oleh : Agustina Retno W @Q10-Agustina |
Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang
kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an, green chemistry
mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection Agency (EPA)
mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan nasional untuk
mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan pendekatan untuk
mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia yang dihasilkan,
proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini menegaskan tentang
suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan pembuatan bahan
kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses. Bahaya bahan
kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi berbagai
ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk toksisitas, bahaya
fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya alam.
·
Pencegahan limbah : Lebih baik untuk mencegah sedini mungkin terjadinya limbah daripada
menanggulangi dan mengelola limbah
yang sudah terlanjur terbentuk. Bagaimanapun pengelolaan limbah yang muncul
sebagai bagian dari proses produksi akan menimbulkan biaya ekonomi tinggi.
Berbagai teknologi pengelolaan limbah sudah diterapkan, mulai dari sanitary
landfill, incinerator dan land treatment (land
farming). Namun ketiga jenis teknologi tersebut tetap saja dianggap sangat
mahal, sulit diterapkan, memerlukan standar operasi yang tinggi dan
efektivitasnya diragukan. Jadi sekali lagi lebih baik mencegah limbah daripada
mengelolanya. Hal itu sejalan dengan pendapat Wang dkk (2006).
Teknologi pemusnahan sampah
dengan metode Sanitary Landfill ialah dengan
cara membuang dan menumpuk limbah (sampah) ke suatu titik lokasi
yang cekung, kemudian dipadatkan dan menutupnya dengan
tanah. Sedangkan incinerator (insinerator) ialah
teknologi pengelolaan limbah (sampah) dengan proses pembakaran.
Adapun teknologi land
treatment ialah dengan cara menebar limbah (termasuk limbah bahan beracun
berbahaya) ke permukaan tanah, dengan maksud supaya mengalami proses
dekomposisi oleh mikroorganisme tanah. Di sisi lainnya partikel tanah dapat
menahan laju mobilisasi berbagai komponen berbahaya dari limbah. Sekali lagi
jika dicermati secara seksama, ketiga teknologi pengelolaan limbah tersebut
selain mahal juga tidak ada yang ramah lingkungan. Oleh sebab itu prinsip
pertama dari Kimia Hijau ialah mencegah terjadinya limbah (sampah) sedini
mungkin.
Menurut Bogner dkk (2007),
tantangan utama bagi setiap pemerintah kota ialah untuk mengumpulkan, mendaur
ulang, sekaligus mengurangi kuantitas limbah padat dan limbah cair.
Dalam hal ini konsep pembangunan berkelanjutan perlu mencakup upaya pengelolaan
limbah yang rasional, terjangkau, efektif dan benar-benar berkelanjutan.
Kesehatan dan keselamatan masyarakat serta kelestarian lingkungan
secara langsung dipengaruhi oleh praktek pengelolaan limbah yang efektif. Pencegahan
dan pengendalian limbah lebih jauh lagi akan menimbulkan dampak langsung
terhadap berkurangnya emisi gas kaca; mencegah kontaminasi air, tanah dan
udara; memberikan manfaat energi terbarukan; melestarikan sumberdaya alam;
sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
·
Memaksimalkan
ekonomi atom : Konsep ekonomi atom dikembangkan oleh Barry
Trost dari Stanford University (AS), merupakan penerima Presidential
Green Chemistry Challenge Award tahun 1998. Konsep ekonomi atom
merupakan metode yang mengungkapkan seberapa efisien reaksi tertentu yang
menggunakan atom reaktan. Ekonomi atom merupakan nisbah antara masa atom produk
yang diinginkan dengan masa atom dalam reaktan dikalikan 100 persen (GI, 2015).
Menurut Santosa (2008), idealnya reaksi kimia
berjalan dengan reaktan terubah menjadi produk yang sesuai dengan persamaan
stoikiometrinya. Faktanya kebanyakan reaksi menghasilkan produk dengan
kuantitas di bawah yang diperhitungkan dari persamaan stoikiometrinya. Semula
dikenal adanya konsep Efisiensi Hasil (EH), yang merupakan hasil perbandingan
antara massa produk yang dihasilkan dengan massa produk teoritis yang
diperhitungkan dari persamaan stoikiometri. Namun produk reaksi kimia yang
dihasilkan oleh suatu reaksi kimia sering berjumlah lebih dari satu jenis, dan
tidak semuanya merupakan produk reaksi yang diinginkan. Oleh karena itu EH
tidak mencerminkan seberapa besar efisiensi reaktan terubah menjadi produk yang
diinginkan, sebagai langkah perbaikan maka muncul konsep Ekonomi Atom (EA).
·
Perancangan sintesis dengan bahan kimia yang tidak berbahaya :
Sintesis kimia ialah
penyusunan atau pembentukan senyawa tertentu, biasanya senyawa organik, dari
bahan kimia komersial mudah tersedia atau murah, tergantung kepentingannya.
Senyawa disusun atau disintesis dengan melakukan berbagai reaksi kimia
dengan mengubah struktur molekul, oleh reaksi tertemtu dengan bahan
kimia lainnya. Sintesis kimia terbaik adalah yang menggunakan bahan
awal yang murah, hanya memerlukan beberapa langkah, dan memiliki output yang
baik berupa produk yang sesuai dengan perancangan sintesis,
Bahan awal untuk sintesis
organik dapat berupa senyawa sederhana yang bersumber dari minyak
dan gas alam, bisa juga dari bahan kimia yang lebih kompleks yang diisolasi
dalam jumlah besar dari tanaman dan hewan. Tujuan dari sintesis
kimia untuk membuat produk tertentu yang dapat digunakan secara komersial;
misalnya sebagai obat, wewangian, lapisan polimer, makanan, pewarna kain,
pestisida, atau untuk tujuan industri dan komersial lainnya. Selain itu senyawa
juga disintesis untuk menguji teori kimia, membuat bahan kimia baru, membuat
bahan yang lebih baik, atau untuk mengkonfirmasi struktur bahan yang diisolasi
dari sumber alami (McMurry, 1999). Dengan demikian jika mengedepankan prinsip
Kimia Hijau maka setiap kegiatan sintesis bahan kimia perlu senantiasa
memperhatikan aspek perancangan yang mengutamakan bahan tidak berbahaya dan
tidak beracun.
Daftar pustaka
Mahreni, Akhmad, and Wasir
Nuri. "Bahan Kimia Hijau." (2019).
Afia Hidayat, Atep dan
Muhammad Kholil .2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri,
Yogyakarta:Wahana Resolusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.