Polimer
Disusun oleh : WIDY HARTONO (@P21-WIDY) (@PROYEK03)
Abstrak
Polimer berasal dari 2 kata yaitu poly (banyak) dan
meros (unit). Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan
sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Kata kunci : polimer, jenis polimer, golongan polimer terhadap sifat
panas, dan manfaat polimer.
I.Pendahuluan
Kemajuan dalam riset
polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun
semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah
dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping, sehingga terbentuk bahan
komposit polimer-karbon.
II.Permasalahan
Apa yang dimaksud dengan polimer? Apa saja jenis
polimer? Apa yang dimaksud dengan homopolimer dan kopolimer? Manfaat apa yang
didapat dengan adanya polimer?
III.Pembahasan
1.Pengertian
Polimer
Polimer adalah
senyawa yang terbentuk dari penggabungan unit molekul-molekul kecil sehingga jumlahnya
semakin banyak. Unit molekul kecil bernama monomer, meskipun sebagian besar
merupakan senyawa organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer
anorganik.
Sebenarnya, polimer telah digunakan oleh manusia sejak abad sebelumnya yaitu dalam
bentuk aspal, minyak damar dan permen karet.
2.Jenis-jenis
polimer
2.1 Polimer alami
Polimer alami adalah polimer yang terbentuk
karena adanya reaksi kondensasi yang terjadi
secara alami. Contoh nya:
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Contoh
|
1.
|
Pati/amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Biji-bijian, akar umbi
|
2.
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Sayur, Kayu, Kapas
|
3.
|
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Susu, daging, telur, wol, sutera
|
4.
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
Molekul DNA dan RNA (sel)
|
5.
|
Karet alam
|
Isoprena
|
Adisi
|
Getah pohon karet
|
Sifat-sifat
polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat
terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara.
2.2Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau
polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh
manusia. Dari hasil penelitian dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang
sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Ahli kimia saat ini
sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan
yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:
No
|
Polimer
|
Monomer
|
Terdapat pada
|
1.
|
Polietena
|
Etena
|
Kantung, kabel plastik
|
2.
|
Polipropena
|
Propena
|
Tali, karung, botol plastik
|
3.
|
PVC
|
Vinil klorida
|
Pipa paralon, pelapis lantai
|
4.
|
Polivinil alcohol
|
Vinil alcohol
|
Bak air
|
5.
|
Teflon
|
Tetrafluoroetena
|
Wajan atau panci anti lengket
|
6.
|
Dakron
|
Metil tereftalat dan etilena
glikol
|
Pipa rekam magnetik, kain atau
tekstil (wol sintetis)
|
7.
|
Nilon
|
Asam adipat dan heksametilena
diamin
|
Tekstil
|
8.
|
Polibutadiena
|
Butadiena
|
Ban motor
|
9.
|
Poliester
|
Ester dan etilena glikol
|
Ban mobil
|
10.
|
Melamin
|
Fenol formaldehida
|
Piring dan gelas melamin
|
11.
|
Epoksi resin
|
Metoksi benzena dan alcohol
sekunder
|
Penyalut cat (cat epoksi)
|
3.Jenis
polimer berdasarkan monomer penyusunnya
§
Homopolimer, yaitu polimer yang
tersusun dari satu jenis monomer.
Contoh: polietilena (etena),
polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida), PVA (vinil
asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
§
Kopolimer, yaitu polimer yang
tersusun dari dua jenis atau lebih monomer.
Contoh: nilon 6,6
(heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena glikol),
SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).
4.Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas
Berdasarkan sifatnya terhadap
panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik)
dan polimer termosting (tahan
panas, seperti melamin).
- Polimer
termoplas
Polimer termoplas adalah polimer
yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh
(melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya
polietilene, polipropilena, dan PVC.
- Polimer
termosting
Polimer termosting adalah polimer
yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar
melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.
5.Manfaat atau Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari
- Plastik
Polietilentereftalat (PET)
Plastik
PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya
tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam
hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar
72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan
poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera, wol dan
katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah
perawatannya.
- Plastik
Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat
dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density
Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik
serta pembungkus makanan dan barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai
bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas,
badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
- Polivinil
Klorida (PVC)
Plastik
PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat
tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC
yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk
membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja,
lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun
plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga
dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
- Plastik
Nilon
Plastik
nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan
protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari
Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan
halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing,
peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.
- Karet
Sintetik
Karet
Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer
yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet
sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.
- Wol
Wol
adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur
protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun
kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh
karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik
dan tidak mengerut pada saat pencucian.
- Kapas
Kapas merupakan serat
alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hampir 50%
pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas
dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan
mudah perawatannya.
IV.KESIMPULAN
1.Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari
monomermonomer.
2.Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu
:
a. polimer alam, contohnya karet alam, sutera dan
wol.
b. polimer sintetis, contohnya plastik, nilon dan
teflon.
3.Penggolongan polimer berdasarkan jenis
monomernya, yaitu :
a. homopolimer adalah polimer yang monomernya
sejenis,
b.kopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
SARAN
1.Kurangi penggunaan plastik
2.Sampah plastik harus
dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang.
3.Jangan membuang sampah
plastik sembarangan.
4.Sampah
plastik jangan dibakar
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
A A; Kholil, Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Ingkungan Industri - Penerbit
Wahana Revolusi. Yogyakarta.
Nuraida P,
Berbagai ragam pemanfaat polimer 2004 Digitized USU digital library
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.