.

Jumat, 09 Oktober 2020

BAHAYA PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN

 

BAHAYA PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN



 

 

 

Disusun oleh : Fauzi Ardiansyah

Kode peserta : @S05-Fauzi

 

ABSTRAK

Udara adalah faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan dengan perkebangan pembangunan fisik kota dan pusat industry, serta berkembangannya transpotrasi telah menyebabkan kalitas udara mengalami perubahan. Dari yang mulanya segar, kini, menjadi kotor akibat dari terjadinya pencemaran udara karena alat transportasi. Lewat metode kepustakaan, maka, tampak dan jelas ada beberapa hal yang harus mendapatkan perhaian yang serius, diantaranya : pemberian angkutan umum kecil lebih dibatasi, control jumlah kendaraan pribadi, pengaturan lalu lintas ,uji emisi harus dilakukan secara berskala pada kendaraan umum maupun pribadi, penanaman pohon berdaun lebar di pinggir jalan yang lalu lintasnya padat serta di sudut sudut kota. Dengan adanya pedoman atau pengujian pencemaran udara yang dilihat dan dihitung berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kosentrasi polutan dan mengetahui tingkat pencemaran udara, dengan menggunakan perbedaan Indeks Standar Pencemara Udara (ISPU) serta mengetahui solusi yan tepat dalam penangananya. Tipe penelitian yang digunakan adalah pengujian manual dan dianalisis diLaboratorium. Hasil penelitian pada kosentrasi polutan terhadap waktu berbanding terbalik dan perhitungan Indeks Standar Pencemaran udara di kategorikan sedang pada rentang

Kata kunci: pencemaran udara, emisi gas buang, kehidupan, lingkungan

 

PENDAHULUAN

Pencemaran udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat memprihatinkan mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi kelangsungan makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis polutan yang dianggap serius.

Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun. Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor yang semakin memprihatinkan.

Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pembahasan di atas bahwa polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,hewan. Semua disebabkan oleh kendaraan bermotor dan gas gas yang berbahaya. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun, Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.

 

PERMASALAHAN

A.     Asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan

 

Asap kendaraan bermotor mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.
5. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini elemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.

 

Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi udara?
            Sebuah sumber menyatakan bahwa konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar antara 10-15%. Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan/ladang dan lain-lain.

 

Hal yang sama secara lebih jelas dikutip dalam berita berikut:
“Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi langsung dengan perbandingan antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI Jakarta (tidak termasuk kendaraan milik TNI dan Polri) pada bulan Juni 2009 adalah 9.993.867 kendaraan, sedangkan jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah 8.513.385 jiwa. Perbandingan data tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih banyak daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta juga sangat tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-angka tersebut menjadi sangat signifikan karena ketersediaan prasarana jalan di DKI Jakarta ternyata belum memenuhi ketentuan ideal.Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650 kilometer dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari luas wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah adalah 14 persen. Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah dipahami apabila kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin meningkat.” (kabarindonesia.com tahun 2010)

 

B.     Bahaya Bahan Kimia bagi polusi udara

 

Polusi Udara

Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan parameter yang telah ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang masih bisa diatasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:

Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.

Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.

Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.

Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Indonesia merupakan negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah dan 30% masih dinyatakan aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan seperti terjadi di Kalimantan dan di Sumatera dalam tahun 1997 dan tahun 1998 menyebabkan terjadinya pencemaran yang cukup menghawatirkan, karena asap tebal hasil kebakaran tersebut menyeberang ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi, transportasi (udara, darat dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu asap itu merugikan kesehatan yaitu menyebabkan sakit mata, radang tenggorokan, radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor dan limbah asap dari industri.

Noviyanto, 2020. Lingkungan Hidup. Semarang https://www.noviyanto.com/tag/lingkungan-hidup/

 

KESIMPULAN

Kesimpulan nya adalah  pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat membahayakan lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terhadap kualitas lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana. Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan lingkungan. Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Megawati, 2013. https://treasurewithinus.wordpress.com/2011/06/13/karya-tulis-ilmiah-pencemaran-udara-oleh-megawati/diakses pada tanggal 13 juni 2011

Marayoga, T. 2010. Polusi udara di Jakarta. Jakarta : Kabari Indonesia https://media.neliti.com/media/publications/129678-ID-emisi-karbon-sebagai-dasar-implementasi.pdf

Noviyanto, 2020. Lingkungan Hidup. Semarang https://www.noviyanto.com/tag/lingkungan-hidup/

4 komentar:

  1. Judul yang diangkat penulis tentang BAHAYA PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN sangat menarik dan bagus, namun kedepan nya lebih di perhatikan dalam penulisan dan tata letak nya ya , coba untuk kedapan nya memakai spasi yang sama untuk semua tulisan nya , sejauh ini sudah bagus . Semangat

    BalasHapus
  2. Judul dalam artikel ini cukup bagus beserta dengan isinya, tetapi kekurangannya pada ukuran font dan jarak spasinya masih belum teratur. Sebaiknya lebih teliti lagi dalam membuat artikel tersebut kedepannya.

    BalasHapus
  3. Judul artikel yang dibuat sangat menarik, tetapi tata letak penulisan artikel belum sesuai dengan sistematika penulisan artikel ilmiah. Sebaiknya diperhatikan terlebih dahulu sebelum memposting.

    BalasHapus
  4. Penulisan judul beserta isi lumayan menarik, namun font dalam penggunaan tersebut membuat pembaca susah untuk memahami dan ketidakrapian dalam penulisan.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.