT Unilever, PT KAO Indonesia, PT Megasurya Mas PT Total Chemindo Loka, dan PT Adimulia Sarimas
Indonesia,Classic Intermark PT, Cussons Indonesia PT, Djuli Subur PT,
PT.Wings Indonesia
Kata Kunci: Sabun, Industri, Pembersih, Kotoran, Limbah
Indonesia merupakan negara heterogen dari
segi aktifitas perindustriannya, meskipun bukan termasuk negara perindustrian
di Dunia. Perindustrian di Indonesia mulai dari industri rumah tangga, industri
dengan beraggotakan komunitasnya saja,
hingga industri global dengan berbagai kerjasama dan cabang-cabang dari
negara lain.
Adapun kota-kota besar di Indonesia yang
merupakan kota industri terbesar adalah Surabaya, Sidoarjo dan Bekasi. Beberapa
perusahaan di kota tersebut merupakan cabang/ kerjasama dari negara lain
misalnya PT. Kao Indonesia, yang salah satu hasil produksinya adalah Sabun dan
Detergent. Tidak hanya perusahaan tersebut yang memproduksi sabun di Indonesia,
namun juga PT. Wings Indonesia, PT. Unilever dan lain sebagainya.
Proses pembuatan Sabun dan Detergent pada
skala industri rumah tangga atau konvensional memang tidak terlalu rumit, namun
apabila produksi ini dilakukan pada skala besar/ sekitar beberapa ton perhari
tentulah membutuhkan ilmu khusus untuk melakukannya.
Hal yang harus dilakukan pada proses pembuatan Sabun dan Detergent adalah persiapan raw material (bahan baku), pengendalian proses, pengendalian alat, dan treatment hasil produksi. Semua hal tersebut akan dibahas dengan judul ''Proses Pembuatan Sabun dan Detergent'' ini.
Sabun, dalam kasus
ini detergen, mengurai lapisan lendir eksternal ikan dan merusak insang.
Padahal lendir pada ikan berfungsi melindungi hewan tersebut dari bakteri dan
parasit. Laman Lenntech menulis
bahwa konsentrasi detergen sebanyak 5 ppm sudah mampu membunuh telur ikan,
sementara konsentrasi 2 ppm membikin ikan menyerap bahan kimia dua kali lebih
banyak. Bahan-bahan kimia pada sabun juga merusak sistem reproduksi biota air.
Sementara kandungan
fosfat dalam detergen menyebabkan perkembangan pertumbuhan ganggang jadi
berlebih. Akibatnya racun hasil produksi ganggang semakin banyak terlepas.
Selain itu kadar oksigen pada air kian menipis dan berakibat pada kematian
organisme lain di ekosistem tersebut. Bahan kimia lain yang terkandung dalam
detergen juga membunuh bakteri pengurai, mengubah warna air jadi kecokelatan
dan mengeluarkan bau busuk.
1. Sabun
Pembuatan sabun telah dilakukan sejak masa lampau (mesir kuno). Sebelum
masehi, sabun sudah dibuat dari abu tanaman yang mengandung kalium karbonat.
Abu tersebut dididihkan dengan kapur (CaO) membentuk kalium hidroksida.
Selanjutnya pendidihan kalium hidroksida dengan lemak hewan menghasilkan sabun.
Sabun generasi pertama yang mirip dengan sabun sekarang dibuat di Italia pada
tahun 600 M. Pada waktu itu bahan-bahan baku yang digunakan adalah lemak dan
kalium hidroksida. Sabun yang dihasilkan tidak murni sebab menggunakan bahan
baku yang juga tidak murni.
Teknik yang dikembangkan masih primitif. Dengan ditemukan teknik pemurnian bahan baku dan pemahaman yang memadai terhadap reaksireaksi kimia dalam pembuatan sabun maka pada abad-abad berikutnya dihasilkan sabun bermutu tinggi.Sabun mandi dibuat pertama kali dari kalium hidroksida dan lemak hewan.
