Ground Subsidence (Penurunan Tanah)
Dibuat Oleh : Sahlevi Ariputra
(@N09-SAHLEVI)
Abstrak
Penurunan muka tanah merupakan permasalahan
yang umum terjadi di kota - kota besar. Kondisi geologi serta aktifitas manusia
ditengarai menjadi factor penyebab
penurunan muka tanah. Penurunan muka tanah memiliki karakteristik yang bervariasi
secara spasial maupun temporal diakibatkan oleh faktor penyebab yang berbeda. Karakteristik
dari penurunan tanah perlu diketahui untuk keperluan perencanaan dan penataan
kota maupun tindakan dalam melakukan antisipasi dan mitigasi terhadap dampak yang
ditimbulkan.
KATA KUNCI : Penurunan Tanah
Pengertian
penurunan muka tanah adalah sebuah
peistiwa turunnya permukaan tanah yang disebabkan karena adanya perubahan pada
volume lapisan batuan yang terkandung di bawahnya. Menurunnya muka tanah ini
biasanya terjadi perlahan- lahan dalam jangka waktu yang lama sehingga manusia
tidak langsung menyadari akan hal itu. Namun bagaimanapun juga penurunan muka
tanah ini akan bermdapak pada kondisi lingkungan sekitar apabila tidak segera
diatasi oleh masyarakat.
Penyebab
1) Faktor Alami (Natural
Subsidence)
Secara alamiah, penurunan muka tanah
dapat terjadi akibat adanya pengaruh dari proses geologi bumi. namun secara
lebih mengkerucut faktor alamiah yang menjadi penyebab menurunnya muka tanah
ini dibagi menjadi dua macam yaitu siklus geologi dan juga sedimentasi yang
berada di wilayah cekungan.
1. Siklus geologi merupakan siklus bumi yang
terdiri dari pelapukan, pengendapan dan juga terjadinya pergerakan kerak bumi.
2. Sedimentasi yang berada di
daerah cekungan merupakan sedimentasi yang terjadi di daerah lempeng utama yang
dekat dengan perbatasan lempeng. Sedimentasi yang berada di wilayah cekungan
ini semakin lama semakin banyak kemudian massa endapan tersebut meningkat ,
sehingga dapat menyebabkan turunnya muka tanah khususnya di wilayah tersebut.
2) Faktor Pengambilan air
tanah (Groundwater Extraction)
Penurunan muka tanah akan
terjadi apabila air tanah diambil dalam jumalh yang banyak dan dalam waktu yang
relatif lama. Hal tersebut tentu akan dapat menyebabkan berkurangnya volume
tanah yang berada di lapisan tanah tertentu. Berkurangnya air tanah ini
kemudian berdampak pada pori- pori tanah sehingga tekanan hidrostatik yang terdapat
di bawah permukaan tanah akan berkurang. Hal tersebut akan berdampak pada
pemampetan lapisan akuifer (lapisan di bawah permukaan tanah yang mengandung
air), sehingga akan menyebabkan turunya permukaan air tanha.
3) Faktor massa bangunan
(Settlement)
Bangunan yang dibangun di
atas tanah ini menjadi penyebab lapisan yang berada di tanah ini mengalami
pemampatan. Pemampatan tersebut terjadi akibat pengaruh deformasi dari partikel
tanah, relokasi partikel dan keluarnya air atau udara dari dalam tanah tersebut.
Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin berat massa bangunan yang ber berada di
atas permukaan tanah maka akan semakin dalam pula tingkat penurunan muka tanah
tersebut.
Dampak
I.
Banjir Rob
II.
Intrusi Air Laut
III.
Rusaknya insfrastruktur
IV.
Terdapat genangan air Hujan
V.
Kualitas Hidup Menurun
Solusi Pencegahan
I.
Menggunakan air bawah tanah secara efisien
II.
Membuat sumur resapan
III.
Penerapan Injeksi air tanah
IV.
Penerapan ruang terbuka hijau (green open space)
V.
Penerapan prinsip Rainwater Harvesting (metode pengumpulan
air hujan untuk dimanfaatkan kembali)
DAFTAR PUSTAKA
1. Abidin, H.Z.
(2007) : Penentuan
Posisi Dengan GPS
dan Aplikasinya. P.T.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Second edition.
2.
Dalinta, A. (2010) :
Studi Penurunan Tanah Wilayah Semarang Periode Tahun 2008
– 2009, Tugas Akhir , Program Studi Teknik Geodesi Geomatika, ITB
3.
Gumilar, I., Abidin,
H. Z., Andreas,
H, L.M. Sabri,
Gamal, (2011) :
Status Terkini Penurunan Muka
Tanah Di Wilayah Semarang, FIT Ikatan
Surveyor Indonesia dan Seminar Nasional. Semarang, 24 November 2011, ISBN : 978 – 602 – 96012 -1 -3
4.
Sidiq T.P. (2010) : Pemanfaatan Metode Insar Untuk Pemantauan
Deformasi Gunung Api Dan Penurunan Tanah. Tesis Program Studi Geodesi Geomatika
ITB
5.
Taufiq A. Nz.,
(2010) : Penyelidikan Konservasi
Air Tanah Cekungan
Air Tanah Semarang – Demak Provinsi Jawa Tengah, 145/LAP-BGE.P2K/2010. Kementrian
ESDM, Badan Geologi, Pusat Lingkungan Geologi
6.
Tobing Tigor MHL, Syarief E.A., Murdohardono D (2000) :
Penyelidikan Geologi Teknik Amblesan Tanah Daerah Semarang dan Sekitarnya, Propinsi
Jawa Tengah, No. : 19/LAP
PGTTLTD/2000, Direktorat Geologi
Tata Lingkungan, Ditjen
Geologi Sumberdaya Mineral, Departemen ESDM
7.
Ilmu Geografi.com. 13 Januari 2018. Penurunan Muka Tanah:
Pengertian, Penyebab, Dampak, Solusi dan Fenomena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.