Dibuat Oleh : Ryan Hidayat Viery Hakim (Q08-Ryan) |
Abstrak
Pengurangan
pemakaian plastik terus digalakkan saat ini. Tentu tidak hanya plastik, produk
lain yang memiliki dampak ke lingkungan terus diupayakan
diminimalisir. kita harus peduli pada lingkungan dan bersama menjaga
lingkungan agar tidak tercemar , yang pada akhir nya bumi masih tetap bisa
memberikan kemaslahatan bagi kehidupan manusia .
Itu sebabnya
, industri yang berdampak pada pencemaran lingkungan harus dicegah, agar bumi
tidak terhancam. Pada asepek itulah prinsip kimia hijau mulai dikumandangkan. Agar
bumi ini tetap lestari diikuti oleh perkembangan zaman yang modern
Kata Kunci : Kimia Hijau, Peran Kimia Hijau, Tujuan Kimia
Hijau
Kimia Hijau
Green
chemistry merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya
polusi karena dapat digunakan secara langsung oleh para ilmuwan dalam situasi
sekarang. Istilah kimia digunakan dalam “green chemistry” dimaksudkan karena
melibatkan struktur dan perubahan suatu materi.Perubahan tersebut pasti
melibatkan energi sebagai sumbernya. Oleh karena itu konsep green chemistry ini
juga erat kaitannya dengan energi dan penggunaannya baik itu secara langsung
maupun yang tidak langsung seperti penggunaan suatu material dalam hal
pembuatan, penyimpanan dan proses penyalurannya. (ilustrasi:http://climateinc.org/)
Prinsip-Prinsip Kimia Hijau
Anastas dan
Warner (1998) mengusulkan konsep“The Twelve Principles of Green Chemistry” yang
digunakan sebagai acuan oleh para peneliti untuk melakukan penelitian yang
ramah lingkungan. Berikut adalah ke-12 prinsip kimia hijau yang diusulkan oleh
Anastas dan Warner :
1.
Mencegah
timbulnya limbah dalam proses
Lebih baik
mencegah daripada menanggulangi atau membersihkan limbah yang timbul setelah
proses sintesis, karena biaya untuk menanggulangi limbah sangat besar.
2.
Mendesain
produk bahan kimia yang aman
Pengetahuan
mengenai struktur kimia memungkinkan seorang kimiawan untuk mengkarakterisasi
toksisitas dari suatu molekul serta mampu mendesain bahan kimia yang aman.
Target utamanya adalah mencari nilai optimum agar produk bahan kimia memiliki
kemampuan dan fungsi yang baik akan tetapi juga aman (toksisitas rendah).
Caranya adalah dengan mengganti gugus fungsi atau dengan cara menurunkan nilai
bioavailability.
3.
Mendesain
proses sintesis yang aman
Metode
sintesis yang digunakan harus didesain dengan menggunakan dan menghasilkan
bahan kimia yang tidak beracun terhadap manusia dan lingkungan. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu meminimalkan paparan atau meminimalkan
bahaya terhadap orang yang menggunakan bahan kimia tersebut.
4.
Menggunakan
bahan baku yang dapat terbarukan
Penggunaan
bahan baku yang dapat diperbarui lebih disarankan daripada menggunakan bahan
baku yang tak terbarukan didasarkan pada alasan ekonomi. Bahan baku terbarukan
biasanya berasal dari produk pertanian atau hasil alam, sedangkan bahan baku
tak terbarukan berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam,
batu bara, dan bahan tambang lainnya.
5.
Menggunakan
katalis
Penggunaan
katalis memberikan selektifitas yang lebih baik, rendemen hasil yang meningkat,
serta mampu mengurangi produk samping.Peran katalis sangat penting karena
diperlukan untuk mengkonversi menjadi produk yang diinginkan.Dari sisi green
chemistry penggunaan katalis berperan pada peningkatan selektifitas, mampu
mengurangi penggunaan reagen, dan mampu meminimalkan penggunaan energi dalam
suatu reaksi.
6.
Menghindari
derivatisasi dan modifikasi sementara dalam reaksi kimia
Derivatisasi
yang tidak diperlukan seperti penggunaan gugus pelindung, proteksi/deproteksi,
dan modifikasi sementara pada proses fisika ataupun kimia harus diminimalkan
atau sebisa mungkin dihindari karena pada setiap tahapan derivatisasi
memerlukan tambahan reagen yang nantinya memperbanyak limbah.
7.
