.

Kamis, 12 September 2019

Sumber Energi Terbarukan: Energi Samudra/Laut

Oleh: Shabilla Maharani Wiyana
(@N18-SHABILLA)





Abstrak

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan yang selama ini merupakan andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan. Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga air (Hydropower), panas bumi, gas bumi, batu bara, biomassa, biogas, angin, energi laut, matahari dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas baik jumlah dan cadangannya. Kekayaan sumber daya energi, khususnya sumber energi baru dan terbarukan yang kita miliki, perlu dipikirkan untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan dan mengurangi peran bahan bakar minyak dalam konsumsi energi di Indonesia.

Kata Kunci: Energi Terbarukan, Sumber Energi, Sumber Daya.



I. PENDAHULUAN

Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar. Beberapa diantaranya bisa segera diterapkan di tanah air, seperti: bioethanol sebagai pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik. Hampir semua sumber energi tersebut sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah air.
Di Indonesia, potensi energi samudra/laut sangat besar karena Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau dan garis pantai sepanjang 81.000 km, terdiri dari laut dalam , laut dangkal. dan sekitar 9.000 pulau-pulau kecil yang tidak terjangkau arus listrik Nasional, dan penduduknya hidup dari hasil laut.


II. PERMASALAHAN

Energi samudra/laut di Indonesia masih belum terimplementasikan karena masih banyak faktor sehingga sampai saat ini masih taraf wacana dan penelitian penelitian. Biaya investasi belum bisa diketahui di Indonesia tetapi berdasarkan uji coba di beberapa negara industri maju adalah berkisar 9 sen/kWh hingga 15 sen/kWh. Dan secara teknologi, pembangkit listrik tenaga laut belum dikembangkan dan dikuasai sedangkan untuk energi pasang surut dan energi gelombang masih sulit diprediksi karena masih banyak ragam penelitian yang belum bisa didata secara rinci.



 III. PEMBAHASAN

Energi samudra ada empat macam, yaitu energi panas laut, energi pasang surut, energi gelombang, energi arus laut. Prinsip kerja masing-masing :

1.      Energi panas laut yaitu dengan menggunakan beda temperatur antara temperatur di permukaan laut dan temperatur di dasar laut.
2.      Energi pasang surut yaitu dengan menggunakan beda ketinggian antara laut pasang terbesar dan laut surut terkecil.
3.      Energi gelombang yaitu dengan menggunakan besar ketinggian gelombang dan panjang gelombang.
4.      Energi arus laut dikonversi dari tenaga kinetik pergerakan massa air laut yang melewati selat akibat pergerakan siklus pasang surut prinsip kerjanya persis sama dengan turbin angin.

Dengan menggunakan turbin akan dihasilkan energi listrik. Potensi energi panas laut di Indonesia bisa menghasilkan daya sekitar 240.000 MW. Dan dinamika energi gelombang dan angin berasal dari tekanan yang berbeda antar lapisan atmosfer, kemudian, energi ditransfer dari angin ke gelombang. Energi yang ditransfer tergantung pada kecepatan angin. Pada prosesnya, tingkat tenaga surya dengan kekuatan sekitar 100 W/m2 diubah menjadi gelombang dengan tingkat tenaga daya lebih dari 1.000 kW/m.

Jika dilihat dari kondisi alam dan letak geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau dan selat maka energi laut yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah energi arus laut. Lebih lanjut, posisi laut Indonesia yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia membuat arus bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Selain kekuatan arus yang besar, laut Indonesia juga sangat kaya akan sumber energi arus pasang surut yang diperkirakan dapat menghasilkan energi arus pasang surut sebesar 4,8 GW (Derian, 2011).



IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil kajian menunjukkan bahwa potensi energi yang berasal dari laut yang dimiliki Indonesia sangat besar. Namun demikian, pemanfaatannya belum optimal yang ditunjukkan oleh tahap pengembangannya yang masih dalam tahap riset murni dan uji coba dalam skala laboratorium. Di sisi lain, listrik yang dihasilkan dari pemanfaatan energi laut secara potensi menunjukkan hasil yang signifikan, khususnya bagi masyarakat pesisir sebagai masyarakat yang memilki akses terdekat dengan sumber energi laut. Listrik yang dihasilkan tersbeut dapat memenuhi kebutuhan listrik yang belum terlayani oleh PLN sebagai satu-satunya pihak yang menyuplai listrik bagi masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Kholiq, Imam. 2015. Analisis Pemanfaatan Sumber Daya Energi Alternatif Sebagai Energi Terbarukan untuk Mendukung Subtitusi BBM di https://ejurnal.itats.ac.id (diakses 12 September 2019)

Lubis, Abubakar. 2007. Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan di https://ejurnal.bppt.go.id (diakses 12 September 2019)

Purba, Noir Primadona. 2014. Variabilitas Angin dan Gelombang Laut Sebagai Energi Terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat di http://journal.unpad.ac.id (diakses 12 September 2019)

Luhur, Sri Estu, Rizky Muhartono dan Siti Hajar Suryawati. 2013. Analisis Finansial Pengembangan Energi Laut di Indonesia di http://ejournal-balitbang.kkp.go.id (diakses 12 September 2019)

Surinati, Dewi. 2007. Pasang Surut dan Energinya di http://oseanografi.lipi.go.id (diakses 12 September 2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.