Oleh : Indah Setyawati (@R13-Indah)
Abstrak
Karies gigi pada anak usia dini masih banyak terjadi.
Sebagian penyebabnya adalah kebersihan gigi yang kurang, anak belum bisa
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya secara mandiri. Salah satu bahan bantu
untuk membersihkan gigi adalah pasta gigi. Pemilihan bahan tersebut harus
tepat, agar menghasilkan kebersihan yang optimal dan tidak memberikan dampak
negatif. Produk dipasaran yang ditawarkan umumnya mengaku yang terbaik, dengan
keunggulan yang ditonjolkan masing-masing, mulai dari mengandalkan merk,
kemasan yang menarik, harga rendah, kualitas yang ditonjolkan. Namun kita harus
mencermati bahan – bahan kimia yang terdapat pada komposisi pasta gigi.
Penambahan kandungan bahan kimia pada pasta gigi membuat gigi menjadi tidak
sehat atau rusak, misal ada plak gigi, warna gigi tidak putih bersih.
Keyword: pasta
gigi, bahan kimia, flouride
Pendahuluan
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari
tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi. Ilmu kimia meliputi
topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk
menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang
menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui
reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan
bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh
permukaan gigi serta memberi rasa nyaman pada rongga mulut. Penambahan aroma
akan memberikan rasa nyaman dan menyegarkan pada rongga mulut. Definisi pasta
gigi yang dikeluarkan oleh American
Council on Dental Therapeutics (1970). Pasta gigi adalah suatu bahan yang
digunakan dengan sikat gigi untuk membersihkan tempat-tempat yang tidak dapat
dicapai. Menyikat gigi menggunakan pasta gigi dianjurkan dua kali sehari, yaitu
sesudah makanan dan sebelum tidur
Metode
permasalahan
Pasta gigi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yang
harus dibeli saat belanja di supermarket. Setiap hari paling tidak pasta gigi
digunakan minimal dua kali untuk membersihkan gigi. Pasta gigi mempunyai banyak
rasa dan juga dijual dalam berbagai fungsi tertentu, seperti pasta gigi dengan
fungsi memutihkan gigi, membersihkan dan melindungi gigi dari bakteri, membuat
mulut terasa segar sepanjang hari, mencegah gigi berlubang, dan masih banyak
lagi.
Sebenarnya, apa sih kandungan yang terdapat dalam
pasta gigi sehingga sangat bermanfaat untuk gigi?
Kandungan dalam pasta gigi
Beberapa komposisi bahan pada pasta gigi adalah:
1. Agen abrasif. Merupakan bahan kasar, seperti
kalsium karbonat, dikalsium fosfat dihidrat, dan magnesium trisilikat. Agen
abrasif berfungsi untuk membantu mengusir sisa makanan, bakteri, dan beberapa noda
di gigi.
2. Perasa. Pemanis buatan, termasuk sakarin yang
sering ditambahkan pada pasta gigi untuk membuat rasanya lebih baik. Rasa pasta
gigi biasanya merupakan campuran dari beberapa komponen. Pasta gigi tersedia
dalam banyak rasa, seperti rasa mint, lemon-lime, dan bahkan rasa permen karet
serta buah-buahan (untuk anak-anak). Mayoritas orang lebih memilih pasta gigi
yang memiliki rasa mint yang membuat mulut terasa segar dan bersih, meskipun
hanya beberapa menit. Sensasi ini biasanya timbul karena kandungan perasa dan
detergen dalam pasta gigi yang menyebabkan iritasi ringan pada mukosa mulut.
3. Pewarna. Juga ditambahkan ke pasta gigi, seperti
titanium dioksida untuk pasta putih dan berbagai pewarna makanan untuk pasta
atau gel berwarna.
4. Humektan. Digunakan dalam pasta gigi untuk
mencegah hilangnya air dalam pasta gigi sehingga pasta gigi tidak menjadi keras
ketika terkena udara saat dibuka. Humektan yang paling sering digunakan adalah
gliserol dan sorbitol. Sorbitol dengan dosis besar dapat menyebabkan diare
karena bertindak sebagai pencahar osmotik. FAO/WHO merekomendasikan penggunaan
sorbitol dibatasi sebesar 150 mg/kg/hari. Oleh karena itu, penggunaan 60-70%
pasta gigi yang mengandung sorbitol oleh anak kecil harus diawasi oleh orang
tua.
