Manfaat Daun Teh sebagai Antioksidan
[Oleh
: Ryan Setya Rama (S06-Ryan)]
ABSTRAK
Teh
terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia
sinensis), kandungan kimia dalam teh sebagian besar mengandung senyawa
bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan salah
satu kelompok antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk
melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil
metabolisme oksidatif. Hasil yang diperoleh bahwa didalam teh mengandung seperti
katekin, kafein, aneka asam amino, dan berbagai gula.
Keywords : daun teh,
antioksidan, manfaat teh
PENDAHULUAN
Pada
perkembangan zaman yang semakin maju seperti saat ini, terdapat berbagai jenis
minuman yang dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Namun
sebagian besar dari minuman tersebut tidak memiliki manfaat bagi kesehatan
tubuh, bahkan tidak sedikit yang bisa menimbulkan penyakit. Hal ini disebabkan
oleh zat kimia yang terkandung dalam minuman tersebut, sehingga dapat merusak
bagi tubuh. Salah satu di antara minuman tersebut adalah teh.
Teh
merupakan salah satu minuman yang sangat populer dikonsumsi dibanyak negara. Teh
menjadikan sebagai salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran
cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, yakni sebagai salah
satu penghasil devisa negara sesudah minyak dan gas. Hal ini ditunjang dengan
perkebunan teh di Indonesia yang cukup luas dan jumlah produksi teh yang besar
(Syaipulloh, 2011).
Teh
terbuat dari pucuk daun tanaman teh (Camellia
sinensis) melalui proses pengolahan tertentu. Berdasarkan cara/proses
pengolahannya, teh dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teh hijau, teh
oolong, dan teh hitam (Hartoyo, 2003).
Selain
sebagai minuman, juga merupakan functional
food mengingat khasiat dan potensi yang terkandung dapat meningkatkan
kesehatan tubuh. Kandungan kimia dalam teh sebagian besar mengandung senyawa
bioaktif polifenol, termasuk didalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan salah
satu kelompok antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang diperlukan untuk
melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil
metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses
metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Radikal bebas (free radical) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung
satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya (Winarti, 2010).
METODE/ PERMASALAHAN
a. Apa
saja kandungan kimia yang terdapat didalam daun teh ?
b. Berapa
banyak kadar dari senyawa kimia yang terdapat didalam daun teh ?
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
·
Kandungan kimia pada daun teh
Tabel
1. Komposisi
Pucuk Daun Teh dalam % berat kering (Bhatia,
1963).
Bagian Sel |
Senyawa |
Total |
Larut Dalam Air |
Dinding Sel |
Selulosa |
24.0 |
0.0 |
Lignin |
6.5 |
2.3 |
|
Protoplasma |
Protein |
17.0 |
0.0 |
Lemak |
8.0 |
0.0 |
|
Tepung |
0.5 |
0.0 |
|
Vakuola |
Polifenol / Katekin |
22.0 |
22.0 |
Kafein |
4.0 |
4.0 |
|
Asam Amino |
7.0 |
7.0 |
|
Asam Gula |
3.0 |
3.0 |
|
Asam Organik |
3.0 |
3.0 |
|
Abu / Mineral |
5.0 |
4.0 |
|
Jumlah |
100.0 |
45.3 |
Daun teh
sebagai bahan utama dalam pembuatan minuman (teh) tentu mengandung berbagai
jenis senyawa kimia di dalamnya. Vakuola dalam sel daun teh mengandung zat-zat
yang larut dalam air, seperti katekin, kafein, aneka asam amino, dan berbagai
gula. Dalam sitoplasma terdapat enzim pengoksida, yaitu polifenol oksidase,
klorofil, dan karoten. Presentase kandungan katekin dan kafein menunjukkan
tingkat mutu seduhan dari pucuk daun teh yang digunakan. Gambaran mengenai
komposisi pucuk daun teh dapat dilihat pada tabel diatas.
Menurut Fulder teh
mengandung senyawa bermanfaat seperti polifenol, theofilin, flavonoid, tanin,
kafein, vitamin C dan E, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Ge, Mg
(Fulder, 2004). Sedangkan menurut Rumiati hasil penelitian menunjukkan
catechin, yang merupakan senyawa flavonoid berefek anti kanker, antioksidan,
antimikroba, antihipertensi, hipokolesterolemik, antiarteriosklerosis, mencegah
diabetes, menurunkan risiko penyakit jantung koroner, serta membantu menurunkan
berat badan (Rumiati, 2002).
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi teh baik bagi kesehatan tubuh. Di antara
senyawa-senyawa yang terdapat pada daun teh, katekin (polifenol) memiliki
jumlah terbanyak sekaligus memegang peranan paling penting, sebab selain
berfungsi sebagai pemberi warna, aroma, dan rasa, katekin juga berkhasiat
sebagai antioksidan yang sangat ampuh serta terbukti mampu mencegah berbagai
macam penyakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Bhatia,
I.S. 1963. Chemical Aspect of Green Leaf Processing.
London: Two and a Bud.
Fulder.
2004. Khasiat Teh Hijau. Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Hartoyo,
A. 2003. Teh Dan Khasiatnya Bagi
Kesehatan. Yogyakarta : KANISUIS Anggota
IKAPI.
Rumiati.
2004. Teh Hijau dan Khasiatnya bagi
Penyakit Kanker. Jakarta : Meditek.
Syaipulloh.
2011. Statistik Teh Indonesia.
Jakarta : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.
artikel yang bermanfaat dan bagus
BalasHapussulit dipahami untuk para pembaca