BAHAYA PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN
Disusun oleh
: Fauzi Ardiansyah
Kode peserta
: @S05-Fauzi
ABSTRAK
Udara adalah
faktor penting dalam kehidupan, namun, di era modern, sejalan dengan
perkebangan pembangunan fisik kota dan pusat industry, serta berkembangannya
transpotrasi telah menyebabkan kalitas udara mengalami perubahan. Dari yang
mulanya segar, kini, menjadi kotor akibat dari terjadinya pencemaran udara
karena alat transportasi. Lewat metode kepustakaan, maka, tampak dan jelas ada
beberapa hal yang harus mendapatkan perhaian yang serius, diantaranya :
pemberian angkutan umum kecil lebih dibatasi, control jumlah kendaraan pribadi,
pengaturan lalu lintas ,uji emisi harus dilakukan secara berskala pada
kendaraan umum maupun pribadi, penanaman pohon berdaun lebar di pinggir jalan
yang lalu lintasnya padat serta di sudut sudut kota. Dengan adanya pedoman atau
pengujian pencemaran udara yang dilihat dan dihitung berdasarkan Indeks Standar
Pencemaran Udara (ISPU). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kosentrasi
polutan dan mengetahui tingkat pencemaran udara, dengan menggunakan perbedaan
Indeks Standar Pencemara Udara (ISPU) serta mengetahui solusi yan tepat dalam
penangananya. Tipe penelitian yang digunakan adalah pengujian manual dan
dianalisis diLaboratorium. Hasil penelitian pada kosentrasi polutan terhadap
waktu berbanding terbalik dan perhitungan Indeks Standar Pencemaran udara di
kategorikan sedang pada rentang
Kata kunci: pencemaran udara, emisi gas buang,
kehidupan, lingkungan
PENDAHULUAN
Pencemaran
udara atau polusi udara kian hari semakin meningkat, ini sangat memprihatinkan
mengingat pencemaran adalah hal yang sangat membahayakan bagi kelangsungan
makhluk hidup dan lingkungannya. Di kota-kota besar, kontribusi gas buang
kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan
kontribusi gas buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, sisanya
berasal dari sumber pembakaran lain,misalnya dari rumah tangga, pembakaran
sampah, kebakaran hutan, dll. Sebenarnya banyak polutan udara yang perlu
diwaspadai, tetapi organisasi kesehatan dunia (WHO) menetapkan beberapa jenis
polutan yang dianggap serius.
Polutan
udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan,serta mudah merusak harta
benda adalah partikulat yang mengandung partikel aspa dan jelaga, hidrokarbon,
sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Semuanya diemisikan oleh kendaraan
bermotor. WHO memperkirakan bahwa 70% penduduk kota di dunia pernah menghirup
udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sedagkan 10% sisanya menghirup
udara yang bersifat marginal. Akibatnya fatal bagi bayi dan anak-anak. Orang
dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia lanjut, serta orang
yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran pernapasan menahun.
Celakanya, para penderita maupun keluarganya tidak menyadari bahwa berbagai
akibat negatif tersebut berasal dari polusi udara akibat emisi kendaraan
bermotor yang semakin memprihatinkan.
Beberapa
hasil penelitian tentang polusi udara dengan segala resikonya telah dipublikasikan,
termasuk resiko kanker darah. Namun, jarang disadari entah berapa ribu warga
kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma,
maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Meskipun sesekali telah turun
hujan langit di kota-kota besar di Indonesia tidak biru lagi. Udara kota telah
dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah penderita
penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi saluran
pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola penyakit
diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah penderita
penyakit asma dan kanker paru-paru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari
pembahasan di atas bahwa polusi udara sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia,hewan. Semua disebabkan oleh kendaraan bermotor dan gas gas yang
berbahaya. Orang dewasa yang beresiko tinggi, misalnya wanita hamil, usia
lanjut, serta orang yang telah memiliki riwayat penyakit paru dan saluran
pernapasan menahun, Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang
terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan.
Bukan hanya infeksi saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama
dalam pola penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya
jumlah penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
PERMASALAHAN
A. Asap kendaraan
bermotor dapat menyebabkan terjadinya polusi udara di lingkungan
Asap kendaraan bermotor mengandung beberapa zat yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan, diantaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida,
oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan
gas-gas tersebut:
1. Karbon dioksida. Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga
peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu
permukaan bumi.
2. Karbon monoksida. Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan rasa sakit pada
mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui
pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
COHb (karboksihemoglobin).
3. Oksida Belerang Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasan, akan
berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan
merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut
dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
4. Oksida nitrogen. NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan
menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta
menurunkan kualitas materi.
5. Nitrogen Monoksida (NO). Zat ini elemahkan sistem pernapasan paru dan
saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.
Seberapa besar alih asap kendaraan bermotor dalam menyebabkan polusi
udara?
Sebuah
sumber menyatakan bahwa konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber
polusi udara mencapai 60-70%, dibandingkan dengan industri yang hanya berkisar
antara 10-15%. Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga, pembakaran sampah,
kebakaran hutan/ladang dan lain-lain.