Memaksimalkan
atom ekonomi
Metode
sintesis yang digunakan harus didesain untuk meningkatkan proporsi produk yang
diinginkan dibandingkan dengan bahan dasar.Konsep atom ekonomi ini mengevaluasi
sistem terdahulu yang hanya melihat rendemen hasil sebagai parameter untuk
menentukan suatu reaksi efektif dan efisiens tanpa melihat seberapa besar
limbah yang dihasilkan dari reaksi tersebut.Atom ekonomi disini digunakan untuk
menilai proporsi produk yang dihasilkan dibandingkan dengan reaktan yang
digunakan.Jika semua reaktan dapat dikonversi sepenuhnya menjadi produk, dapat
dikatakan bahwa reaksi tersebut memiliki nilai atom ekonomi 100%. Berikut
adalah persamaan untuk menghitung nilai atom ekonomi : Atom ekonomi (%) = x100%
8.
Menggunakan
pelarut yang aman
Penggunaan
bahan kimia seperti pelarut, ekstraktan, atau bahan kimia tambahan yang lain
harus dihindari penggunaannya. Apabila terpaksa harus digunakan, maka harus
seminimal mungkin. Penggunaan pelarut memang sangat penting dalam proses
sintesis, misalkan pada proses reaksi, rekristalisasi, sebagai fasa gerak pada
kromatografi, dan lain-lain. Penggunaan yang berlebih akan mengakibatkan polusi
yang akan mencemari lingkungan. Alternatif lain adalah dengan menggunakan
beberapa tipe pelarut yang lebih ramah lingkungan seperti ionic liquids, flourous
phase chemistry, supercritical carbon dioxide, dan“biosolvents”.Selain itu ada
beberapa metode sintesis baru yang lebih aman seperti reaksi tanpa menggunakan
pelarut ataupun reaksi dalam media air.
9.
Meningkatkan
efisiensi energi dalam reaksi
Energi yang
digunakan dalam suatu proses kimia harus mempertimbangkan efek terhadap
lingkungan dan aspek ekonomi. Jika dimungkinkan reaksi kimia dilakukan dalam
suhu ruang dan menggunakan tekanan.Penggunaan energi alternatif dan efisien
dalam sintesis dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode baru
diantaranya adalah dengan menggunakan radiasai gelombang mikro (microwave),
ultrasonik dan fotokimia.
10.
Mendesain
bahan kimia yang mudah terdegradasi
Bahan kimia
harus didesain dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, oleh karena itu suatu
bahan kimia harus mudah terdegradasi dan tidak terakumulasi di
lingkungan.Seperti sintesis biodegradable plastik, bioderadable polimer, serta
bahan kimia lainya.
11.
Penggunaan
metode analisis secara langsung untuk mengurangi polusi
Metode
analisis yang dilakukan secara real-time dapat mengurangi pembentukan produk
samping yang tidak diinginkan.Ruang lingkup ini berfokus pada pengembangan
metode dan teknologi analisis yang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang
berbahaya dalam prosesnya.
12.
Meminimalisasi
potensi kecelakaan
Bahan kimia
yang digunakan dalam reaksi kimia harus dipilih sedemikian rupa sehingga
potensi kecelakaan yang dapat mengakibatkan masuknya bahan kimia ke lingkungan,
ledakan dan api dapat dihindari.
Aplikasi
penerapan ke-12 prinsip kimia hijau ini masih belum sepenuhnya dilakukan para
kimiawan khususnya yang bergerak pada bidang sintesis dalam hal desain reaksi
dan metode yang digunakan untuk mencegah seminimal mungkin terjadinya
pencemaran lingkungan. Marilah kita mulai penelitian yang lebih berwawasan
lingkungan dengan mempertimbangkan aspek green chemistry, agar generasi
mendatang dapat hidup lebih baik.
Sistem Pengelolaan Air
Saat ini
cadangan air di bumi khususnya di negara Indonesia bisa dibilang cukup banyak.
Tapi kenapa beberapa daerah ah di Indonesia masih kesulitan air bersih. Itu
karena cadangan air di Indonesia jumlahnya banyak tetapi jumlah kebutuhan air
bersih cukup rendah. Jadi wajar sangat banyak masih daerah-daerah terpencil di
Indonesia. Oleh karena itulah pentingnya sistem pengelolaan air yang baik dapat
menguatkan jumlah cadangan air di Indonesia yang melimpah menjadi cadangan air
bersih.
Perbedaan
antara air dengan air yang bersih adalah bila air bersih air itu dapat kita
konsumsi secara langsung baik diminum maupun lain-lainnya tetapi air seperti
yang ada di laut di sungai itu belum tentu bisa kita konsumsi secara langsung.