5. Zat pengikat. Zat pengikat merupakan koloid
hidrofilik yang mengikat air dan digunakan untuk menstabilkan formulasi pasta
gigi dengan mencegah pemisahan fase padat dan fase cair. Contoh zat pengikat
yang digunakan adalah karet alami (karaya dan tragakan), koloid rumput laut
(alginat dan karet karagenan), dan selulosa sintetis (karboksimetil selulosa
dan selulosa hidroksietil).
6. Deterjen. Deterjen, seperti natrium lauril sulfat,
menghasilkan busa ketika Anda menyikat gigi. Deterjen membantu menghilangkan
tumpukan dan emulsi plak pada gigi.
7. Fluoride sangat penting bagi kesehatan gigi karena
penggunaan fluoride pada pasta gigi dapat mengurangi risiko karies gigi.
Seperti dilansir dari dentalhealth, penurunan prevalensi karies gigi yang
tercatat di negara-negara maju selama 30 tahun terakhir dapat dikaitkan dengan
meluasnya penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sekarang ini, banyak
pasta gigi yang mengandung 0,1% (1000 ppm) fluoride, biasanya dalam bentuk
sodium monofluorofosfat (MFP). 100 g pasta gigi mengandung 0,76 g MFP (setara
dengan 0,1 g fluoride).
Hasih dan pembahasan
Zat kimia yang terkandung dalam pasta gigi dapat menembus kulit di rongga mulut, memasuki
darah, dan mulai terakumulasi dalam tubuh sehingga menyebabkan efek samping.
. Beberapa kandungan dalam pasta gigi yang
dilaporkan memiliki efek samping bagi tubuh antara lain:
1. Detergen Menurut beberapa penelitian, sodium
lauryl sulfate (SLS) dapat menyebabkan sariawan pada mulut.
2. Agen perasa Agen perasa, seperti spearmint,
peppermint, menthol, carvone, cinnamal, anethole, dilaporkan pernah menyebabkan
alergi pada rongga mulut penggunanya.
3. Fluoride Pasta gigi yang aman untuk
anak-anak mengandung fluoride sebanyak 250-500 ppm, dengan catatan jangan
sampai tertelan oleh anak. Adapun, untuk dewasa, kandungan fluoride maksimum
adalah 1.000 ppm. Penggunaan fluoride yang berlebihan dapat menyebabkan
fluorosis pada email gigi, bahkan membahayakan organ dalam tubuh lainnya.
4. Agen antibakteri – triclosan Dilaporkan
dapat menyebabkan alergi pada rongga mulut anak-anak.
5. Propolis, hexylresorcinol, azulene,
dipentene, cocamidopropyl betaine, dan parabens juga dilaporkan menyebabkan
alergi pada beberapa pasien. Sementara itu, logam belum pernah digunakan atau
ditemukan di dalam komposisi pasta gigi.
Untuk menghindari efek negatif dari pasta gigi,
cara pengaplikasian pasta gigi untuk anak di atas usia dua tahun dan dewasa
yang dianjurkan oleh asosiasi kedokteran gigi dunia adalah dengan menekan pasta
gigi masuk hingga ke sela-sela bulu pasta gigi, sebesar biji kacang polong.
Kesimpualan
Pasta gigi adalah bahan semi aqueous yang digunakan
bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh
permukaan gigi serta memberi rasa nyaman pada rongga mulut. Di
balik manfaatnya merawat gigi, kandungan pasta gigi ternyata punya dampak
negatif bagi kesehatan
Penggunaan pasta gigi
yang berlebihan memiliki efek samping yang kurang baik bagi kesehatan kita. Ada
beberapa kandungan dalam pasta gigi yang dilaporkan memiliki efek samping bagi
tubuh
Daftar pustaka
vertamala,
Arinda. 2020. Mengenal kandungan dalam pasta gigi. Jakarta: hallodoc
fajri, Wardah. 2013. Efek samping pakai pasta gigi
berlebihan. Jakarta : kompas
sangat bagus dan bermanfaat
BalasHapustulisan terlalu berdempetan