oleh: Agustina Retno W @Q10-Agustina 41618110083 |
Abstrak :
Kimia hijau sangat efektif karena
mengaplikasikan solusi saintifik yang inovatif bagi situasi lingkungan dunia.
Karena saat ini tuntutan sebagian besar umat manusia ialah untuk menjalani
kehidupan yang lebih sejahtera yang makin memacu pengembangan teknologi dan
industri yang mumpuni.
Pendahuluan :
Ilmu kimia dapat memainkan peran penting untuk
mencapai peradaban yang berkelanjutan di Palnet Bumi (Collins 2001). Kemudian
kimia hijau berlaku untuk seluruh siklus hidup produk kimia, termasuk desain,
manufaktur, penggunaan, dan pembuangan akhir. Kimia Hijau dikenal juga sebagai
Kimia Berkelanjutan. Dengan berupaya membuat langkah – langkah kreatif dan
inovatif beragam proses kimia baik menggeser, menambah, mengurangi, dan
memperbaharui proses kimia tradisional maupun konvensional menjadi ramah
lingkungan dengan tetap mengedepankan prinsip optimasi dalam proses produksi.
12 Prinsip Kimia Hijau
12 Prinsip-Prinsip
dalam Green Chemistry menurut Anastas dan Warner (1998) mengusulkan konsep “The
Twelve Principles of Green Chemistry” yaitu:
1.
Mencegah
timbul limbah
Lebih baik mencegah
daripada menanggulangi limbah
2.
Desain
produk bahan kimia aman
Mampu mendesain bahan
kimia yang aman dengan target utama mencari nilai optimum agar produk bahan
kimia memiliki kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas
rendah). Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara
menurunkan nilai bioavailability.
3.
Desain
proses sintesis aman
Metode sintesis
didesain untuk menggunakan dan menghasilkan zat dengan toksisitas rendah atau
tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dengan meminimalkan paparan atau bahaya
penggunaan bahan kimia tersebut.
4.
Bahan
baku terbarukan
Bahan mentah atau
bahan baku harus bersifat terbarukan bukan bahan habis pakai yang akan terus
menipis dan mahal secara ekonomis
5.
Katalis
katalis berperan pada
peningkatan selektifitas, mampu mengurangi penggunaan reagen, dan mampu
meminimalkan penggunaan energi dalam suatu reaksi.
6.
Mengurangi
proses derivitasi
Derivatisasi yang
tidak diperlu (gugus pelindung, proteksi/deproteksi, dan modifikasi sementara)
pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan atau sebisa mungkin
dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi memerlukan tambahan reagen
yang nantinya memperbanyak limbah.
7.
Efisiensi
atom
Metode sintesis harus
didesain untuk memaksimalkan penggabungan semua bahan yang digunakan dalam
proses untuk menjadi produk akhir
8.
Pelarut
dan zat tambahan aman
Penggunaan zat zat
tambahan (pelarut, agen pemisah dan sebagainya) dibuat sedapat mungkin tidak
berbahaya bila digunakan
9.
Efisiensi
Energi
Energi untuk proses
kimia harus aman dan dampak lingkungan dengan ekonomisnya diminimalkan
10.
Desain
untuk mudah degradasi
Bahan kimia harus
didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sehingga bahan kimia
harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di lingkungan (sintesis
biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta bahan kimia lainya).
11.
Analisis
langsung untuk mengurangi pencemaran
Metode analisis yang
dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk samping yang
tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan metode dan
teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya
dalam prosesnya.
12.
Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Bahan kimia yang
digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga potensi
kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan, ledakan
dan api dapat dihindari.
Setelah mengetahui beberapa prinsip dasar
kimia hiaju, selanjutnya dapat diterapkan dalam dunia industri yang berkonsep
green industry. Berbagai program terus dikembangkan untuk mendukung terwujudnya
industri hijau, diantaranya :
1. Menyusun rencana induk
pengembangan industri hijau.
2. Konservasi energi dan
pengurangan emisi CO2 di sektor industri.
3. Penggunaan mesin ramah
lingkungan.
4. Menyiapkan standar industri
hijau.
5. Menyiapkan lembaga sertifikasi
industri hijau.
6. Menyiapkan insentif bagi
industri hijau.
7. Penerapan produksi
bersih.
8. Penyusunan katalog material
input ramah lingkungan
Kesimpulan
Pendekatan kimia hijau
adalah usaha penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya
melalui usaha perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan
kimia hijau berusaha meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman
untuk reaksi dan proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan
sumber daya yang dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom,
dan penggunaan pelarut yang ramah lingkungan.
Usaha untuk menerapkan
kimia hijau untuk menghasilkan produk industri untuk bangunan dan penggantian
zat kimia berbahaya yang digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah
dilakukan. Namun masih dibutuhkan pengawasan yang ketat untuk penerapan kimia
hijau ini.
Daftar pustaka
Hidayat, A A; Kholil,
Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit Wahana
Revolusi. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.