Pengelolaan air yang tepat dapat menghasilkan air yang bersih yang layak untuk
dikonsumsi oleh banyak warga.
Pengolahan
air bukan hanya tentang soal air laut dan air sungai yang dikelola menjadi air
bersih tapi juga termasuk air yang tercemar oleh karena limbah dan air hujan.
sebab bila air yang sudah tercemar masuk ke sungai dan dibiarkan begitu saja
maka akan berdampak buruk bukan hanya terhadap lingkungan tapi terhadap juga
untuk makhluk hidup seperti halnya air sungai yang tercemar oleh limbah
industri kemudian masuk ke persawahan maka kemungkinan untuk gagal panen
sangatlah tinggi karena air yang di yang digunakan untuk sistem irigasi di
sawah tercemar bahkan ikan-ikan kecil yang ada di sungai bisa mati hanya karena
limbah industri. Karena itulah pentingnya juga pengelolaan air limbah dan juga
hujan.
Pengelolaan
air tidak hanya diperuntukkan untuk minum tetapi digunakan juga untuk kebutuhan
energi yaitu untuk menghasilkan suatu energi seperti pembangkit listrik tenaga
air yang memerlukan jumlah energi yang sangat besar untuk sistem penyediaan dan
distribusinya. oleh karena itu konsep kimia hijau dapat mengurangi
ketergantungan kita terhadap fosil ekonomi, untuk energi transportasi, produksi
materi dan berbagai zat kimia. (eickhot, 2012)
Di surabaya terdapat konsep Surabaya Underground Aqua
Project (Nurdin dkk, 2015). Inti gagasan ini adalah sebuah inovasi teknologi
pengelolaan air berskala kota yang menggunakan prinsip water recycle untuk
menciptakan keberlanjutan lingkungan sebagai salah satu prinsip pengelolaan
air. Prinsip water recycle yaitu pengelolaan air di dalam kota dilakukan dengan
mengolah kembali campuran air limbah Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi
untuk Mewujudkan Smart City 175 dan air hujan untuk kemudian menjadi air minum
sehingga akan tercipta kondisi lingkungan yang berkelanjutan.
Perencanaan Surabaya Underground Aqua Projectmembedakan
antara perencanaan instalasi dan jaringan distribusinya. Bagian instalasi
terbagi atas dua area, yaitu 1) area pengolahan air limbah dan air hujan dan 2)
area pengolahan air baku untuk air minum. Sementara itu, untuk bagian jaringan
terbagi atas dua jaringan perpipaan, yaitu 1) Sistem penyediaan air minum dan
2) Sistem penyaluran air limbah dan air hujan. Seluruh instalasi dan
jaringannya berada di bawah tanah. Sistem ini nantinya menerapkan membran untuk
mendapatkan air berstandar air minum (Nurdin dkk, 2015).
Kesimpulan
Pengelolaan air yang tepat baik, air limbah, air hujan, air
sunga bahkan air laut dapat meminimalisir pencemaran. Dan ini salah satu
prinsip dari kimia industri untuk mengurangi limbah. Tidak hanya untuk mencegah
perusakan lingkungan tapi manfaat dari pengelolaan air ini dapat membuat
cadangan air bersih hingga kepelosok perdesaan, jadi tidak lagi ada
kesenjangaan antara penduduk kota dengan di desa. Konsep Surabaya Underground
aqua Project ini salah satu sitem tata pengelollaan di indonesia yang perlu
dicontoh oleh daerah daerah lainnya.
Daftar Pustaka
MUSLIH ANWAR,
M.SC (2015), Kimia Hijau / Green Chemistry
http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id
(Diakses Tanggal 21 Februari 2020)
Nurdin (2015)
“SURABAYA UNDERGROUND AQUA PROJECT” KONSEP PENGELOLAAN AIR MINUM, AIR LIMBAH,
DAN AIR HUJAN PERKOTAAN DI BAWAH TANAH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN AIR DI KOTA BESAR
http://artikel.dikti.go.id/index.php/PKMGT/article/view/493/493
(Diakses Tanggal 21 Februari 2020)
Tika, I
Nyoman (2017) Mengenal dari Dekat Kimia Hijau (Green Chemistry)
https://www.kompasiana.com/inyoman3907/5dd13ebbd541df62c04bb552/mengenal-dari-dekat-kimia-hijau-green-chemistry?page=all
(Diakses Tanggal 21 Februari 2020)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.