OLEH
: AULYA ANINDYA PUTRI (@Q12-Aulya)
ABSTRAK
APLIKASI PENERAPAN 12 PRINSIP KIMIA HIJAU DI LINGKUNGAN INDUSTRI
Beberapa tahun belakangan ini, ilmu
kimia sebagai ilmu dasar yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi dan
menghentikan timbulnya masalah lingkungan dalam rangka menunjang pembangunan
yang berkelanjutan atau pembangunan yang lestari. Kesinambungan dalam
perkembangan ilmu dan teknologi harus dimulai dengan berfikir bagaimana untuk
memecahkan masalah atau bagaimana mengaplikasikan ilmu kedalam teknologi. Kimia
sebagai ilmu dasar materi dan transformasinya, berperanan penting dalam proses
ini dan menjembatani ilmu fisika, material dan hayati. Hanya proses kimia yang
telah dicapai melalui efisien yang optimal pada proses produksi dan produk yang
berkesinambungan. Ilmuwan dan teknokrat yang menemukan, mengembangkan optimasi
proses tersebut. Kepedulian, kreatifitas dan pandangan ke depan mereka sangat
dibutuhkan untuk menghasilkan reaksi dan proses kimia dengan efisien.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Green chemistry atau “kimia hijau”
merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi. Pada awal 1990-an,
green chemistry mulai dikenal secara global setelah Environmental Protection
Agency (EPA) mengeluarkan Pollution Prevention Act yang merupakan kebijakan
nasional untuk mencegah atau mengurangi polusi. Green chemistry merupakan
pendekatan untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi bahan kimia
yang dihasilkan, proses ataupun tahapan reaksi yang digunakan. Konsep ini
menegaskan tentang suatu metode yang didasarkan pada pengurangan penggunaan dan
pembuatan bahan kimia berbahaya baik itu dari sisi perancangan maupun proses.
Bahaya bahan kimia yang dimaksudkan dalam konsep green chemistry ini meliputi
berbagai ancaman terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk
toksisitas, bahaya fisik, perubahan iklim global, dan penipisan sumber daya
alam.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan tersebut di atas maka penyusun
dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi masalah sebagai berikut :
1.
Apa yang dimaksud dengan kimia hijau?
2.
Apa saja manfaat dari kimia hijau?
3.
Apa saja prinsip dari kimia hijau?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.
Mengetahui pengertian kimia hijau
2.
Mengetahui manfaat kimia hijau
3.
Mengetahui prinsip kimia hijau
PEMBAHASAN
Adapun 12 prinsip yang dijadikan
pedoman untuk kampanye gerakan Green Chemistry ini adalah
1. Mencegah terbentuknya sampah sisa
proses kimia dengan cara merancang sintesa kimia yang mencegah terbentuknya
sampah atau polutan.
2. Merancang bahan kimia dan produk
turunannya yang aman yang menghasilkan produk kimia yang efektif tapi tanpa
atau rendah efek racunnya.
3. Merancang sintesa kimia yang jauh
berkurang efek bahayanya, berarti merancang proses dengan menggunakan dan
menghasilkan senyawa yang memiliki sedikit atau tanpa efek beracun terhadap
manusia dan lingkungan
4. Memanfaatkan asupan proses kimia
dari material terbaharukan. Bahan baku dari produk agrikultur atau aquakultur
bisa dikatakan sebagai bahan baku terbaharukan, sedangkan hasil pertambangan
dikatakan sebagai bahan tak dapat diperbaharui.
5. Menggunakan katalis. Reaksi yang
memanfaatkan katalis memiliki keunggulan karena hanya menggunakan sedikit
material katalis untuk mempercepat dan menaikkan produktifitas dan proses daur
reaksi.
6. Menghindari proses derivatisasi tehadap
senyawa kimia. Artinya menghindari tahapan pembentukan senyawa antara atau
derivat ketika melakukan reaksi, karena agen derivat tersebut menambah hasil
samping atau hanya terbuang percuma sebagai sampah.
7. Memaksimalkan ekonomi atom dengan
jalan merancang proses sehingga hasil akhir mengandung perbandingan maksimum
terhadap asupan awal proses sehingga tidak menghasilkan sampah atom.
8. Penggunaan pelarut dan kondisi
reaksi yang lebih aman dengan cara mencoba menghindari penggunaan pelarut, agen
pemisah, atau bahan kimia pembantu lainnya. Pelarut digunakan seminimal mungkin
dan tidak menimbulkan masalah pencemaran atau kerusakan terhadap lingkungan dan
atmosfer. Air adalah contoh pelarut segala (universal solvent) yang ramah
lingkungan.
9. Meningkatkan efisiensi energi yaitu
melakukan reaksi pada kondisi mendekati atau sama dengan kondisi alamiah,
misalnya suhu ruang dan tekanan atmosfer.