Praktikum / Percobaan Pembuatan Sabun
Tujuan :Untuk membuat sabun dari lemak dan natrium hidroksida (NaOH).
>Alat :
- Gelas
kimia
- Gelas
ukur
- Batang
pengaduk
- Bunsen
>Bahan :
- Lemak
- Larutan
NaOH 6 M
- Garam
dapur (NaCl)
- Air
>Langkah Kerja :
- Campurkan lemak dengan larutan NaOH 6 M. Kemudian, didihkan sambil diaduk.
- Setelah reaksi sempurna tambahkan garam dapur, dan cuci dengan air.
2. Detergen
Detergen tergolong bahan yang digunakan sebagai pencuci. Detergen dibagi
dalam dua jenis yaitu detergen alam dan detergen sintetik. Detergen alam dibuat
dari minyak hewan atau minyak sayuran seperti sabun mandi. Detergen sintetik
biasanya dibuat dari minyak bumi. Detergen agak berbeda dari sabun. Sabun
adalah garam natrium dari asam karboksilat, sedangkan detergen adalah garam
natrium dari asam sulfonat, seperti natrium alkil sulfat dan natrium
alkilbenzen sulfonat.
Sabun dan detergen memiliki gugus fungsi berbeda. Sabun memiliki gugus
fungsi ion karboksilat (COO–), sedangkan detergen memiliki gugus
fungsi ion sulfonat (SO3–) atau ion sulfat (O–SO3–).
Bagian ekor yang telah dikembangkan untuk pembuatan detergen adalah
alkil sulfat dan alkilbenzena sulfonat. Rantai alkil sulfat mengandung 10–18
atom karbon. Rantai ini berasal dari alkohol, seperti lauril alkohol.
Reaksi lauril alkohol dengan asam sulfat pekat menghasilkan asam sulfonat. Asam ini selanjutnya direaksikan dengan natrium hidroksida membentuk natrium lauril sulfat. Persaman reaksinya:
Rantai alkilbenzena sulfonat berasal dari minyak bumi. Rantai ini
dibentuk dari rantai alkena lurus (10–12 atom karbon) dengan cincin benzena.
Alkilbenzena yang dihasilkan, kemudian direaksikan dengan asam sulfat pekat
membentuk asam alkilbenzen sulfonat. Selanjutnya asam ini dinetralkan oleh
natrium hidroksida membentuk detergen. Contoh reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut.
Seselanjutnya, alkilbenzena direaksikan dengan asam sulfat.
Bagian ekor yang dihasilkan di atas selanjutnya direaksikan dengan natrium hidroksida membentuk detergen. Contoh:
Asam alkilbenzena sulfonat bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk
detergen natrium alkilbenzen sulfonat (ABS), sedangkan lauril hidrogen sulfat
bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk detergen natrium lauril sulfat
(LAS).
KESIMPULAN
Industri
sabun ialah industri yang menghasilkan produk sabun yang menjadi kebutuhan
pokok masyarakat. Sabun merupakan produk industri sabun dimana memiliki fungsi
sebagai pembersih dan pencuci kotoran seperti tubuh manusia, pakaian, dan
lainnya. Industri sabun dibagi menjadi dua macam yaitu indusri detergen dan
industri sabun. Bahan pembuatan sabun yaitu asam lemak, NaOH atau KOH, air, zat
aditif, gliserin monostearat, dan surfaktan. Dua metode dalam
pembuatan sabun yaitu metode batch dan metode kontinu. Empat cara pembuatan
sabun di industri yaitu saponifikasi lemak netral, pengeringan sabun,
netralisasi asam lemak, dan penyempurnaan sabun. Limbah sabun sangat berdampak
pada lingkungan, untuk mengurangi industri sabun mengelola limbah tersebut agar
dapat digunakan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id/kali-item-berbusa-detergen-memang-masalah-bagi-lingkungan-ddqH
https://www.nafiun.com/2013/10/pengertian-sabun-dan-detergen-struktur-pembuatan-fungsi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.