Abstrak
Senyawa kimia terbentuk
dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu sama lain.
Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang sederhana atau
kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam senyawa akibat adanya
gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan kimia disebabkan oleh
keberadaan golongan unsur gas mulia yaitu pada golongan VIIIA pada sistem
periodic.
Kata
Kunci : Ikatan
Kimia
I. Pendahuluan
Sistem
periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam tabel.
Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118
unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini
disebabkan karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang
lain membentuk substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih
atom-atom berikatan dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik
yaitu memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya
(sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi).
II. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang pengertian dari ikatan kimia?
2.
Apa
sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3.
Bagaimanakah
proses terbentuknya ikatan kimia?
III. Pembahasan
Pengertian
Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya
tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul
atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau
lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi
karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai
dengan aturan oktet.
Jenis-Jenis
Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan
sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi tarik menarik
antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi
dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
Ikatan Primer
Ikatan primer adalah
ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan primer ini
terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan
ion
-
Ikatan
ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif
dan ion negatif.
-
Ikatan
ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
-
Ikatan
ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang
lain.
-
Ikatan
ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik:
-
Mempunyai
titik didih dan titik leleh tinggi.
-
Gaya
tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
-
Tidak
dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit
bergerak.
2. Ikatan
kovalen
Ada beberapa definisi
tentang ikatan kovalen, yaitu:
- Ikatan
kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya
ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
-
Ikatan
kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai
perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
-
Ikatan
kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.
-
Ikatan
kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
3. Ikatan
Logam
Ada beberapa definisi
tentang ikatan logam, yaitu:
-
Ikatan
logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
-
Ikatan
logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan
elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
-
Ikatan
logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Ikatan Sekunder (Gaya
Tarik Antarmolekul)
Ikatan sekunder adalah
ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul.
Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian positif
dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya Tarik
1. Gaya
London / Gaya Dispersi
Gaya London atau gaya
dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul dalam zat yang
nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan teori tentang gaya
ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London adalah gaya dimana
elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu
daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat
nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat.
2. Ikatan
Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul
yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang mempunyai
keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N).
Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari
titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan
dengan senyawa lain yang sejenis.
3. Ikatan
/ Gaya Van Der Waals
Gaya-gaya antarmolekul
secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan bahwa
gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya
tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk melakukan
pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat
berikut.
-
Istilah
gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah
satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia,
hidrogen, dan nitrogen.
-
Istilah
gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya
dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.
IV. Kesimpulan
Ikatan kimia adalah ikatan yang
terjadi antara atom atau antar molekul. Tejadi melalui ikatan ion, ikatan
kovalen, dan ikatan lainnya seperti ikatan hydrogen, logam, dan sebagainya.
Dalam bentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Postulat dasar dari
teori ini adalah bahwa bila dua atom membentuk ikatan kovalen, orbital paling
luas salah satu atom mengadakan tumpang tindih dengan orbital paling luar atom
yang lain, dan pasangan electron yang dimiliki bersama berada di daerah dimana
terjadi tumpang tindih tersebut. Dengan adanya ikatan valensi tersebut maka
dapat dijelaskan sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks
yang terbentuk dari ikatan valensi tersebut.
Daftar Pustaka :
·
Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia
Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.
·
Aditya
Joshua. 2016. Makalah Kimia Ikatan Kimia
·
Hidayat,
A A., Kholil Muhammad. 2018. Kimia
dan Pengetahuan Lingkaran Industri. Yogyakarta: Penerbit Wahana Resolusi
·
Alwy
Dhiat. 2013. Makalah Ikatan Kimia 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.