10. Merancang bahan kimia dan produknya
yang dapat terdegradasi setelah digunakan menjadi material tidak berbahaya atau
tidak terakumulasi setelah digunakan.
11. Analisis pada waktu bersamaan
dengan proses produksi untuk mencegah polusi. Dalam sebuah proses, dimasukkan
tahapan pengawasan dan pengendalian bersamaan dengan dan sepanjang proses
sintesis untuk mengurangi pembentukan produk samping.
12. Memperkecil potensi kecelakaan
yaitu merancang bahan kimia dan wujud fisiknya yang dapat meminimalkan potensi
kecelakaan kimia misalnya ledakan, kebakaran, atau pelepasan racun ke
lingkungan.
ini adalah sebuah konsep, penerapannya
saat ini sebagian besar masih terbatas pada perusahaan skala besar yang pernah
menghadapi masalah gugatan pencemaran lingkungan ataupun pemilik usaha yang
benar-benar sadar akan lingkungan. Namun dengan pengetahuan teknologi yang
berkembang sekarang seharusnya konsep ini bisa dilakukan oleh kita
masing-masing (terutama soal bahan bakar nabati "bio diesel"), dengan
biaya yang bisa diatur, dengan alat dan bahan disekitar kita tanpa harus
terpaku pada alat berteknologi yang telah jadi (contoh: panel surya) yang sudah
mulai banyak dijual.
PENERAPAN
KIMIA HIJAU
Manfaat pendekatan kimia hijau adalah
mengurangi berbagai risiko pada siklus produksi dan pemanfaatan zat kimia. Pendekatan
pembaharuan berkelanjutan dalam hal penemuan atau inovasi akan membawa kepada
proses dan produk yang aman di dalam ekosistem alami, dan mudah terurai,
sehingga menjadi zat gizi untuk alam atau dapat didaur ulang.
·
CAT
RAMAH LINGKUNGAN
Senyawa organik yang mudah menguap atau
volatile organic compounds (VOC) biasa diidentifikasi sebagai bau sesuatu yang
baru dicat, bersifat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sejak dulu ada
cat yang larut dalam air berbentuk bubuk, tetapi tidak mudah didapat. Perusahan
cat di Inggris berhasil membuat cat yang sedikit sekali atau tidak mengandung VOC
tetapi tetap menarik, misalnya cat yang berbasis pelarut dari tanaman yang
tidak berbau, mudah dibersihkan, dan berdaya tutup yang baik. Cat-cat yang
diiklankan di Indonesia juga sudah mulai memperhatikan keamanan terhadap
kesehatan dan lingkungan.
·
PLASTIK
RAMAH LINGKUNGAN
Sudah ada produk-produk plastik yang
berbahan dasar gula dari tanaman hasil pertanian yang terbarukan, seperti
jagung, kentang, dan gula dari buah bit, untuk mulai menggantikan plastik yang
berasal dari petroleum. Beberapa perusahaan di negara maju telah menghasilkan produk-produk
plastik yang ramah lingkungan. Sebagai contoh, perusahaan di Amerika yang
memasarkan polimer PLA dari tumbuhan yang berasal dari jagung, digunakan dalam
kemasan makanan dan minuman. Perusahaan ini juga berhasil membuat serat yang
berasal dari jagung dinamakan Ingeo dan digunakan untuk membuat selimut serta
hasil tekstil lain.
KESIMPULAN
Pendekatan kimia hijau adalah usaha
penerapan prinsip penghilangan dan pengurangan senyawa berbahaya melalui usaha
perancangan, produksi, dan penerapan produk kimia. Pendekatan kimia hijau berusaha
meminimalisir zat berbahaya, pemanfaatan katalis yang aman untuk reaksi dan
proses kimia, penggunaan reagen yang tidak beracun, penggunaan sumber daya yang
dapat diperbaharui, peningkatan efisiensi pada tingkat atom, dan penggunaan
pelarut yang ramah lingkungan. Usaha untuk menerapkan kimia hijau untuk menghasilkan
produk industri untuk bangunan dan penggantian zat kimia berbahaya yang
digunakan pada berbagai industri dan kesehatan telah dilakukan. Berbagai
peraturan mengenai penerapan kimia hijau pada tingkat dunia dan Indonesia telah
dibuat. Perlu pengawasan ketat untuk penerapan pendekatan kimia hijau ini untuk
mencegah bahaya terhadap kesehatan dan lingkungan. Masih banyak usaha yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan penelitian, pendidikan, kebijakan, dan
penerapan kimia hijau terutama tentang penerapan nanopartikel untuk kesehatan.
SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih dapat
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Afia Hidayat, Atep dan Muhammad Kholil
.2018. Kimia dan Pengatahuan Lingkungan Industri, Yogyakarta:Wahana Resolusi
@Q11-Imam
BalasHapusakan lebih baik juga dijelaskan tentang pengaplikasian dari kimia hijau dalam pembahasan tersebut dan untuk penulisan agar diteliti lg