Hal yang sama secara lebih jelas dikutip dalam berita berikut:
“Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan
bermotor yang menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi langsung
dengan perbandingan antara jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas
wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data Komisi Kepolisian Indonesia, jumlah
kendaraan bermotor yang terdaftar di DKI Jakarta (tidak termasuk kendaraan
milik TNI dan Polri) pada bulan Juni 2009 adalah 9.993.867 kendaraan, sedangkan
jumlah penduduk DKI Jakarta pada bulan Maret 2009 adalah 8.513.385 jiwa. Perbandingan
data tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor di DKI Jakarta lebih banyak
daripada penduduknya. Pertumbuhan jumlah kendaraan di DKI Jakarta juga sangat
tinggi, yaitu mencapai 10,9 persen per tahun. Angka-angka tersebut menjadi
sangat signifikan karena ketersediaan prasarana jalan di DKI Jakarta ternyata
belum memenuhi ketentuan ideal.Panjang jalan di DKI Jakarta hanya sekitar 7.650
kilometer dengan luas 40,1 kilometer persegi atau hanya 6,26 persen dari luas
wilayahnya. Padahal, perbandingan ideal antara prasarana jalan dan luas wilayah
adalah 14 persen. Dengan kondisi yang tidak ideal tersebut, dapat dengan mudah
dipahami apabila kemacetan makin sulit diatasi dan pencemaran udara semakin
meningkat.” (kabarindonesia.com tahun 2010)
B. Bahaya Bahan Kimia bagi polusi udara
● Polusi Udara
Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O
yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam
atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur
dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan. Gas-gas
dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang
dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan
mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer.
Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan parameter yang
telah ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas
(konsentrasi yang masih bisa diatasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan
tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih
bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2,
SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang
sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas
tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas,
maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan
parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan
pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan
pencemaran sebagai berikut:
Pencemaran
tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
Pencemaran
tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia
seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
Pencemaran
tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan
terjadinya penyakit yang kronis.
Pencemaran
tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan
kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Indonesia merupakan negara di dunia yang paling banyak memiliki
gunung berapi (sekitar 137 buah dan 30% masih dinyatakan aktif). Oleh sebab itu
Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran
hutan akibat musim kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja
untuk memenuhi kebutuhan seperti terjadi di Kalimantan dan di Sumatera dalam
tahun 1997 dan tahun 1998 menyebabkan terjadinya pencemaran yang cukup
menghawatirkan, karena asap tebal hasil kebakaran tersebut menyeberang ke
negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran
hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi, transportasi (udara, darat
dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya
alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan terjadi tabrakan. Selain itu
asap itu merugikan kesehatan yaitu menyebabkan sakit mata, radang tenggorokan,
radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah
berupa asap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kedaraan bermotor dan
limbah asap dari industri.
Noviyanto, 2020. Lingkungan Hidup. Semarang https://www.noviyanto.com/tag/lingkungan-hidup/
KESIMPULAN
Kesimpulan
nya adalah pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam,
pencemaran udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan
bermotor, kegiatan industri dan sebagainya. selain dapat membahayakan
lingkungan, pencemaran udara juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga berpengaruh terhadap kualitas
lingkungan sendiri, apalagi di jaman globalisasi ini pembangunana dimana mana.
Termasuk pembangunan pabrik yang kalau tidak di perhatikan dapat membahayakan
lingkungan. Pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya perhatian dari pemerintah
juaga memengaruhi perkembangan pencemaran yang kian hari kian meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Megawati,
2013. https://treasurewithinus.wordpress.com/2011/06/13/karya-tulis-ilmiah-pencemaran-udara-oleh-megawati/diakses
pada tanggal 13 juni 2011
Marayoga, T. 2010. Polusi udara di Jakarta. Jakarta
: Kabari Indonesia https://media.neliti.com/media/publications/129678-ID-emisi-karbon-sebagai-dasar-implementasi.pdf
Noviyanto, 2020. Lingkungan Hidup. Semarang https://www.noviyanto.com/tag/lingkungan-hidup/
Judul yang diangkat penulis tentang BAHAYA PENCEMARAN UDARA DI LINGKUNGAN sangat menarik dan bagus, namun kedepan nya lebih di perhatikan dalam penulisan dan tata letak nya ya , coba untuk kedapan nya memakai spasi yang sama untuk semua tulisan nya , sejauh ini sudah bagus . Semangat
BalasHapusJudul dalam artikel ini cukup bagus beserta dengan isinya, tetapi kekurangannya pada ukuran font dan jarak spasinya masih belum teratur. Sebaiknya lebih teliti lagi dalam membuat artikel tersebut kedepannya.
BalasHapusJudul artikel yang dibuat sangat menarik, tetapi tata letak penulisan artikel belum sesuai dengan sistematika penulisan artikel ilmiah. Sebaiknya diperhatikan terlebih dahulu sebelum memposting.
BalasHapusPenulisan judul beserta isi lumayan menarik, namun font dalam penggunaan tersebut membuat pembaca susah untuk memahami dan ketidakrapian dalam penulisan.
BalasHapus